4 Etika yang Perlu Kamu Tahu saat Nebeng Kendaraan Teman

Istilah nebeng tentu bukan hal asing yang sering terdengar dan terjadi di sekitar kita. Terutama dalam bepergian atau janjian dengan teman sebaya untuk nongkrong atau traveling bareng. Pasalnya, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan dengan nebeng saat bepergian, lho.
Bagi pemberi tebengan, tentu jadi punya teman seperjalanan yang bisa menghalau kebosanan dengan adanya teman ngobrol, syukur-syukur dapat segelas kopi gratis atau biaya bensin bisa ditanggung berdua, jadi lebih irit. Sementara bagi orang yang nebeng, tentu bisa hemat ongkos, apalagi jika tidak ada kendaraan sendiri dan harus naik transportasi umum. Nebeng bisa jadi solusi agar lebih hemat waktu.
Meskipun perihal nebeng ini tampak sepele, tapi penting untuk memerhatikan etika saat nebeng. Karena salah-salah nanti dapat menyebabkan orang yang memberikan tebengan gusar, tidak nyaman, dan yang paling parah bisa jadi tidak mau memberikan tebengan berikutnya.
Wah, pastinya tidak mau hal itu sampai terjadi, kan? Yuk, cek 4 etika yang harus kamu perhatikan agar kedua belah pihak sama-sama nyaman dalam urusan nebeng-menebeng!
1. Meminta izin terlebih dahulu

Meminta persetujuan ke teman yang ingin kamu tumpangi tentu adalah adab yang harus dipenuhi pertama kali. Sebab, tanpa persetujuan dia, mana bisa kamu tiba-tiba minta nebeng. Kita tidak pernah tahu apakah teman kita punya agenda lain dalam perjalanannya.
Keputusan teman kamu itu hak dia, ya. Jangan memaksa jika yang bersangkutan tidak dapat memberikan tumpangan buat kamu dan hargai keputusannya.
2. Buat kesepakatan bersama

Jika sudah memperoleh lampu hijau dari teman yang bersedia memberikan tebengan, maka selanjutnya adakan kesepakatan bersama. Bagaimana pun perjalanan akan dilakukan bersama, tidak mungkin dong semua dilimpahkan kepada teman yang sudah berbaik hati mengizinkan memberikan tumpangan.
Hal-hal yang bisa disepakati dapat meliputi; janji ketemu di mana, waktu keberangkatan, menebeng saat pergi saja atau pulang-pergi, hingga biaya-biaya seperti ongkos bensin dan parkir.
3. Jangan terlambat

Kebiasaan sebagian warga Indonesia yaitu masih suka terlambat atau ngaret dalam janji temu. Istilah otw seringkali disalahartikan, yang seharusnya 'sedang dalam perjalanan' malah menjadi 'baru mau jalan'.
Bahkan ada bilang otw padahal baru bangkit dari tempat tidur. Jangan seperti itu ya, teman-teman.
Singkirkan kebiasaan ngaretmu saat sudah berkomitmen. Terutama kalau mau nebeng kendaraan temanmu. Jangan buat temanmu menunggu karena berpotensi bikin temanmu jengkel.
Bahkan, kalau bisa justru kamu yang harus siap 5-10 menit sebelum janji. Dengan begini, temanmu pasti turut senang dan kalian bisa melakukan perjalanan tepat waktu.
4. Tidak meninggalkan teman dengan membawa kendaraannya

Perlu dipahami sedekat apa pun hubungan pertemanan, ada batasan-batasan yang tidak boleh dilewati. Dalam hal nebeng, jangan sesekali membawa kendaraan temanmu seenaknya untuk pergi ke tempat lain, apalagi sampai meninggalkan dia yang notaben pemilik kendaraan. Ada perbedaan yang sangat menonjol antara nebeng dengan meminjam.
Menurut KBBI, kata nebeng berarti ikut serta, yang artinya kamu ikut bersama seseorang dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Jadi, kalau nebeng motor teman, artinya kamu ikut serta naik motor temanmu.
Namun, jika kendaraan milik temanmu kamu gunakan dan sang pemilik tidak ikut serta, ini berarti kamu meminjam kendaraannya dan harus dikembalikan ke si pemilik dalam waktu yang sudah disepakati.
Meskipun urusan nebeng ini tampak sepele karena kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari, penting juga lho untuk memerhatikan etika ini demi mempertahankan keharmonisan hubungan pertemanan. Jadi, gimana? Apa kamu sudah mempraktikkan hal-hal di atas? Kalau sudah, pertahankan. Kalau belum, yuk lakukan!