BRI dan PUD Pasar Medan Kolaborasi Dorong Digitalisasi Pasar

BRI sudah salurkan kredit mikro hampir Rp8,9 triliun

Medan, IDN Times- Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendukung penuh proses pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatra Utara khususnya pedagang pasar Kota Medan. Untuk itu BRI dan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan melanjutkan sinergi sebagai salah satu cara memperluas pengembangan dan pertumbuhan UMKM.

Terutama untuk mendorong digitalisasi di pasar tradisional. Hal itu disampaikan Regional CEO Medan Aris Hartanto yang didampingi Regional Micro Banking Head Anditya Mahendra Krishna di Menara BRI, Selasa (26/7/2023). Mereka mengundang pihak PUD Pasar Medan beserta perwakilan pedagang dari 25 pasar Kota Medan.

"Acara ini bentuk sinergi dari BRI sebagai bank yang berfokus ke UMKM. Pasar adalah tempat kita transasksi di mana banyak pelaku UMKM yang ada di pasar. Terutama di bawah PUD Pasar Kota Medan," kata Aris.

1. Kolaborasi ini pihaknya mendorong penggunaan cashless payment

BRI dan PUD Pasar Medan Kolaborasi Dorong Digitalisasi PasarSinergitas BRI Medan dengan PUD Pasar Medan untuk digitalisasi di pasar (IDN Times/Doni Hermawan)

Menurutnya dengan kolaborasi ini pihaknya mendorong penggunaan cashless payment atau cashless society di pasar.

"Pemerintah mendorong agar mendigitalisasi pembayaran. Di pasar sebenarnya sudah ada cashless payment ini, tapi belum optimal. Langkah kami pertama ini dengan mengundang PUD Pasar di Kota Medan, langkah awal kita mengoptimalkan cashless society. Lebih banyak lagi yang menggunakan alat pemabyaran digital seperti QRIS, EDC, Stroberi, Brimo, ataupun Pasar.id," tambahnya.

QRIS sendiri saat ini berjumlah 164 ribu user, beberapa tersebar di seluruh Sumatera Utara, termasuk pasar-pasar kota Medan. Selain itu komitmen BRI mengembangkan pasar salah satunya dengan latform Newpasar.id yang sampai dengan saat ini memiliki 9 pasar yang telah terdaftar, 4 di antaranya merupakan pasar di Kota Medan yakni Pasar Sukaramai Medan, Pasar Medan Deli Palapa, Pasar Seksama Medan, Dan Pasar Kampung Lalang Medan yang didampingi oleh Mantri BRI dalam mengedukasi para pedangan pasar dalam mengakses fitur-fitur perbankan.

Baca Juga: Saldo Nasabah Raib Rp1,4 M, BRI Ingatkan Jangan Asal Install Aplikasi

2. BRI menyalurkan kredit mikro sebesar Rp8,9 triliun kepada lebih dari 198 ribu

BRI dan PUD Pasar Medan Kolaborasi Dorong Digitalisasi PasarSinergitas BRI Medan dengan PUD Pasar Medan untuk digitalisasi di pasar (IDN Times/Doni Hermawan)

Menurut Aris, sampai akhir Juni 2023 BRI Regional Office Medan telah menyalurkan Kredit Mikro sebesar Rp8,9 triliun kepada lebih dari 198 ribu pelaku UMKM di Sumatera Utara. Hal ini merupakan jumlah yang cukup fantastis dan dengan kerjasama lebih lanjut dengan seluruh stakeholder di Kota Medan.

"Kami yakin pedagang pasar di Medan, sebagian besar menerima kredit dari BRI. Sampai juni hampir Rp9 triliun kredit mikro, pasti sebagian besar nasabah kami di pasar itu. Dengan kredit ini kami ingin melengkapinya dengan servis pembayaran. Ini in line dengan arahan Wali Kota mendorong mengimbau mengencourage masyarakat melakukan pembayaran digital sehingga masuk ke sistem sehingga mencegah kebocoran. Ujungnya agar pendapatan daerah akan lebih optimal dan meningkat," tambahnya.

3. Digitalisasi di pasar akan mencegah kebocoran

BRI dan PUD Pasar Medan Kolaborasi Dorong Digitalisasi PasarDirut PUD Pasar Medan Suwarno (IDN Times/Doni Hermawan)

Sementara itu Dirut PUD Pasar Medan Suwarno menyambut baik sinergi dengan BRI. Terutama mendorong transaksi di pasar dengan digitalisasi.

"Arahan Wali Kota Pak Bobby Nasution seluruh pasar yang ada di Medan ke depannya harus digitalisasi. Karena digitalisasi mengurangi angka kebocoran di lapangan. Jadi ke depan sistem pembayaran pakai QRIS, barcode supauya pengutip kita tidak pakai uang tunai lagi, tapi dengan QRIS langsung masuk ke sistem. Ini yang harus kita jalankan secepatnya," katanya.

Diakuinya belum optimalnya digitalisasi di pasar karena butuh waktu mengubah mindset para pedagang dari transaksi konvensional dengan cash ke digitalisasi dengan cashless.

"Kita lihat mindset untuk kota Medan, pedagang kita memang belum terbiasa dengan sistem digitalisasi. Tapi PUD Pasar selalu membuat imbauan ke depannya kita harus menggunakan sistem digitalisasi, kalau tidak bisa ketinggalan dengan online yang ada saat ini seperti ojek online," pungkasnya. 

Baca Juga: Kisah Siti Muslihah Bangun Kopi Tabo, Dari Sipirok Kini Sampai Inggris

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya