Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Hal Positif yang Dialami Anak Saat Orangtua Mengantarnya ke Sekolah

Ilustrasi ibu mengantar anak ke sekolah (freepik.com/pvproductions)
Ilustrasi ibu mengantar anak ke sekolah (freepik.com/pvproductions)
Intinya sih...
  • Anak merasa lebih aman dan tenang saat memulai hari dengan diantar ke sekolah, mengurangi kecemasan dan membuat mereka lebih fokus saat belajar.
  • Mengantar anak ke sekolah membantu mereka belajar disiplin soal waktu secara alami, menempel di alam bawah sadar karena dilakukan setiap hari.
  • Tindakan sederhana seperti mengantar anak ke sekolah sebenarnya adalah bentuk perhatian yang "terlihat", membangun kepercayaan diri dan rasa dicintai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memulai pagi anak ternyata gak cuma soal sarapan dan seragam rapi. Cara orang tua mengantarkan anak ke sekolah diam-diam memberi banyak dampak positif yang gak selalu terlihat mata. Aktivitas singkat ini bisa jadi “vitamin pagi” yang bikin anak lebih siap menghadapi harinya.

Banyak orang tua mengira rutinitas antar-jemput itu hanya soal kewajiban. Padahal, momen ini menyimpan kekuatan kecil yang bisa membangun mental dan karakter anak. Yuk, kita kupas satu per satu hal positif yang ternyata bisa lahir dari kebiasaan sederhana ini!

1. Merasa lebih aman dan tenang saat memulai hari

Ilustrasi ibu mengantar anak ke sekolah (freepik.com/pvproductions)
Ilustrasi ibu mengantar anak ke sekolah (freepik.com/pvproductions)

Ketika anak diantar ke sekolah, rasa aman itu datang secara alami. Mereka tahu ada sosok yang memastikan semuanya terkendali sampai tiba di gerbang sekolah. Rasa tenang ini seperti “bekal emosional” yang membuat mereka lebih siap menghadapi aktivitas seharian.

Selain itu, momen ini juga menurunkan kecemasan yang kadang muncul di pagi hari. Anak jadi gak terbebani dengan rasa takut terlambat atau bingung menghadapi situasi baru di sekolah. Hati yang tenang di awal hari akan membuat mereka lebih fokus saat belajar.

2. Belajar disiplin soal waktu secara alami

Ilustrasi anak memasukkan buku dalam tas (freepik.com/freepik)
Ilustrasi anak memasukkan buku dalam tas (freepik.com/freepik)

Setiap kali orang tua mengantar, anak belajar ritme pagi tanpa harus diberi ceramah panjang. Mereka terbiasa bangun, bersiap, dan berangkat pada jam yang sama. Disiplin ini menempel di alam bawah sadar karena dilakukan setiap hari.

Hal menariknya, kedisiplinan ini bisa terbawa ke kebiasaan lain. Anak akan lebih paham arti tepat waktu, baik untuk masuk kelas maupun mengerjakan tugas. Dengan pola ini, anak belajar disiplin bukan karena dipaksa, tapi karena rutinitas yang terasa menyenangkan.

3. Merasa dihargai dan diperhatikan tanpa kata-kata

Ilustrasi anak berangkat ke sekolah (freepik.com/freepik)
Ilustrasi anak berangkat ke sekolah (freepik.com/freepik)

Tindakan sederhana seperti mengantar anak ke sekolah sebenarnya adalah bentuk perhatian yang “terlihat”. Anak akan merasa, “Wah, aku berarti penting!” meski orang tua gak mengatakan apapun. Perasaan dihargai ini membangun kepercayaan diri dan rasa dicintai.

Rasa dihargai ini juga memberi efek jangka panjang. Anak akan lebih terbuka pada orang tua karena merasa nyaman dan diperhatikan. Dukungan emosional semacam ini gak perlu kata-kata manis, cukup hadir di momen yang tepat.

4. Lebih siap mental menghadapi aktivitas sekolah

Ilustrasi anak belajar di sekolah (freepik.com/freepik)
Ilustrasi anak belajar di sekolah (freepik.com/freepik)

Pagi yang dimulai dengan kehadiran orang tua bisa menjadi “pemanasan mental” untuk anak. Mereka merasa punya support system yang siap mendukung dari balik gerbang. Dengan mental yang siap, anak lebih mudah bersosialisasi, menyerap pelajaran, dan menghadapi tantangan di kelas.

Selain itu, perjalanan singkat menuju sekolah juga jadi waktu yang pas untuk mengatur emosi. Anak bisa ngobrol sebentar atau sekadar duduk diam sambil merasa ditemani. Momen ini membantu mereka masuk ke suasana hati yang positif sebelum bertemu teman dan guru.

5. Membangun momen bonding singkat yang bermakna

Ilustrasi ibu mengantar anak ke sekolah (freepik.com/prostooleh)
Ilustrasi ibu mengantar anak ke sekolah (freepik.com/prostooleh)

Waktu di perjalanan ke sekolah sebenarnya adalah kesempatan emas untuk bonding. Obrolan ringan, tawa kecil, atau bahkan mendengar cerita lucu dari anak bisa jadi kenangan yang menempel lama. Meski singkat, momen ini memberi rasa kedekatan yang gak bisa digantikan.

Momen bonding singkat ini juga jadi waktu untuk mengenal karakter anak lebih dalam. Kadang dari cerita pagi mereka, orang tua bisa tahu apa yang sedang membuat anak bersemangat atau khawatir. Hubungan yang hangat seperti ini akan membekas hingga mereka dewasa nanti.

Mengantar anak ke sekolah ternyata bukan sekadar rutinitas harian. Setiap perjalanan singkat itu menyimpan manfaat besar untuk rasa aman, disiplin, perhatian, kesiapan mental, hingga kedekatan emosional. Jadi, kalau ada kesempatan, nikmati momen ini sebaik-baiknya, karena kadang, hal kecil di pagi hari bisa jadi kenangan paling bermakna untuk anak dan orang tua.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us