Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Jenis Narsisme dan Cara Mengenalinya

ilustrasi narsisme (pexels.com/Ron Lach)

Narsisme adalah sifat kepribadian yang membuat seseorang terlalu fokus pada dirinya sendiri secara berlebihan. Beberapa orang menganggap bahwa narsisme identik dengan NPD (Narcissistic Personality Disorder). Namun, sebenarnya, tidak semua sifat narsistik memenuhi kriteria untuk didiagnosis sebagai NPD.

Narsisme memiliki berbagai bentuk yang dapat berdampak pada hubungan interpersonal dan kehidupan sehari-hari seseorang. Dengan mengenali ciri-ciri masing-masing jenis narsisme, kamu dapat lebih memahami diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu, serta mengambil langkah yang tepat untuk menghadapi dampak yang mungkin ditimbulkan.

Berikut adalah lima jenis narsisme dan cara mengenalinya.

1. Narsisme grandiose

ilustrasi narsisme grandiose (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Narsisme grandiose adalah jenis narsisme yang ditandai dengan perasaan superioritas yang tinggi, di mana seseorang merasa bahwa dia lebih baik dari orang lain. Dia memiliki keinginan yang kuat untuk diakui sebagai yang terbaik dan cenderung berambisi dalam segala hal yang dia lakukan.

Untuk mengenali orang dengan tipe narsisme grandiose ini, dia biasanya mengklaim pencapaian yang berlebihan dan seringkali menunjukkan sikap yang merendahkan orang lain. Dia cenderung mengabaikan pendapat orang lain, lebih fokus pada diri sendiri, dan selalu mencari pujian untuk meningkatkan citra dirinya.

2. Narsisme vulnerable

ilustrasi narsisme vulnerable (pexels.com/Mihar Thakur)

Narsisme vulnerable merupakan kebalikan dari narsisme grandiose, narsisme vulnerable ditandai dengan ketidakamanan dan kerentanan yang mendalam. Orang dengan tipe ini mungkin terlihat rendah hati dan introvert, tetapi sebenarnya dia sangat membutuhkan pengakuan untuk merasa baik tentang dirinya sendiri.

Meskipun dia suka menyembunyikan rasa superioritas yang tersembunyi, ketidakpuasan terhadap dirinya sering kali mendorong dia untuk mencari validasi dari orang lain. Mengenali orang dengan tipe ini, cukup mudah, yaitu dia sering merasa tertekan atau cemas ketika menghadapi kritik, bahkan jika kritik tersebut disampaikan dengan cara yang lembut. Akibatnya, perilaku defensif dapat muncul, dan dia mungkin menjadi sangat sensitif terhadap penilaian orang lain.

3. Narsisme komunal

ilustrasi narsisme komunal (pexels.com/Kishamba Media)

Narsisme komunal ditandai oleh kebutuhan untuk dilihat sebagai orang yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain dan peduli. Meskipun orang dengan tipe ini sering terlibat dalam kegiatan sosial atau amal, motivasinya hanya untuk mendapatkan pengakuan dan pujian dari orang lain.

Dia mengatakan pada semua orang bahwa dia peduli terhadap orang lain, tetapi sebenarnya lebih tertarik pada bagaimana tindakannya dilihat dan dihargai. Untuk mengenali seorang narsisme komunal, kamu bisa melihat bagaimana dia sering kali mengabaikan kebutuhan emosional orang lain, dan hanya fokus pada citra positif yang ingin dia tampilkan. 

4. Narsisme antagonis

ilustrasi narsisme antagonisb(pexels.com/SHVETS production)

Jenis narsisme yang satu ini ditandai dengan sikap agresif dan permusuhan terhadap orang lain. Orang dengan tipe ini sering kali merasa sebagai korban dan menggunakan manipulasi untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan.

Untuk mengenali seseorang dengan narsisme antagonis, perhatikan perilaku merendahkan dan mengejek yang cenderung ditunjukkannya, yang dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan. Selain itu, dia memiliki sikap defensif yang kuat dan sering menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukannya. Akibatnya, ia dapat menciptakan konflik atau drama dalam interaksi sosial untuk menarik perhatian.

5. Narsisme malignant

ilustrasi narsisme malignant (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Narsisme malignant adalah bentuk narsisme yang paling bahaya, karena menggabungkan ciri-ciri narsisme grandiose dengan sifat antisosial dan perilaku manipulatif. Untuk mengenali seseorang dengan jenis ini, perhatikan bagaimana dia sering menunjukkan kekejaman dan kurangnya empati, serta tidak ragu untuk menyakiti orang lain demi keuntungan pribadi.

Dia memanipulasi orang di sekitarnya, menggunakan kebohongan dan penipuan untuk mempertahankan citra diri yang diinginkan. Dalam interaksi sosialnya, dia menciptakan konflik dan ketegangan hanya untuk mendapatkan perhatian atau mengontrol situasi tersebut.

Dengan memahami berbagai jenis narsisme, kamu dapat dengan mudah mengenali perilaku yang mungkin merugikan dalam hubunganmu. Jika kamu mengenali ciri-ciri narsisme yang telah dijelaskan di atas, baik dalam diri sendiri atau orang lain, penting untuk mencari cara dan mengatasi dampaknya, baik melalui refleksi diri atau dukungan dari profesional kesehatan. Semoga bermanfaat. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us