5 Serba-serbi Keripik Sanjai khas Bukittinggi, Renyahnya Bikin Nagih!
ilustrasi keripik sanjai (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu oleh-oleh yang harus dibawa selepas melancong ke Bukittinggi adalah Keripik Sanjai. Keripik singkong khas Bukittinggi ini memang menjadi primadona di kalangan wisatawan, terlebih lagi keripik sanjai yang rasa balado.
Tapi, jangan salah ya, keripik sanjai ini bukan nama lain dari keripik balado, terdapat tiga macam keripik sanjai, yaitu keripik tawar, asin, dan balado. Bagi yang tidak suka pedas, keripik asin yang gurih bisa jadi alternatif oleh-oleh.
Nah, sebenarnya dari mana sih, asal Keripik sanjai? Bagaimana cara membuatnya? Cari tahu lebih lanjut tentang keripik sanjai lewat artikel ini, yuk!
1. Terdapat tiga macam Sanjai khas Bukittinggi yang lezat
ilustrasi keripik (freepik.com/topntp26)Keripik singkong dari Bukittinggi ini terdiri dari tiga jenis, yaitu Keripik Sanjai tawar, asin, dan pedas. Keripik Sanjai tawar berwarna putih dan rasanya original rasa khas singkong, keripik sinjai asin berwarna kuning darena ada campuran kunyit dalam bumbunya, dan keripik pedas berwarma merah dengan bumbu balado pedas yang khas.
Keripik Sanjai ini adalah salah satu buah tangan yang terkenal dari Bukittinggi. Apalagi keripik baladonya yang pedas manis, bikin nagih!
2. Nama Sanjai diambil dari tempat keripik ini bermula
ilustrasi keripik sanjai (commons.wikimedia.org/Dek S Kartika)Nama 'sanjai' pada keripik sanjai berasal dari nama jalan, yaitu Jalan Sanjai di Desa Manggis, Kelurahan Manggis, Gantiang Sanjai, Bukittinggi. Daerah Sanjai ini dipercayai sebagai daerah keripik sanjai berasal.
Warga yang tinggal di Sanjai ini mayoritas bekerja sebagai pengrajin keripik singkong.
Baca Juga: Resep Daun Singkong Masak Santan, Lauk yang Bikin Kangen Rumah
3. Usaha keripik Sanjai ada sejak tahun 1970-an
ilustrasi keripik sanjai (commons.wikimedia.org/Dek S Kartika)Produksi keripik singkong disinyalir sudah ada sejak 1970-an. Dahulu, hanya ada tiga pengrajin keripik singkong yaitu Amai Malan, Amai Seram, dan Amai Terimalah. Ketiga orang amai ini berjualan keriping singkong di Los Maninjau, Pasar Atas, Bukittinggi.
Sukses dengan usaha keripik singkong, tiga amai ini menjadi inspirasi masyarakat untuk menjual keripik singkong. Seiring berjalannya waktu, usaha keripik singkong meluas ke seantero Ranah Minang. Uniknya, nama sanjai tetap dilekatkan pada keripik singkong khas Minang ini.
4. Ubi lambau dari Pariaman biasanya digunakan untuk membuat keripik
ilustrasi singkong (freepik.com/Freepik)Singkong yang digunakan untuk membuat keripik sanjai adalah singkong berumur kurang lebih 6-7 bulan. Singkong yang dipilih adalah singkong dengan warna putih pada umbinya untuk menghindari zat beracun pada singkong yang ditandai dengan warna biru pada umbinya.
Biasanya digunakan singkong lambau (ubi lambau) dari Pariaman karena memiliki rasa yang manis dan cocok untuk makanan olahan seperi Keripik Sanjai.
5. Cara membuat Keripik Sanjai
ilustrasi keripik sanjai (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)Sebelum diolah menjadi keripik, singkong harus dikupas, dicuci, dan diiris terlebih dahulu. Keripik sanjai asin dibuat dengan merendam irisan singkong ke dalam campuran bumbu bawang putih, garam, dan kunyit sebelum digoreng.
Sementara itu, untuk membuat keripik sinjai balado, singkong yang telah digoreng harus dioleskan dengan saus pedas manis. Saus ini terbuat dari campuran cabai, bawang merah, bawang putih, dan gula. Saus pedas manis ini dioleskan di permukaan keripik singkong lalu diangin-anginkan hingga saus mengering.
Mau yang rasa balado maupun asin atau bahkan yang tawar, renyahnya keripik sanjai ini bikin nagih dan cocok untuk camilan ketika berkumpul bersama keluarga. Adakah yang terpikat dengan kenikmatan keripik sanjai?
Baca Juga: Resep Gulai Kol Padang dengan Kuah Santan Kental, Lamak Bana!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
