Hari Perempuan: Mengajar dari Hati, Gerakkan Mahasiswa Cinta Literasi
Gemas dengan mahasiswa yang tidak rajin baca buku
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jambi, IDN Times - Tepat 8 Maret adalah Hari Perempuan Internasional. Perempuan di seluruh dunia merayakan dengan seruan untuk bertindak dalam mempercepat kesetaraan gender. Berdasarkan catatan dari situs internationalwomensday.com bahwa tema tahun ini adalah #ChooseToChallenge.
Salah satu perempuan Indonesia yang menginspirasi kali ini datangnya dari Jambi, ia adalah Nasyariah Siregar (31), dosen FTIK UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Beragam inovasi kala mengajar mahasiswa ia lakukan demi mendorong kemajuan mahasiswanya, terutama mahasiswa perempuan. Kampus tempatnya mengajar terletak di Kabupaten Muaro Jambi yang berbatasan langsung dengan Kota Jambi memudahkannya dalam merancang program yang telah ia rencanakan.
Perempuan yang lahir di Dumai pada 8 Mei 1989 ini meyakini bahwa setiap perempuan harus terus maju, termasuk melalui jalur perguruan tinggi. Baginya menjadi dosen bukanlah sekadar status sosial, bukan pula semata mengejar kebutuhan materi.
“Menjadi dosen adalah pengabdian untuk mencetak para guru, dari mereka diharapkan akan lahir generasi cerdas,” ujar Nasya yang juga fasilitator Tanoto Foundation, Senin, (8/3/2021).
Yuk simak kisang lengkapnya.
Baca Juga: Risiko Make Up Low Budget, 10 Potret Kocak Rias Pengantin Paling Gagal
1. Gemas dengan mahasiswa yang tidak rajin baca buku
Pada tahun 2018, Ia terpilih menjadi peserta program dosen LPTK, yang mendukung guru mengembangkan potensinya.
“Menjadi dosen itu juga harus ikhlas dan mengajar dari hati,” ungkap Nasya, panggilan akrabnya.
Tidak berhenti di situ saja, Nasya muncul sebagai sosok dosen perempuan yang nspiratif karena kreativitasnya dalam mengajar perkuliahan.
Apa yang ia lakukan sejalan dengan program kampusnya. Perkuliahan yang ia jalankan salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan berfikir tingkat tinggi bagi mahasiswa.
“Saya gemas dengan mahasiswa yang tidak rajin baca buku, padahal agar bisa berliterasi itu kan salah satunya harus rajin-rajin baca buku ya,” katanya.
Baca Juga: Merayakan Hari Perempuan Sedunia, Inilah 5 Fakta Menariknya !