Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Manfaat Utama Gaya Hidup Minimalis dalam Memperkaya Hidup

ilustrasi gaya hidup konsumtif (Unsplash.com/Blake Wisz)

Gaya hidup minimalis adalah sebuah tren orang-orang dengan sengaja hidup dengan barang-barang sedikit mungkin. Menurut penelitian dari Journal of Applied Positive Psychology, untuk menguji pengaruh gaya hidup minimalis terhadap kualitas hidup.

Para peserta yang mengikuti penelitian tersebut mengaku setelah menerapkan gaya hidup minimalis, mereka merasakan banyak manfaat dalam kebahagiaan, kepuasan hidup dan seputar hubungan interpersonal.

Dilansir Psychology Today, semua manfaat tersebut bisa di padatkan menjadi 5 manfaat utama. Berikut 5 manfaat utama gaya hidup minimalis dalam memperkaya hidup.

1. Mempunyai otonomi

ilustrasi kebebasan (Unsplash.com/Darius Bashar)

Manfaat pertama adalah otonomi atau kebebasan. Hal ini mengacu pada orang-orang yang sering kali merasa terkekang atau terbebani oleh banyaknya barang-barang yang dimiliki. Melalui gaya hidup minimalis, kita akan terbebas dari belenggu dan beban materi atau barang-barang yang kita miliki.

Sehingga, kita bisa lebih fokus terhadap nilai-nilai pribadi kita dalam menjalani hidup. Bisa dibilang menjadi minimalis dapat menjadi pintu keluar dari siklus konsumtif yang tak ada habisnya dan memberikan kita waktu untuk mengejar hidup yang sejati.

2. Menjadi lebih kompeten

ilustrasi orang bekerja (Unsplash.com/Domenico Loia)

Melalui gaya hidup minimalis, kita bisa mengurangi clutter atau kekusutan serta membuat lingkungan hidup menjadi sederhana, bersih dan terorganisir. Hal ini dapat membawa kita pada perasaan terkendali dan teratur.

Para peserta penelitian juga mengatakan, sebelum mereka memeluk gaya hidup minimalis, mereka selalu merasa kacau dan bingung dengan lingkungan hidup mereka. Sehingga, gaya hidup minimalis mengajarkan bahwa semakin sedikit barang kepunyaan, maka akan semakin menurunkan tingkat stres dan kegelisahan.

Hasilnya, kita akan semakin fokus dalam keseharian kita dan mampu meningkatkan produktivitas kerja.

3. Menciptakan ruang mental

ilustrasi orang yang fokus (Unsplash.com/moren hsu)

Para peserta penelitian menerangkan bahwa menjadi minimalis berarti menciptakan sebuah ruangan mental yang menghasilkan pikiran menjadi lebih jernih dan terfokus. Hubungan antara keteraturan eksternal dan internal ini akan menghemat energi mental yang kita gunakan, sehingga kita bisa menikmati pikiran  yang terasa enteng dan jernih lebih lama.

Hal ini juga disebabkan oleh minimnya kekusutan fisik seperti barang-barang kepunyaan akan berimbas pada minimnya kekusutan dalam diri. Jadi, bisa dikatakan bahwa keadaan sekitar dapat memengaruhi keadaan mental kita secara langsung.

4. Menjadi lebih sadar

ilustrasi mindfulness (Unsplash.com/Alexey Demidov)

Gaya hidup minimalis meningkatkan kesadaran kita soal nilai diri kita sendiri dan soal apa yang benar-benar penting dalam hidup. Ruang mental yang baru saja dibuat dapat memfasilitasi kita untuk merenung, mempraktikkan mindfulness dan menikmati hidup kita.

Karena dengan berkurangnya distraksi di sekitar, kita bisa lebih fokus pada pertumbuhan diri dan belajar wawasan baru sehingga mampu mengapresiasi dunia sekitar kita lebih dalam lagi.

5. Mengembangkan emosi positif

ilustrasi emosi positif (Unsplash.com/Surface)

Melalui kombinasi dari otonomi, kompetensi, ruang mental dan kesadaran yang telah didapat, kita mampu menghasilkan emosi positif dalam diri kita. Para peserta juga mengakui, setelah mereka memeluk gaya hidup minimalis, mereka merasakan rasa bahagia, damai dan sejahtera.

Menurut mereka, berganti gaya hidup menjadi minimalis menjadi penyebab mereka merasakan emosi-emosi positif tersebut. Hal ini juga melepaskan mereka dari rasa gelisah dan stres yang sering timbul beriringan dengan pola hidup konsumtif.

Jadi, menjadi minimalis adalah soal melepaskan segala yang tidak diperlukan dan menyisakan sesuatu yang benar-benar penting. Ketika merontokkan kekusutan yang kita miliki lalu kita cerna dengan hati-hati, kita akan membersihkan baik kekacauan emosional maupun mental yang membebani kita.

Dengan kata lain, semakin sedikit distraksi, semakin fokus kita terhadap hal-hal yang benar-benar penting dan memberikan ruang baik fisik dan mental bagi sesuatu yang mindful dan lebih berarti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us