Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Aardwolf, Hewan Pemalu yang Suka Memakan Serangga

aardwolf (instagram.com/amnh)

Aardwolf (Proteles cristata) adalah mamalia yang berasal dari beberapa negara di wilayah Afrika, dan termasuk dalam keluarga Hyaenidae. Mereka dapat ditemukan di sabana atau padang rumput terbuka. Meskipun sering kali disalahartikan sebagai hyena, aardwolf sebenarnya lebih dekat hubungannya dengan keluarga pemangsa kecil dan memiliki kebiasaan makan yang sangat berbeda.

Makanan utama aardwolf adalah serangga, terutama rayap. Pola makan ini didukung oleh lidahnya yang panjang dan lengket, yang membantunya menjangkau serangga dari sarangnya. Di sisi lain, perilaku aardwolf juga cukup tenang dan tidak agresif.

Meskipun dapat menunjukkan perilaku defensif jika merasa terancam. Lebih lanjut, berikut beberapa fakta menarik dari aardwolf.

1. Habitat dan wilayah persebaran aardwolf

aardwolf (instagram.com/kruger2kalahari)

Aardwolf umumnya dapat ditemukan di sabana serta padang rumput, yang terletak di bagian timur dan selatan Afrika. Mereka lebih suka tinggal di area yang memudahkannya menggali makanan utama mereka, yaitu rayap. Sebagai hewan nokturnal, aardwolf menyukai tempat yang kering dan terbuka dengan sedikit vegetasi. Ini karena mereka dapat dengan mudah mengawasi predator saat berburu di malam hari. Hewan ini telah menunjukkan kemampuan beradaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan yang keras.

Habitat yang menjadi tempat tinggal aardwolf berada di negara-negara seperti Tanzania, Kenya, Afrika Selatan, dan Namibia. Diketahui juga bahwa aardwolf sebenarnya hewan yang pemalu dan cenderung menghindari hutan lebat atau daerah yang padat penduduk. Karena sifatnya yang demikian, aardwolf sering kali jarang terlihat oleh manusia. Selain itu, setiap aardwolf memiliki wilayah yang bisa mencapai beberapa kilometer. Hal ini membantu mengurangi persaingan akan sumber daya di habitatnya dan memberikan ruang yang cukup untuk berburu serta berkembang biak.

2. Pola makan dan perilaku makan aardwolf

aardwolf (instagram.com/african_impressions)

Selain sebagai hewan nokturnal, aardwolf juga memiliki pola makan yang berbeda dari hyena lainnya. Alih-alih memburu hewan yang lebih besar, aardwolf lebih suka mengonsumsi rayap dan larva. Dengan cakarnya yang tajam, mereka dapat dengan mudah menggali gundukan rayap. Sedangkan moncongnya yang panjang membantunya menjangkau celah-celah yang dalam untuk mendapatkan makanan favoritnya itu.

Dalam satu malam, seekor aardwolf dapat menghabiskan ribuan rayap. Terlebih lagi, hal ini juga berkat sistem pencernaannya yang efisien dan dirancang untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi dari serangga kecil ini. Adaptasi ini sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka di lingkungan kering, di mana makanan sering kali sulit ditemukan. Aardwolf biasanya mencari makan sendirian atau dalam pasangan—tergantung kondisi.

3. Aardwolf memiliki karakteristik fisik yang unik

aardwolf (instagram.com/beverlyjoubert)

Aardwolf memiliki penampilan yang unik dengan tubuh ramping, kaki panjang, dan bulu berwarna kuning keabu-abuan dengan garis-garis hitam yang mencolok di sekujur tubuhnya. Telinga mereka yang besar juga dapat bergerak, yang berfungsi untuk mendeteksi suara dari mangsa atau ancaman di sekitarnya.

Di bagian mulut, gigi aardwolf berukuran kecil dan menyerupai pasak. Bentuk gigi ini merupakan hasil adaptasi—yang difungsikan untuk mengonsumsi serangga ketimbang daging.

Selain itu, aardwolf memiliki kaki depan yang kuat dengan cakar panjang yang ideal untuk menggali sarang di tanah, atau mencari gundukan tanah berisi rayap. Adaptasi fisik ini menunjukkan bagaimana mereka telah berevolusi untuk mengisi peran tertentu dalam ekosistem. Dengan kemampuan unik ini, aardwolf menjadi contoh menarik dari spesies yang telah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sumber makanan yang tersedia.

4. Perilaku sosial dan cara berkomunikasi aardwolf

aardwolf (instagram.com/the_wildlifelist)

Meskipun aardwolf terkadang menunjukkan perilaku soliter atau hidup menyendiri, sering kali mereka dapat ditemukan dalam kelompok kecil yang terdiri dari anggota keluarga, terutama saat musim kawin. Struktur kekeluargaan yang kuat terlihat ketika mereka bersama-sama merawat anak-anaknya.

Komunikasi antar-sesamanya berlangsung dengan cara yang halus namun efektif, di mana mereka menggunakan berbagai suara seperti geraman dan rengekan. Tujuannya untuk mengekspresikan perasaan atau memberi peringatan tentang bahaya yang mengancam.

Selain vokalisasi, aardwolf juga memiliki wilayah teritorial yang mereka tandai dengan kelenjar bau. Fungsinya untuk berkomunikasi dengan calon pasangan atau pesaing. Aroma ini menjadi alat penting untuk menyampaikan informasi mengenai keberadaan dan status reproduksi mereka.

Bahkan, indra penciumannya yang tajam sangat membantu mereka mencari makanan dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Terutama di malam hari ketika penglihatan mereka tidak seefektif indra lainnya.

5. Sistem perkawinan dan reproduksi aardwolf

aardwolf (instagram.com/amnh)

Aardwolf melakukan proses reproduksi dan melahirkan keturunan pada musim panas. Setelah pembuahan, betina akan mengandung selama kurang lebih 90 hari dan melahirkan 2 hingga 5 anak. Pada bulan pertama, anak-anak aardwolf tinggal di sarang yang terletak di bawah tanah.

Secara bertahap mereka mulai menjelajahi area sekitar sarang dengan pengawasan dari induknya. Masa penyapihan biasanya terjadi pada usia empat bulan, tetapi anak-anak ini mungkin belum sepenuhnya mandiri sebelum mencapai usia satu tahun.

Jantan dan betina bertanggung jawab merawat anak-anak mereka hingga anak-anak tersebut mencapai tahun pertama masa remaja. Selama periode ini, anak-anak aardwolf terkadang masih tetap berada di bawah pengawasan orangtua mereka. Karena biasanya, anak-anaknya mulai mencari makan sendiri sekitar usia tujuh bulan. Sementara itu, induk jantan akan lebih fokus menjaga sarang dan melindungi anak-anaknya, sementara induk betina bertugas mencari makanan untuk keluarga mereka.

Sebagai penutup, apakah populasi dan habitat aardwolf masih aman? Melansir Animal Diversity Web, populasi aardwolf masih tetap stabil di sebagian besar habitatnya di Afrika dan tidak dianggap terancam. Namun, penampakannya jarang terjadi karena perilaku mereka yang pemalu dan nokturnal.

Dengan kata lain, jumlah populasi dan kondisi habitat aardwolf masih aman dan terjaga, hanya saja mereka jarang terlihat karena sifat pemalunya tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ali Akbar Mhd
EditorAli Akbar Mhd
Follow Us