Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Penyebab Ikan Guppy Terkena Patah Pinggang, Kok Bisa?

ilustrasi kondisi fisik ikan guppy yang sehat (unsplash.com/Diogo Cardoso)

Ikan guppy, dengan warna cerah dan ekor yang mengembang, adalah salah satu ikan hias paling populer di kalangan pecinta akuarium. Namun, di balik keindahannya, guppy rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah kondisi yang dikenal sebagai "patah pinggang" atau "guppy bent spine."

Kondisi ini ditandai oleh tulang belakang yang melengkung atau terdistorsi, yang bisa mengurangi mobilitas ikan dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan kematian.

Memahami penyebab di balik deformitas ini sangat penting bagi para penghobi untuk menjaga dan mempperhatikan kesehatan ikan yang mereka pelihara. Artikel ini akan mengupas berbagai faktor yang dapat menyebabkan patah pinggang pada ikan guppy. Apa saja? simak ya!

1. Genetik dan inbreeding

ilustrasi indukan guppy yang sehat (unsplash.com/Diogo Cardoso)

Salah satu penyebab utama patah pinggang pada ikan guppy adalah faktor genetik. Beberapa guppy memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami deformitas tulang belakang, yang lebih sering terjadi pada garis keturunan yang telah dibiakkan secara intensif untuk menonjolkan warna atau bentuk tertentu. Dalam upaya untuk menciptakan guppy dengan penampilan yang unik dan menarik, beberapa breeder mungkin secara tidak sengaja memperkuat gen yang rentan terhadap deformitas fisik ini.

Selain itu, inbreeding atau pembiakan di antara kerabat dekat juga memainkan peran signifikan dalam peningkatan risiko deformitas tulang belakang pada guppy. Praktik ini dilakukan untuk mempertahankan ciri-ciri spesifik yang diinginkan, seperti pola warna atau bentuk ekor yang unik. Namun, inbreeding dapat mengakibatkan penumpukan mutasi genetik yang merugikan, termasuk kelainan tulang belakang. Dengan pembiakan yang terlalu dekat, risiko ekspresi gen yang tidak diinginkan dan masalah kesehatan menjadi lebih tinggi, termasuk munculnya kondisi patah pinggang pada ikan guppy.

2. Kekurangan nutrisi

ilustrasi ikan guppy yang baru loncat dari kolam (freepik.com/freepik)

Nutrisi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan ikan guppy. Kekurangan nutrisi tertentu dapat berdampak buruk pada kondisi fisik mereka, termasuk perkembangan tulang belakang. Dua nutrisi utama yang sering kali berperan dalam deformitas tulang belakang pada guppy adalah vitamin C serta mineral kalsium dan fosfor.

Vitamin C adalah nutrisi esensial yang berperan penting dalam pembentukan kolagen, yang merupakan komponen struktural utama dalam tulang dan jaringan ikat. Tanpa asupan vitamin C yang cukup, ikan guppy bisa mengalami masalah dalam perkembangan tulang mereka.

Kalsium dan fosfor adalah dua mineral penting yang bekerja bersama untuk memastikan perkembangan tulang yang kuat dan sehat. Kalsium berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan struktur tulang, sementara fosfor adalah komponen utama dalam proses pembentukan matriks tulang.

3. Kepadatan populasi yang terlalu tinggi

ilustrasi populasi ikan terlalu berlebihan sehingga meningkatkan potensi penyakit (unsplash.com/sohrab zia)

Overcrowding atau kepadatan populasi yang terlalu tinggi dalam akuarium juga menjadi faktor penyebab stres bagi ikan guppy. Ketika terlalu banyak ikan berbagi ruang yang terbatas, kompetisi untuk oksigen, makanan, dan ruang menjadi sangat intens.

Stres yang berkepanjangan akibat overcrowding dapat menghambat pertumbuhan normal ikan dan mempengaruhi perkembangan tulang belakang mereka. Selain itu, lingkungan yang padat meningkatkan risiko penyebaran penyakit, yang bisa memperburuk kondisi fisik ikan yang sudah stres.

4. Cidera fisik

ilustrasi virus yang menyerang ikan hias pada umumnya (pexels.com/CDC)

Ikan guppy, dengan tubuhnya yang kecil dan gerakannya yang lincah, terkadang bisa mengalami cedera fisik yang mengakibatkan kerusakan tulang belakang. Salah satu penyebab utama dari kondisi "patah pinggang" atau deformitas tulang belakang pada guppy adalah trauma atau cedera.

Cedera fisik ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti perkelahian dengan ikan lain, terutama jika akuarium ditempati oleh spesies yang agresif atau jika terdapat terlalu banyak ikan dalam satu tangki. Selain itu, ikan guppy juga dapat terjebak di antara objek-objek di dalam akuarium, seperti batu, tanaman hias, atau peralatan dekoratif lainnya. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan berlebih pada tubuh ikan, yang akhirnya mengakibatkan cedera tulang belakang.

Memahami dan mengatasi faktor-faktor penyebab ini bukan hanya akan meningkatkan kualitas hidup ikan guppy, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri bagi para penghobi ikan. Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang efektif, kita dapat membantu guppy mencapai potensi penuh mereka dalam lingkungan yang sehat dan mendukung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us