Cerita Perajin Pernak-pernik Lebaran Menghadapi Pandemik Corona
Omset penjualan turun hingga 95 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pematangsiantar, IDN Times - Pademik corona atau COVID-19 bukan hanya menghantam sektor kesehatan, tapi juga perekonomian masyarakat secara luas. Sejumlah pengusaha dan perajin harus memutar otak untuk tetap bertahan di tengah serangan virus corona ini.
Di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, para perajin harus tetap menjual hasil karya tangannya meskipun mengeluh omset penjualan yang turun drastis. Bahkan ada yang merumahkan pekerja harus karena tidak adanya permintaan dan turunnya angka produksi.
Baca Juga: Ricky Iskandar, Mengolah Limbah Jadi Pernak-pernik Ramadan dan Lebaran
1. Pengusaha merumahkan pekerjanya karena tidak mampu memberi upah
Ricky Iskandar Toreh, salah seorang pengusaha sekaligus perajin pernak-pernik lebaran kepada IDN Times, Sabtu (25/4) menceritakan, bagaimana dia harus merumahkan beberapa pekerjanya karena tidak mampu memberikan upah.
Tahun tahun sebelumnya, Ricky biasanya mempekerjakan hingga 7-8 orang di galeri pernak-pernik miliknya yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Sitalasari. Namun di tengah pandemik corona saat ini, hanya 5 orang yang bekerja.
"Itupun karena ada permintaan pernak-pernik dari Pemko Siantar makanya masih kerja. Sebelumnya ada 2 orang yang dirumahkan. Jujur aja, aku gak sanggup menggaji kalau situasi gini," kata Ricky.
Baca Juga: Dilanda Pandemik Corona, 5 Potret Ramadan Berbagai Negara