Masjid Taj'ul Madras Corak India, Bukber Pakai Kari Kambing Tiap Jumat

Medan, IDN Times - Di tempat yang tidak terlalu luas, umat muslim di Madras Hulu tampak begitu khusyuk beribadah. Masjid Taj'ul Madras memang tidak begitu tersohor seperti masjid-masjid lainnya di kota Medan. Namun, masjid yang kental dengan corak India ini memiliki keunikannya tersendiri.
Salah satunya ialah tradisi buka bersama (bukber) di bulan suci Ramadan yang menyajikan kari kambing. Bahkan, paket bukber yang mereka beri selalu melampaui kapasitas jemaah masjid ini yang hanya bisa menampung 90 orang.
1. Masjid Taj'ul Madras dikenal sebagai masjid India karena coraknya yang begitu kental

Masjid Taj'ul yang berada di India dan merupakan kompleks masjid terbesar kedua se-Asia, sedikit banyak mempengaruhi penamaan masjid yang lokasinya bersebalahan dengan Kantor Lurah Madras Hulu, Kota Medan. Corak India di Masjid Taj'ul Madras tersaji cukup kental. Bukan hanya jemaahnya yang mayoritas keturunan India, namun arsitektur dan tradisi uniknya juga demikian.
"Masjid Taj'ul Madras ini yang kasih nama Ustaz Abdul Latif Khan. Beliau juga yang bilang kalau papan nama pakai aksara India supaya melekat pula ciri dan identitasnya. Warga sekitar sering bilang ini masjid India karena banyak pengurusnya yang keturunan India pula, jadi identiknya ya dengan India," kata panitia Ramadan Masjid Taj'ul Madras, Rifaat.
Masjid Taj'ul Madras berdiri dan terselip di antara ruko-ruko yang berjejer di Jalan Teuku Cik Ditiro. Sekilas bangunannya tidak begitu menonjol. Karena lebarnya hanya 5 meter saja.
"Masjid ini awalnya mushala. Tahun 2015 lalu ada pembangunan dan peresmian kembali sehingga di situ lah mulai jadi masjid," lanjut Rifaat.
2. Tradisi unik setiap hari Jumat di bulan Ramadan, Masjid Taj'ul Madras bagikan kari kambing kepada jemaahnya

Meskipun masjid ini tergolong kecil dan sempit, namun tak menyurutkan aktivitas keagamaan. Di bulan Ramadan khususnya, mereka konsisten melakukan kegiatan yang sangat bermanfaat. Tak hanya nilai-nilai habluminallah, namun habluminannas juga dipraktekkan dengan begitu baik.
"Ada banyak kegiatan Ramadan kita. Tiap hari ada bukber untuk orang yang datang, kemudian ada salat terawih, witir, tadarus, kajian. Kemudian 10 hari terakhir ada juga i'tikaf," beber Rifaat.
Ada tradisi unik yang dihelat pengurus masjid setiap hari Jumat di bulan Ramadan. Mereka selalu membagikan paket buka puasa dengan menu kari kambing yang menjadi ciri khas makanan India.
"Spesialnya hari jumat ada buka puasa pakai kari kambing. Di situlah ramainya kita," ungkapnya.
Masyarakat Madras Hulu tak sedikit pula yang mengantre demi mendapatkan paket bukber kari kambing. Karena begitu ramai, kegiatan buka puasa bersama di Masjid Taj'ul Madras sampai menggunakan jalan raya yang ditutup sementara.
"Kari kambingnya kita masak sendiri. Awalnya dimasak di rumah salah satu pengurus, setelah selesai lalu dibawa ke masjid untuk dibagikan kepada masyarakat," tutur Rifaat.
3. Paket bukber yang diberikan selalu melebihi jumlah kapasitas jemaah

Masjid Taj'ul Madras hanya bisa menampung 90 jemaah saja. Uniknya meskipun masjid ini sempit, namun paket buka puasa yang dibagikan selalu melebihi jumlah jemaahnya setiap harinya.
"Masjid di hari biasa Ramadan menyediakan 150 sampai 200 paket bukber. Kalau di hari Jumat dengan menu kari kambing kita membagikan sekitar 200 sampai 250 paket," aku Rifaat.
Di Ramadan ini, Rifaat tak urung menyampaikan rasa bahagianya. Karena jemaah masjid semakin ramai. Bahkan untuk melangsungkan salat mereka terpaksa harus menggunakan Jalan Teuku Cik Ditiro.
"Kita sudah mulai pakai jalan karena sudah mulai banyak jemaahnya. Jadi makai jalan untuk salat terawih, salat Jumat, dan buka puasa bersama. Alhamdulillah semakin banyak jemaah Masjid Taj'ul Madras," pungkasnya