Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Tips Menghadapi Atasan yang Cerewet, Harus Tetap Profesional

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Jack Sparrow)

Menghadapi atasan yang cerewet memang menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi di lingkungan kerja. Biasanya atasan yang cerewet identik dengan karakter perfeksionis, sering mengkritik, atau terus-menerus memberikan berbagai instruksi yang dapat membuat para pegawainya jadi merasa tertekan.

Alih-alih merasa frustrasi tentunya penting bagimu memahami bagaimana caranya menyikapi atasan yang cerewet secara lebih bijak. Hal ini juga termasuk dengan memahami pendekatan yang tepat agar bisa mengurangi ketegangan dan menjaga hubungan profesional yang dimiliki di tempat kerja.

Simaklah beberapa tips efektif berikut ini yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi atasan yang cerewet agar tetap produktif.

1. Pahami alasan di balik sikap cerewetnya

ilustrasi pegawai (pexels.com/Rebrand Cities)

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan dalam menghadapi atasan yang cerewet adalah dengan berusaha memahami alasan dibalik sikap cerewetnya. Atasan mungkin saja memiliki tekanan yang berasal dari pihak manajemen, standar kerja yang tinggi, hingga tanggung jawab yang besar, sehingga memiliki keinginan untuk memastikan bahwa segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar.

Cobalah untuk melihat berbagai situasi yang ada dari sudut pandang mereka, termasuk memahami alasan tersebut. Selain itu, kamu bisa berusaha berempati untuk mempermudah proses komunikasi dengan atasan dan sama-sama mencari solusi apabila memang menemukan hambatan atau kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada.

2. Dengarkan dengan seksama dan tunjukkan respon positif

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Jopwell)

Atasan yang cerewet sebetulnya memiliki keinginan untuk didengar dan dihargai, sehingga penting sekali untukmu mendengarkan dengan seksama apa yang memang disampaikannya. Jangan sampai terbiasa untuk memotong pembicaraan dan berusahalah untuk menunjukkan respon positif, seperti mengangguk atau memberikan konfirmasi singkat.

Jika memang ada hal yang dirasa kurang jelas, maka kamu tidak boleh ragu untuk meminta penjelasan lebih lanjut agar nantinya tidak sampai terjadi kesalahpahaman. Jika kamu dapat menunjukkan sikap menghargai pendapat atasan, maka mereka pun akan lebih percaya dan mengurangi intensitas cerewet yang mungkin ditunjukkannya.

3. Proaktif dan menunjukkan sikap inisiatif

ilustrasi bekerja (pexels.com/Helena Lopes)

Atasan yang cenderung cerewet mungkin merasa bahwa pegawainya kurang memiliki inisiatif baik dan tidak terlalu memahami apa yang menjadi tugas mereka sepenuhnya. Untuk meminimalisir hal yang satu ini kamu bisa berusaha untuk lebih proaktif dalam pekerjaan, sehingga bisa menunjukkan bahwa kamu mampu bekerja mandiri tanpa harus diminta.

Jangan lupa untuk memberikan solusi apabila menghadapi masalah, sehingga jangan hanya menunggu arahan yang ada. Melalui sikap proaktif, maka atasan akan melihat bahwa kamu termasuk pegawai yang dapat diandalkan, sehingga tidak perlu terlalu sering mengawasi atau memberikan instruksi yang berlebihan.

4. Mengelola emosi dan tetap berusaha profesional

ilustrasi berkonflik (pexels.com/Yan Krukau)

Menghadapi atasan yang cerewet memang bisa memicu rasa frustrasi tersendiri, namun penting untuk tetap berusaha tenang dan belajar mengelola emosi sebaik mungkin. Jangan sampai kamu membalas sikap cerewetnya melalui komentar negatif ataupun sikap defensif, sebab hal ini justru hanya akan memperburuk suasana kerja dan membuat hubungan jadi terasa tidak harmonis.

Jika memang sikap yang ditunjukkan atasan mulai mengganggu kinerja atau kesehatan mentalmu, maka cobalah untuk berbicara dengan mereka secara baik-baik. Sampaikan pula perasaanmu secara sopan dan berusaha mencari solusi bersama agar bisa menciptakan suasana kerja yang lebih nyaman dan juga profesional.

Menghadapi atasan yang cerewet memang membutuhkan kesabaran dan juga sikap yang tepat. Setidaknya hal tersebut dapat menciptakan hubungan kerja yang lebih harmonis dan produktif, sehingga minim risiko konflik yang mungkin terjadi. Tetaplah tenang positif dan berusaha fokus pada pekerjaan yang ada!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us