3 Fakta Unik Lemang Bambu Srikaya, Kuliner Autentik Khas Medan

Cara memasak lemang bambu srikaya terbilang istimewa karena masih menerapkan praktik tradisional yang menjadi warisan turun temurun masyarakat setempat.

Lemang dibuat dengan memasukkan campuran ketan dan santan ke dalam bambu yang sebelumnya dilapisi dengan daun pisang muda. Kemudian, bambu akan dibakar di atas bara api selama beberapa jam. Proses pembakaran yang lambat bertujuan untuk menghasilkan tekstur lemang yang pulen dan lembut.

Aroma harum dari daun pisang yang terbakar bersama bambu menyatu dengan wangi santan dan ketan, menciptakan sensasi aroma yang menggugah selera bahkan sebelum lemang disajikan Teknik memasak ini tidak hanya menjaga keaslian rasa, tetapi menambah nilai estetika dan budaya pada makanan tersebut.

Srikaya yang digunakan sebagai pelengkap dari hidangan lemang bambu memiliki kekhasan tersendiri. Selai ini diproduksi secara mandiri oleh para pembuat lemang.

Proses pembuatannya melibatkan bahan-bahan alami dan teknik khusus untuk menghasilkan rasa manis legit dan aroma khas yang tidak ditemukan pada selai komersil.

Sentuhan srikaya homemade menyuguhkan keunikan pada lemang bambu, menjadikannya lebih dari sekedar makanan biasa. Ciri khas rasa autentik ini membuatnya menjadi salah satu kuliner paling diminati di kota Medan.

Lemang bambu srikaya menjadi salah satu hidangan favorit untuk berbuka puasa di kota Medan. Biasanya, penjualan akan mengalami lonjakan secara signifikan imbas banyaknya permintaan.

Lemang yang gurih dan legit berpadu manisnya srikaya buatan sendiri menjadikannya sebagai menu praktis yang mampu memanjakan lidah setelah menjalani puasa seharian.

Selain Ramadan makanan tradisional khas Medan ini umumnya akan disajikan pada perayaan hari besar, seperti hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan upacara adat lainnya.