TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Ramadan dari Bukittinggi, Wali Kota: Ada yang Beda Sekarang

Masih adanya pandemik membuat semuanya belum normal

Ilustrasi Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Google Street View)

Bukittinggi, IDN Times- Ramadan tahun 2021 sudah pasti memiliki makna khusus bagi umat muslim. Namun ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ya, tahun ini menjalankan ibadah di bulan Ramadan masih di tengah pandemik COVID-19.

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, mengatakan ada yang berbeda dari Ramadan tahun ini di kota dataran tinggi di Sumatra Barat itu.  "Sebelumnya orang lebih banyak kegiatan berkumpul. Anak-anak-anak remaja berkeliaran  di masjid. Latihan silat, alat tradional Minang, ini tidak bisa dilakukan hari ini," ujarnya dalam Salam Ramadan, Cerita Indonesia bersama IDN Times, Jumat (23/4/2021).

1. Erman: Tidak ada keramaian di masjid besar yang menjadi list favorit di Bukittinggi

Dok.Pribadi/IDN Times

Melihat kondisi tersebut, Erman Safar menyampaikan strategi yang akan dilaksanakan untuk mengurangi keramaian di masjid saat bulan Ramadan ini. "Siasatnya kami sudah buatkan. Tidak ada keramaian di masjid besar yang menjadi list favorit di Bukittinggi. Kita pecah ke Rukun Warga (RW)," ucapnya.

Baca Juga: 3 Tips dari Wali Kota Bukittinggi Jika Ingin Terjun ke Dunia Politik

2. Erman: Kalau kunjungan berkurang begitu juga perekonomian

(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Erman mengatakan kota Bukittinggi adalah sektor pariwisata, yang di mana leading sektor setiap pertumbuhan kunjungan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Kalau kunjungan berkurang begitu juga perekonomian," ujarnya.

"Ketika zona berubah jadi oranye, menjadi merah, akan mengurangi kunjungan. Satgas COVID-19 minta penutapan pariwisata, ini yang tidak kami inginkan," sambungnya.

3. Kondisi pandemik COVID-19 di Bukittinggi berada di zona kuning

Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Erman mengatakan kondisi pandemik COVID-19 di Bukittinggi berada di zona kuning. "Sekarang masih kuning. Alhamdulillah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kita dan Polres mendapatkan peringkat terbaik di Sumbar dalam menjaga dan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

"Kami mengirimkan surat edaran ke hotel dan perbank-an untuk menjaga ini. Kita menambahkan anggaran untuk menempatkan orang di titik keramaian memastikan pengunjung masuk menerapkan peraturan ini," tambah pria usia 34 tahun ini.

Baca Juga: 6 Hotel Murah di Bukittinggi, Harga di Bawah 300 Ribu!

Berita Terkini Lainnya