Ricky Iskandar, Mengolah Limbah Jadi Pernak-pernik Ramadan dan Lebaran

Sediakan aksesoris untuk hari besar lainnya juga

Pematangsiantar, IDN Times - Limbah bagi sebagian orang hanya barang bekas yang tak berharga dan biasanya berakhir di tempat sampah. Namun tidak bagi Ricky Iskandar Toreh. Ia memanfaatkan limbah menjadi barang bekas yang bernilai ekonomis.

Galeri Limbah Karya Mandiri, begitu ia menyebut usaha yang dirintis oleh ayahnya sejak tahun 2003 itu. Jutaan barang bekas telah disulapnya menjadi pernak pernik yang bernilai ekonomis. Termasuk pernak-pernik Ramadan dan Lebaran.

1. Hampir setiap hari besar menciptakan pernak pernik sesuai moment

Ricky Iskandar, Mengolah Limbah Jadi Pernak-pernik Ramadan dan Lebaran

Ricky Iskandar Toreh yang ditemui, Rabu (8/5), di Geleri Limbah Karya, Jalan Sisingamangaraja, Siantar Sitalasari, menceritakan awal ide pembuatan pernak pernik kreasi tangan itu.

"Awalnya itu Bapak saya yang memulai. Saat itu kita masih membuat terompet di hari Natal. Kemudian ada pelanggan yang memberikan masukan, kenapa gak sekalian juga dibuat pernak pernik Ramadan," kata Ricky membuka pembicaraan.

Dari situ ide kreatif mulai bermunculan. Ayahnya pun membuat pernak pernik berupa ketupat yang terbuat dari lateks. "Ternyata banyak peminatnya, penjualan meningkat. Saya juga ikut membantu dalam pemasaran,"ucapnya.

Selama hampir setiap perayaan hari besar, ia dan ayahnya membuat pernak pernik sesuai kebutuhan momen. "Karena banyak pernintaan, kita jadi menambah anggota menjadi 8 orang," katanya.

Baca Juga: Ramadan Fair Digelar untuk Pertama Kalinya di Kota Siantar

2. Bahan baku pernak pernik 85 persen dari limbah yang didaur ulang

Ricky Iskandar, Mengolah Limbah Jadi Pernak-pernik Ramadan dan Lebaran

Masih kata Ricky, dalam pembuatan pernak pernik kreasi mereka, sebanyak 85 persen diambil dari limbah yang dapat didaur ulang. Dalam benak mereka, tidak semua barang bekas hanya berakhir di tempat sampah dan menjadi penyebab polusi lingkungan.

"Alasannya memang itu, mengurangi limbah. Gak semua limbah itu gak berguna. Kita juga bisa membuat menjadi barang yang bernilai ekonomis," terangnya.

Untuk saat ini, Ricky mengatakan pemakaian limbah botol air mineral yang paling banyak mereka gunakan. Kemudian botol minuman keras, kardus, gagang sapu dan pipa paralon.

"Seperti botol mineral ini, kalau dijual paling Rp1.500, tapi kalau uda dikreasikan bisa sampai Rp50.000," ujarnya sembari memperlihatkan botol yang dimaksud.

3. Ribuan item pernak pernik diciptakan untuk mememeriahkan Ramadan 2019

Ricky Iskandar, Mengolah Limbah Jadi Pernak-pernik Ramadan dan Lebaran

Di bulan Ramadan kali ini, Ricky mengaku telah membuat ribuan unit pernak pernik yang digolongkan menjadi 60 jenis. Mulai dari yang terkecil yakni ketupat sampai yang terbesar yaitu bedug.

Biasanya pelanggan yang datang beragam golongan dan daerah. Paling banyak pernak pernik mereka dibeli hotel-hotel, kantor dinas sampai pemerintah daerah. "Pemkab Deli Serdang itu langganan kami. Kalau untuk perorangan hanya 5 persen aja,"pungkasnya.

Dengan permintaan yang banyak, Ricky dan delapan orang pekerjanya harus bekerja lebih keras. Biasanya, kata Ricky, dua minggu sebelum lebaran, mereka bahkan sampai lembur untuk memenuhi permintaan konsumen.

4. Harga pernak pernik yang dijual mulai Rp10 ribu hingga Rp500 ribu

Ricky Iskandar, Mengolah Limbah Jadi Pernak-pernik Ramadan dan Lebaran

Bicara tentang harga, Ricky mengatakan menjual dengan harga yang terjangkau. Ukuran pernak pernik dan sulitnya proses pembuatan menjadi penentu harga yang akan mereka tawarkan kepada konsumen.

"Yang paling murah itu ketupat yang kecil ini. Harganya itu sepuluh ribu, baru bedug yang besar sana itu harganya ada yang lima ratus ribu," jelasnya.

5. Omset saat Ramadan paling besar

Ricky Iskandar, Mengolah Limbah Jadi Pernak-pernik Ramadan dan Lebaran

Saat disinggung omset penjualan, Ricky menjelaskan tergantung momen perayaan hari besar. Karena kata dia, penjualan saat Ramadan lebih besar dibanding hari besar lainnya.

"Kalau tahun lalu itu omset kita mencapai Rp. 80 juta. Kalau saat Natal memang kurang dari situ, karena kita juga lebih banyak membuat pernak pernik saat Ramadan," terangnya.

Baca Juga: 4 Kuliner Paling Diburu di Kota Siantar untuk Berbuka Puasa

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya