Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Menarik Pohon Akasia, Bisa Beradaptasi terhadap Iklim Kering

Pohon Akasia (unsplash.com/Rabah Al Shammary)
Pohon Akasia (unsplash.com/Rabah Al Shammary)

Pohon akasia adalah tumbuhan dengan adaptasi yang luar biasa di lingkungan ekstrem. Pohon ini tak hanya menarik secara biologis tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan. Dengan genus yang terdiri dari ribuan spesies, akasia mampu tumbuh subur di wilayah gersang.

Lebih dari sekadar tumbuhan biasa, akasia juga memainkan peran penting dalam budaya dan ekonomi masyarakat di seluruh dunia. Getahnya yang menghasilkan gum arabic digunakan di berbagai industri, dari makanan hingga farmasi.

Selain itu, terdapat beberapa fakta menarik lainnya mengenai pohon akasia. Daripada penasaran, simak terus yuk!

1. Genus Akasia terdiri dari ribuan spesies

Pohon Akasia (pixabay.com/Hans)
Pohon Akasia (pixabay.com/Hans)

Genus Acacia terdiri dari sekitar 1.300 spesies pohon yang tersebar di berbagai belahan dunia seperti Australia, Afrika, dan Amerika. Melansir laman serengetiparktanzania, pohon akasia sebagian besar ditemukan di Afrika dan Australia. Karena hal tersebut akasia menjadi ikon di sabana Afrika.

Namun, tak hanya subur di Australia saja. Pohon ini juga memiliki spesies yang tumbuh subur di Afrika dan Amerika, memberikan manfaat ekologis bagi ekosistem setempat. Revisi taksonomi baru-baru ini membantu memperjelas keragaman genus ini, membuat akasia semakin dikenal sebagai pohon yang penuh keajaiban.

2. Beradaptasi dengan baik terhadap iklim kering

Pohon Akasia (pixabay.com/Michelle_Raponi)
Pohon Akasia (pixabay.com/Michelle_Raponi)

Kemampuan adaptasi pohon akasia di iklim kering sangat luar biasa. Melansir zerohourclimate, keunggulan pohon ini adalah memiliki akar tunggang yang panjang, memungkinkan pohon ini menjangkau sumber air bawah tanah yang sulit diakses tanaman lain. Keunggulan tersebut membuatnya tahan terhadap kekeringan yang panjang dan kondisi tanah yang minim nutrisi.

Tak hanya itu, akasia memiliki kemampuan menyesuaikan daun untuk melindungi diri dari kehilangan air. Daun kecil atau bahkan berbentuk duri membantu mengurangi penguapan, sementara orientasi daunnya sering kali berubah mengikuti arah matahari. Hal tersebut membuat akasia menjadi tumbuhan yang ahli bertahan hidup di lingkungan gersang.

3. Digunakan untuk bahan pengobatan

Pohon Akasia (pixabay.com/MoleculeMan)
Pohon Akasia (pixabay.com/MoleculeMan)

Sejak zaman kuno, akasia telah dikenal sebagai tanaman dengan berbagai manfaat pengobatan. Spesies seperti Acacia nilotica sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai kondisi seperti luka bakar, diare, hingga nyeri dada. Ekstrak daunnya juga digunakan untuk mengobati malaria dan sakit kepala.

Bagian-bagian pohon seperti kulit kayu, daun, dan getahnya memiliki sifat antimikroba yang kuat. Sifat ini menjadikannya bahan alami yang efektif dalam mengobati infeksi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

4. Dianggap sebagai lambang ketangguhan dan kelangsungan hidup

Pohon Akasia (pixabay.com/Hans)
Pohon Akasia (pixabay.com/Hans)

Pohon akasia telah lama menjadi simbol ketangguhan di berbagai budaya. Kemampuannya untuk bertahan di lingkungan yang keras menjadikannya simbol kekuatan dan daya tahan hidup. Di alam liar, akasia sering tumbuh di tempat di mana tanaman lain tidak bisa bertahan.

Dalam budaya Mesir kuno, pohon ini sering dikaitkan dengan keabadian dan kelahiran kembali. Akasia dianggap suci dan sering digunakan dalam ritual sakral. Filosofi ini masih bertahan hingga kini, menjadikan akasia sebagai pengingat tentang pentingnya ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup.

5. Menghasilkan gum arab yang bermanfaat

Pohon Akasia (unsplash.com/Rabah Al Shammary)
Pohon Akasia (unsplash.com/Rabah Al Shammary)

Akasia menghasilkan gum arabic, getah bernilai tinggi yang diekstraksi dari spesies tertentu seperti Acacia senegal. Gum ini digunakan dalam berbagai industri, mulai dari makanan sebagai pengental, hingga kosmetik dan farmasi. Selain memiliki nilai ekonomi, gum arabic juga memiliki sejarah panjang, termasuk penggunaannya dalam proses mumifikasi di Mesir kuno.

Pohon akasia yang menghasilkan gum arabic juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Dengan membantu mencegah penggurunan dan meningkatkan kesuburan tanah, akasia memainkan peran penting dalam ekologi daerah kering. Pohon ini tak hanya membantu manusia, tetapi juga lingkungan sekitarnya.

Pohon akasia adalah bukti bagaimana alam dapat bertahan di kondisi yang paling ekstrem sekalipun. Keberadaannya mengingatkan pentingnya menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati yang memberikan manfaat tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga kehidupan manusia secara keseluruhan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us