TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Membangun Citra Positif saat Interview Kerja, Wajib Tahu!

Calon pelamar wajib punya citra positif, lho

ilustrasi proses interview (pexels.com/MART PRODUCTION)

Interview kerja adalah momen krusial dalam perjalanan mencari pekerjaan. Proses ini adalah saat di mana kamu memiliki kesempatan untuk mempresentasikan diri kamu. Kamu juga bisa menyakinkan pewawancara bahwa kamu adalah kandidat yang ideal saat proses interview berlangsung.

Saat melakukan proses interview, kamu perlu membangun citra yang positif supaya diterima di pekerjaan yang telah kamu lamar tersebut. Meskipun tampaknya sederhana, membangun citra positif dalam proses interview melibatkan serangkaian langkah yang memerlukan persiapan, kesadaran diri, dan keterampilan komunikasi yang baik.

Kamu bisa melakukan tujuh cara berikut ini jika ingin membangun citra positif saat interview kerja, lho.

1. Persiapan yang matang

ilustrasi melakukan persiapan dengan matang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Persiapan adalah kunci untuk sukses dalam interview. Sebelum kamu menghadiri interview, luangkan waktu untuk memahami perusahaan yang kamu lamar. Hal ini memerlukan riset tentang misi, nilai-nilai, sejarah, dan budaya perusahaan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang perusahaan, kamu akan dapat berbicara dengan lebih yakin mengenai alasan kamu ingin bekerja di sana.

Jika kamu dapat menunjukkan kepada pewawancara bahwa kamu telah melakukan riset kecil tentang perusahaan, ini akan menciptakan kesan positif. Kamu juga perlu mengidentifikasi keterampilan dan pengalaman kamu yang relevan dan pikirkan cara untuk menjelaskannya saat interview. Persiapan yang matang akan membuat kamu merasa lebih percaya diri dan mampu memberikan jawaban yang baik.

2. Penampilan yang profesional

ilustrasi penampilan yang profesional (pexels.com/fauxels)

Penampilan kamu adalah bagian penting dari cara membangun citra positif selama interview. Pilih pakaian yang sesuai dengan budaya perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Jika kamu tidak yakin, lebih baik memilih pakaian yang sedikit lebih formal daripada terlalu santai.

Pastikan pakaian kamu bersih, rapi, dan sesuai dengan norma perusahaan. Kamu juga perlu memperhatikan hal kecil seperti rambut, kuku, dan aksesori. Penampilan yang profesional tidak hanya menciptakan kesan positif, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu pewawancara dan perusahaan yang kamu lamar.

3. Komunikasi yang efektif

ilustrasi bahasa tubuh yang baik (pexels.com/Edmond Dantès)

Selama proses interview, komunikasi yang kamu lakukan harus efektif. Jaga kontak mata dengan pewawancara, ini menunjukkan bahwa kamu adalah pendengar yang baik dan memiliki kepercayaan diri. Selain itu, berikan senyuman yang ramah saat kamu memperkenal diri. Hal tersebut dapat menciptakan suasana yang positif dan nyaman.

Dengarkan pertanyaan dengan seksama sebelum memberikan jawaban. Hindari mengalihkan topik atau memberikan jawaban yang tidak relevan. Konsentrasi pada pertanyaan membantu kamu memberikan jawaban yang lebih baik.

Selain komunikasi verbal, jangan lupakan bahasa tubuh kamu. Duduklah dengan tegak dan hindari perilaku yang tidak profesional, seperti menggaruk atau menggeliat. Bahasa tubuh yang positif dan percaya diri akan memberikan kesan positif kepada pewawancara.

4. Pertanyaan yang relevan

ilustrasi mengajukan pertanyaan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Selama interview, kamu juga memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada pewawancara. Ini adalah bagian penting dari membangun citra positif. Pertanyaan yang relevan menunjukkan minat kamu dalam perusahaan dan posisi yang kamu lamar.

Kamu bisa fokus pada pertanyaan yang membantu kamu memahami lebih dalam tentang perusahaan, budaya, dan ekspektasi dalam posisi tersebut. Misalnya, kamu bisa bertanya tentang proyek-proyek yang akan kamu tangani jika kamu diterima di perusahaan tersebut atau tentang perkembangan karir dalam perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan minat kamu dalam berkontribusi dan berinvestasi dalam jangka panjang.

5. Bersikap ramah

ilustrasi bersikap ramah (pexels.com/fauxels)

Bersikap ramah dan sopan selama interview pun perlu kamu lakukan. Ingatlah bahwa interview bukan hanya membicarakan tentang kemampuan kamu, tetapi juga tentang kepribadian kamu. Bersikaplah ramah kepada semua orang yang kamu temui selama proses interview, termasuk resepsionis dan staf lainnya.

Pewawancara mungkin mendapatkan masukan dari staf yang berinteraksi dengan kamu sebelum dan setelah interview. Jadi pastikan kamu memberikan kesan positif kepada semua orang yang kamu temui. Mereka bisa menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan pewawancara.

6. Tanyakan tentang langkah selanjutnya

ilustrasi berkomunikasi dengan pewawancara (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pada akhir interview, jangan ragu untuk bertanya kepada pewawancara tentang langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen. Hal ini juga menunjukkan minat kamu dalam posisi tersebut. Ini juga mengartikan bahwa kamu siap untuk melanjutkan ke tahap berikutnya jika diberikan kesempatan.

Tanyakan tentang jadwal tindak lanjut dan apa yang diharapkan dari kamu sebagai pelamar. Ini juga memberikan kesempatan bagi kamu untuk memberitahu minat kamu dalam pekerjaan tersebut. Kamu juga akan memberikan kesan bahwa kamu adalah pelamar yang serius jika melakukan hal ini.

Baca Juga: 5 Kesalahan Umum yang Bisa Merusak Kesan Baik Saat Interview Kerja

Writer

Fairuz Marhaenda Prasida

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya