Ketika Jazz Klasik dari Korea dan Belanda Mengalun di Medan

Istri Pangdam I/BB juga mahir main saxophone

Medan, IDN Times - Minggu pertama bulan Oktober tersaji jazz klasik yang sangat dinantikan para pecinta musik jazz di Medan. Acara ini termasuk yang ke-9 kalinya untuk North Sumatera Jazz Festival atau NSJF yang dipersembahkan oleh World Event Management (WEM).

Dalam ruangan Mahogany Grand Ballroom Grand Aston City Hall terlihat dress code berwarna hitam dan merah jambu ini menyaksikan NSJF yang didominasi kawula Medan.

Sejumlah musisi kebanggaan tampil mengobati rasa rindu musik Jazz, mulai dari dalam negeri hingga luar negeri. Performance seperti Eru Cakra dan C Man, Afif Nabawi gitaris Medan, Sannerambags, Phil Yoon Group, dan lainnya.

Acara ini langsung dibuka dengan kata sambutan Mayor Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah, yang juga turut dihadiri Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriono, Dandim 0201/BS Kol Inf Roy J Hansen Sinaga, mantan Gubsu T. Erry Nuradi dan lainnya.

1. Pangdam I/BB apresiasi pertunjukan musik jazz

Ketika Jazz Klasik dari Korea dan Belanda Mengalun di MedanIDN Times/Indah Permata Sari

Sebelumnya, MayJend TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi pertunjukan musik jazz bertajuk NSJF 2019.

"Malam ini saya ingin sekali mengapresiasi dan memberikan semangat. Teruslah bekarya di dalam musik dan kebetulan saya suka musik jazz juga tapi tidak terlalu mendalam kalau soal jazz. Biasa kalau prajurit yang penting musiknya enak didengar dan disukai. Saya kira saya tidak berlama-lama dalam sambutan ini sekali lagi saya hormat dan bangga atas malam ini,"ucap Pangdam I/BB dalam kata sambutannya.

Hal ini dikarenakan dapat membuka peluang bagi generasi muda untuk menyaksikan dan juga menyalurkan hobi bermusik, seperti musik jazz.

"Kesempatan event ini memberikan kesempatan juga bagi anak-anak muda dan bagi kita semua untuk terus memperkaya kita dalam musik," tambahnya.

2. Lagu Tudung Periuk dan Bengawan Solo diaransemen jazz oleh Voyager

Ketika Jazz Klasik dari Korea dan Belanda Mengalun di MedanIDN Times/Indah Permata Sari

Lagu "Tudung Periuk" dan juga "Bengawan Solo" musik daerah dari pulau Jawa menjadi pilihan untuk penampilan Voyager yang dibuat dengan seni musik jazz klasik.

Musik daerah yang biasa didengar ini diubah menjadi menarik dan unik saat mendengarnya.

Baca Juga: Amanda, Manager Muda yang Lulus Program Pertukaran Pemuda ASEAN-Jepang

3. Euforia kawula muda saat Phil Yoon dari Korea Selatan tampil

Ketika Jazz Klasik dari Korea dan Belanda Mengalun di MedanIDN Times/Indah Permata Sari

Dari kejauhan terdengar sorak-sorak pecinta musik jazz kawula muda dan fans Korea dengan menyebutkan "Oppa Oppa Saranghaeyo".

Euforia ini membuat kelompok musik jazz bernama Phil Yoon Group tampil dengan apik untuk mengobati kerinduan akan aliran musik bagi para pecinta jazz.

4. Istri Pangdam I/BB memainkan alat musik Saxophone dengan elegan

Ketika Jazz Klasik dari Korea dan Belanda Mengalun di MedanIDN Times/Indah Permata Sari

Keseruan acara NSJF ini membuat para penonton semakin meriah saat istri Pangdam I/BB Tri Sasanti memainkan alat musim Saxofone dengan caranya yang elegan.

5. Ditutup dengan musik Sannerambags dari Belanda

Ketika Jazz Klasik dari Korea dan Belanda Mengalun di MedanIDN Times/Indah Permata Sari

Selain Phil Yoon yang menjadi tamu Internasional, ada juga Sannerambags berasal dari negara Belanda.

Sejumlah musik yang dimainkan terdengar sangat keren dan luar biasa, setiap lantunannya dapat membawa kita dalam musim tersebut. Musik ini sekaligus menjadi penutup acara.

Baca Juga: Meriahnya Perayaan Hanwoo Festival di Hoengseong, Kota Sapi di Korea

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya