5 Hubungan Antara Pusing dengan Muntah, Kenali dan Kelola

Pernah nggak, kamu merasa pusing lalu tiba-tiba mual sampai ingin muntah? Rasanya pasti bikin panik, apalagi kalau terjadi terus-terusan. Nah, sebenarnya pusing dan muntah itu sering muncul barengan karena ada sesuatu yang nggak beres dalam tubuh.
Ini 5 alasan kenapa 2 gejala ini bisa muncul bersamaan, apa saja penyebab umumnya, dampaknya dalam kehidupan sehari-hari, dan gimana cara mengelolanya biar kamu nggak perlu bingung lagi saat mengalaminya. Yuk simak!
1. Kenapa pusing bisa membuat kita muntah?

Pusing dan muntah sering datang barengan karena sistem keseimbangan tubuh kita terganggu. Sistem ini melibatkan telinga bagian dalam, mata, dan saraf sensorik. Nah, kalau salah satu komponen ini nggak berfungsi dengan baik, otak kita bakal menerima sinyal yang membingungkan. Akibatnya, muncul lah sensasi berputar yang disebut vertigo, dan ini bisa memicu mual hebat bahkan sampai muntah.
Contohnya, kalau kamu kena gangguan telinga bagian dalam kayak labirinitis atau neuritis vestibular, biasanya akan terjadi peradangan yang bikin kamu merasa pusing berat. Kondisi ini sering disertai mual dan muntah karena tubuh merasa kehilangan keseimbangan. Hal yang sama juga terjadi pada orang yang punya migrain. Kadang mereka merasa pusing berat dan mual tanpa sakit kepala sama sekali. Jadi, penting banget buat paham hubungan ini supaya bisa ditangani dengan benar.
2. Apa saja penyebab umum pusing dan muntah yang sering diabaikan?

Pusing dan muntah bisa muncul dari berbagai macam kondisi. Yang pertama, gangguan pada telinga bagian dalam seperti BPPV (benign paroxysmal positional vertigo) bisa bikin kamu merasa ruangan berputar saat menggerakkan kepala, dan ini sangat mudah memicu mual dan muntah. Lalu, ada juga migrain jenis vestibular yang menyerang tanpa disertai sakit kepala, tapi gejalanya sangat mengganggu.
Selain itu, mabuk perjalanan juga jadi penyebab umum. Ketika otak menerima sinyal yang berbeda dari mata dan telinga bagian dalam saat kamu naik mobil atau kapal, tubuh bisa merasa bingung, lalu timbul rasa mual dan pusing. Infeksi virus, baik yang menyerang saluran pencernaan atau telinga, juga bisa menimbulkan gejala ini karena adanya peradangan. Bahkan, beberapa obat seperti antibiotik atau obat kemoterapi juga punya efek samping berupa pusing dan muntah. Intinya, tahu penyebabnya itu penting banget supaya kita bisa cari cara yang tepat buat ngatasinnya.
3. Bagaimana pusing dan muntah mengganggu aktivitas sehari-hari?

Pusing dan muntah itu nggak cuma bikin tubuh nggak enak, tapi juga bisa bikin hidup jadi berantakan. Bayangin saja, kamu lagi kerja atau sekolah, tiba-tiba pusing berat lalu mual sampai nggak bisa ngapa-ngapain. Jelas ini bikin produktivitas turun drastis. Otak susah fokus, badan lemas, dan akhirnya semua kerjaan keteteran.
Dari sisi keamanan, pusing yang datang mendadak bisa bikin kamu jatuh atau kecelakaan, apalagi kalau sedang berkendara atau berada di tempat tinggi. Ini bisa sangat berbahaya. Kalau terjadi terus-menerus, bukan cuma fisik yang terganggu, mental pun bisa ikut kena. Banyak orang yang mengalami gejala pusing dan mual kronis akhirnya jadi cemas berlebihan, bahkan depresi. Makanya, gejala kayak gini jangan dianggap sepele.
4. Tips mengelola pusing dan muntah biar nggak kambuh terus

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan buat mengatasi pusing dan muntah. Pertama, pastikan tubuh tetap terhidrasi, terutama setelah muntah. Kekurangan cairan bisa memperparah pusing dan bikin tubuh makin lemas. Kedua, coba atur pola makan. Makan dalam porsi kecil tapi sering jauh lebih baik ketimbang makan banyak sekaligus. Hindari makanan berminyak atau yang memicu mual.
Kalau kamu sering kena vertigo atau mabuk perjalanan, obat antihistamin seperti meclizine (Bonine) atau dimenhydrinate (Dramamine) bisa sangat membantu. Obat ini bekerja dengan mengurangi sinyal pusing yang dikirim ke otak. Kamu juga bisa coba terapi fisik khusus, yaitu latihan rehabilitasi vestibular buat ngelatih keseimbangan. Kalau penyebabnya dari stres atau kecemasan, teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam bisa membantu meredakan gejala. Tapi kalau pusing dan muntah nggak kunjung hilang, jangan ragu buat periksa ke dokter ya.
5. Kapan harus periksa ke dokter?

Kadang, pusing dan muntah memang nggak serius. Tapi kalau gejalanya muncul tiba-tiba, sangat parah, dan nggak jelas penyebabnya, kamu harus segera cari pertolongan medis. Apalagi kalau disertai gejala kayak kesemutan, kelemahan tubuh, atau susah bicara. Ini bisa jadi tanda kondisi serius seperti stroke yang perlu ditangani secepatnya.
Kalau gejalanya berlangsung lebih dari beberapa hari atau makin memburuk, sebaiknya juga segera konsultasi. Jangan tunggu sampai parah. Penanganan sejak awal bisa mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan.
Pusing dan muntah memang bikin nggak nyaman, tapi kalau kamu tahu penyebab dan cara mengelolanya, semuanya jadi lebih mudah dihadapi. Jangan cuekin gejala yang muncul terus-menerus. Jaga pola hidup sehat, minum cukup air, dan istirahat cukup. Dan kalau perlu, jangan ragu minta bantuan medis supaya kamu bisa kembali beraktivitas seperti biasa tanpa diganggu pusing dan mual.
Referensi:
- https://www.healthline.com/health/dizziness-and-vomiting
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dizziness/symptoms-causes/syc-20371787
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/322638
- https://www.verywellhealth.com/bonine-vs-dramamine-similarities-and-differences-7569663