Apa Itu Inner Child? Kenali Sisi Masa Kecil yang Diam-diam Mengendalikan Hidupmu

Pernah merasa marah atau sedih tanpa alasan yang jelas? Atau, kamu sering bereaksi berlebihan terhadap hal-hal sepele? Bisa jadi, itu bukan cuma soal bad mood, tapi karena inner child dalam dirimu sedang terluka.
Inner child adalah bagian dari diri kita yang terbentuk sejak masa kecil, mewakili sisi emosional, kenangan, dan respons yang berkembang dari pengalaman waktu kecil—baik yang menyenangkan, maupun yang menyakitkan. Meski tubuh kita tumbuh dewasa, bagian ini tetap tinggal dan bisa memengaruhi cara kita bertindak, merasa, bahkan menjalani hubungan.
Kalau tidak disadari dan disembuhkan, luka masa kecil ini bisa terbawa hingga dewasa. Tapi kabar baiknya, kamu bisa memulainya hari ini. Simak cara-cara menyembuhkan inner child yang bisa kamu praktikkan sendiri, dilansir dari Hello Sehat.
1. Beri ruang untuk menerima dan memahami luka itu

Langkah pertama dalam proses penyembuhan adalah acknowledgement. Terima bahwa ada bagian dari dirimu yang masih menyimpan luka masa kecil. Banyak orang tidak sadar bahwa sikap mereka sekarang—misalnya mudah tersinggung, takut ditinggalkan, atau tidak percaya diri—berakar dari trauma di masa lalu.
Setelah menerima, kamu bisa mulai memahaminya. Setiap luka punya pemicunya sendiri dan perlu pendekatan yang berbeda. Jangan terburu-buru sembuh, cukup kenali perasaanmu pelan-pelan.
2. Coba ajak “anak kecil” di dalam dirimu berbicara

Bayangkan kamu sedang duduk bersama versi kecil dirimu—apa yang ingin kamu katakan padanya? Apa yang dulu kamu butuh dengar, tapi tidak pernah dikatakan orang dewasa di sekitarmu?
Berbicara dengan inner child secara imajiner bisa terasa aneh di awal, tapi ini bisa jadi pengalaman yang menyentuh. Kamu juga bisa melakukan hal-hal kecil yang dulu kamu suka, seperti bermain, menggambar, atau sekadar nonton kartun favorit. Ini membantu menciptakan rasa aman yang dulu mungkin tak kamu dapatkan.
3. Tuliskan isi hati lewat jurnal

Menulis bisa jadi terapi yang sederhana tapi sangat powerful. Coba tuangkan segala keresahan dan kenangan masa kecil dalam bentuk tulisan. Tidak perlu rapi atau puitis—cukup jujur.
Kegiatan ini bisa membantumu mengenali akar luka dan memahami apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Lama-kelamaan, kamu akan lebih peka terhadap emosi yang muncul dan tahu bagaimana cara meresponsnya dengan lebih sehat.
4. Kenapa sih inner child itu penting

Inner child bukan sekadar istilah psikologis—ia adalah bagian dari diri yang menyimpan pengalaman masa kecil, termasuk luka emosional yang belum selesai. Ketika tak disadari, inner child yang terluka bisa memengaruhi cara kita membangun hubungan, mengambil keputusan, bahkan saat menjadi orang tua nanti.
Luka inner child bisa bikin kita jadi sulit percaya orang lain, takut ditolak, atau bahkan mengulang pola toxic yang dulu kita alami. Tapi kamu gak sendiri, dan kamu bisa mulai memperbaikinya.
5. Jangan ragu untuk mencari bantuan

Kalau kamu merasa kewalahan atau tidak tahu harus mulai dari mana, tidak apa-apa untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog. Penyembuhan luka batin bukan tanda kelemahan—tapi bukti bahwa kamu peduli dengan kesehatan mentalmu.
Mengakui keberadaan inner child adalah langkah pertama. Merawatnya adalah bentuk keberanian dan kasih sayang terdalam untuk dirimu sendiri.
Kalau kamu butuh versi infografis atau konten pendek buat media sosial tentang “5 Tanda Inner Child-mu Terluka” atau “Self-Talk untuk Inner Child”, aku bisa bantu juga!