TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Beragam Permasalahan yang Dihadapi Industri Kecil Menengah di Sumut

Terdapat 11.720 IKM terdata di Sumut

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis. (Istimewa/IDN Times)

Medan, IDN Times- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatra Utara (Sumut) Nawal Lubis menyebutkan sebanyak 11.720 industri kecil menengah (IKM) yang terdata di Sumatra Utara masih mengalami sejumlah permasalahan. 

Padahal produk yang terdiri dari anyaman, tenun, batik, ukiran, kulit, sulam/aplikasi, bordiran, desainer, fashion, asesoris, serta teknik cetak pewarna motif kain memiliki potensi dipasarkan. 

Baca Juga: Common Folks, Coffee Shop Terinspirasi dari Jepang dan Australia

1. Beberapa permasalahan yang muncul di sejumlah IKM

Ilustrasi Pelaku UMKM memamerkan produknya di pameran UMKM. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Namun diakuinya, bahwa beberapa permasalahan yang muncul di antaranya seperti ketidakpastian yang membuat konsumen berhati-hati membeli barang hingga jarak sosial menyebabkan menurunnya permintaan konsumsi.

“Strategi bisnis agar bisa bertahan berupa diversifikasi produk untuk menjaring pasar lebih luas. Adaptasi strategi pemasaran, perkuat komunikasi tentang value brand, menggelar promo, serta memanfaatkan pemasaran online,” sebut Nawal.

2. Produk kerajinan yang berpeluang masuk pasar luas

Ilustrasi produk UMKM (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Dikatakan Nawal, beberapa produk kerajinan yang berpeluang masuk pasar luas seperti anyaman berbentuk souvenir, tanaman hias, tas belanja, dan bahan tembikar serta pernak pernik rumah.

Oleh karena itu, Dekranasda Sumut terus berupaya memberikan perhatian terhadap perkembangan kerajinan daerah seperti pelatihan, pendampingan, memfasilitasi hubungan kemitraan, hingga membantu mendorong bantuan kredit serta pemasaran produk binaan.

“Seperti tenun khas (songket) Batubara, itu banyak yang memesan (dari luar provinsi). Pembuatannya itu ada di Kabupaten Batubara, di tempat lain tidak ada. Begitu juga dari kabupaten lain, mereka juga mengerjakan pesanan dari berbagai daerah,” ungkap Nawal Lubis.

Nawal juga memaparkan potensi atau peluang kerja sama yang bisa terbangun dengan daerah lain. Apalagi beberapa produk unggulan dari para pengrajin mendapat perhatian karena memiliki ciri khas dan unik.

Baca Juga: Gelar Jumat Berkah, Dinas TPH Sumut Jual Komoditas Harga Murah

Berita Terkini Lainnya