Kuliner Legendaris! Cerita Mie Aceh Titi Bobrok di Tengah Pandemik

Muhammad Iqbal, Juru Masak, mengatakan jumlah pengunjung berkurang semenjak adanya pandemik COVID-19. "Karena pandemik COVID-19 ini banyak yang pesan secara online," ujarnya kepada IDN Times, Jumat (19/2/2021).

Biasanya, kata Iqbal, dalam sehari ia bisa memasak 300 kg mie kuning yang dicampur dengan daging dan bumbu lainnya. Namun saat ini, ia hanya memasak 200 kg per harinya.

"Memang selama pandemik COVID-19 ini berkurang yang kita masak," kata pria yang sudah 8 tahun jadi juru masak Mie Aceh ini.

Ia juga bercerita, usaha kuliner ini merupakan milik Almarhum Fuadi Yusuf yang sudah ada sejak 1996. Kini diteruskan oleh anaknya Mirza. Penamaan Titi Bobrok terinspirasi dari kondisi tempat yang berada di dekat titi (jembatan kecil).

Kala itu, kondisi titi tersebut rusak hingga disebut bobrok. Hingga muncul lah nama "Mie Aceh Titi Bobrok". Namun kini kondisi titi tersebut sudah bagus.

Mie Aceh Titi Bobrok ini merupakan tempat kuliner yang khas karena racikan bumbunya yang pedas. Namun bagi pembeli yang tidak suka pedas, bisa dipesan sesuai selera. 

Selain karena bumbu khas yang pedas, Mie Aceh ini juga dikenal dengan irisan daging sapi yang banyak di setiap porsinya. Diolah dengan cara ditumis bersama mie kuning tebal.

Tak hanya itu, Mie Aceh juga disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, serta jeruk nipis. Tidak lupa, bawang goreng menambah rasa gurih di setiap porsinya. 

Menu favorit yang paling banyak dipesan di sini adalah Mie Aceh Goreng Udang dan Mie Aceh Basah (dengan sedikit kuah). Harganya pun relatif murah, mulai dari Rp12 ribu-Rp40 ribu. Mie Aceh Titi Bobrok buka setiap hari, mulai pukul 11:00 WIB-23:00 WIB.