Program Swasembada Tingkatkan Ekonomi di Desa Lumbung Cabai Batubara

Pendapatan 400 petani di desa binaan Inalum ini meningkat

Batubara, IDN Times- Program Desa Binaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara sudah memasuki tahun ketiga. Program yang dinamakan Babe Lucu atau Batubara Bersama Lubuk Cuik ini merupakan upaya meningkatkan ekonomi warga di Batubara dengan program Swasembada Cabai.

Ini jadi upaya agar masyarakat sekitar perusahaan di daerah yang merupakan lumbung cabai Sumut. Vice Presiden CSR PT Inalum Ali Hasian mengatakan, selama berjalan 3 tahun, capaian kinerja program di Desa Lubuk Cuik ini terus meningkat.

1. Pendapat petani setempat mencapai akumulasi ekonomi hingga Rp42,6 miliar per tahun

Program Swasembada Tingkatkan Ekonomi di Desa Lumbung Cabai BatubaraDesa Lubuk Cuik, binaan PT Inalum yang merupakan lumbung cabai di Kabupaten Batubara (Dok.Istimewa)

Terbukti penghasilan para petani setempat menghasilkan akumulasi ekonomi hingga Rp42,6 miliar per tahun dan mendukung aktivitas produktif ekonomi lebih dari 400 petani cabai.

"Program Babe Lucu ini ternyata terbukti dapat meningkatkan pendapatan petani setempat yang didominasi oleh petani cabai. Adanya pogram tersebut juga membuat berbagai inovasi baru dari olahan cabai seperti pengembangan produk baru dengan bahan dasar cabai kering seperti produk saus dan abon cabai," kata Ali dalam rilis yang diterima IDN Times, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga: Inalum Dorong Industri di Pesisir Batubara dengan Tanam Mangrove

2. Menciptakan 34 hektare lahan produktif

Program Swasembada Tingkatkan Ekonomi di Desa Lumbung Cabai BatubaraDesa Lubuk Cuik, binaan PT Inalum yang merupakan lumbung cabai di Kabupaten Batubara (Dok.Istimewa)

Ali juga menjelaskan bahwa selain nilai ekonomi yang meningkat program Babe Lucu ini menciptakan 34 hektare (Ha) lahan produktif sebesar 40 persen dengan nilai klaim 20 persen irigasi dengan nilai Rp3,4 miliar per tahun. Tidak hanya itu, program tersebut juga menciptakan pengembangan lahan baru 6,8Ha penanaman lahan baru selama 3 tahun atau mencapai 50 persen hektare pertanian tahunan dengan nilai Rp550 juta per tahun dan total nilai ekonomi dari 85 hektare lahan menciptakan Rp42,6 miliar per tahun.

Ali menjelaskan, selama program Desa Lubuk Cuik mendapatkan irigrasi teknis yang optimal sehingga mampu melahirkan efisiensi dan optimalisasi penggunaan air permukaan (aliran air sungai).

Kemudian, pertanian cabai yang bernilai ekonomis mendorong tetap terjaganya lahan pertanian yang produktif dan sehingga memiliki alasan ekonomi dan sosial dalam menahan laju konversi dari lahan pertanian ke pembangunan perumahan atau perkebunan yang lebih memberikan dampak degradative.

3. Bantu masyarakat hadapi situasi sulit seperti harga cabai tak menentu

Program Swasembada Tingkatkan Ekonomi di Desa Lumbung Cabai BatubaraCabai merah yang dijual di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Ali berharap dengan adanya program Babe Lucu ini dapat membantu masyarakat Lubuk Cuik menghadapi situasi yang sulit ini, apalagi harga cabai yang tidak menentu.

"Saya optimis dengan adanya program ini, masyarakat sekitar dapat terus maju dan berkembang, sehingga dapat melakukan inovasi -inovasi baru dengan hasil panennya. Kami juga berkontribusi pada program Babe Lucu ini dengan melibatkan SDM kami, seperti pengerjaan irigrasi yang melihatkan bagian sipil dan lingkungan dan promosi produk yang melibatkan tim media dan humas," pungkasnya.

Baca Juga: Inalum Raih Sertifikat Aluminium Stewardship Initiative

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya