Glamping nan Romantis 'The Kaldera Toba Nomadic Escape'

Eksotisme wisata kembara pertama di Danau Toba

“Wisata (Danau Toba) komplit. Wisata air ada, alam ada, religi ada, kebudayaan ada.”

Begitu ungkapan Presiden Joko Widodo saat meninjau destinasi wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kabupaten Toba Samosir, Selasa (30/7) lalu. Ungkapan itu memastikan juga jika sang Presiden tak main-main mengembangkan pariwisata di Danau Toba.

Apalagi Danau Toba adalah satu dari empat destinasi superprioritas yang dicanangkan, selain Mandalika, Labuan Bajo dan Borobudur. Dana triliunan pun dikucurkan untuk melakukan pengembangan.

The Kaldera Toba Nomadic Escape menjadi salah satu progres pembangunan yang begitu terlihat. Sudah rampung. Hanya tinggal beberapa polesan akhir saja hingga nantinya dibuka untuk publik.

Saat meninjau The Kaldera Toba, Jokowi sempat menunjukkan kemesraan dengan Ibu Negara Iriana. Mereka duduk di tepian tebing. Menatap ke arah Danau Toba. Sesekali menunjuk ke arah danau vulkanik terbesar itu. Siang yang romantis antara Jokowi dan Iriana.

Glamping nan Romantis 'The Kaldera Toba Nomadic Escape'IDN Times/Prayugo Utomo

Suara shutter kamera beradu. Momen langka itu langsung diabadikan para pewarta foto. Bahkan Jokowi dan Iriana sempat berpindah tempat. Mencari angle yang bagus untuk berfoto.

“Perintah saya (pembangunan) secepatnya dimulai. Baik itu yang tanggung jawab pemerintah, infrastruktur jalan dan lain-lain. Kalau ini, sudah mulai. Investor enggak mau mulai, setop, ganti. Saya sudah mulai tegas-tegas. Kalau enggak kapan mulainya. Tempat yang sangat bagus begini gampang dicari investor,” ungkap Jokowi menyinggung soal pengembangan Danau Toba.

The Kaldera Toba Nomadic memang jadi tempat yang begitu romantis sekaligus eksotis. Diresmikan oleh Menteri Pariwisata Arief  Yahya, Kamis (4/4) lalu. Memakan luas lahan 2 hektare lebih. Destinasi wisata diatas ketinggian 1.300 mdpl yang berada di Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir.

Glamping nan Romantis 'The Kaldera Toba Nomadic Escape'IDN Times/Prayugo Utomo

Dingin.  Begitu kesan pertama saat kita datang ke The Kaldera Toba Nomadic Escape. Dalam proses pembangunannya, The Kaldera Toba Nomadic tidak merusak hutan. Pohon-pohon pinus yang menjulang dibiarkan tetap ada.  Supaya tetap mempertahankan nuansa alam khas Toba. Bahkan ladang kopi yang ada di bagian tengah juga jadi pesona tersendiri. Tempat ini menjadi destinasi wisata kembara pertama di Sumatera Utara.

Posisinya mengambil bibir tebing. Pemandangan yang tersaji bak lukisan di atas kanvas. Apalagi saat cuaca sedang bening. Danau Toba menghampar dengan jelasnya. Dibingkai gugusan bukit dan tebing yang tinggi.

Dari The Kaldera Toba Nomadic, kita juga bisa memandang Desa Wisata Sigapiton. Letaknya tepat di tepi Toba. Di seberangnya terdapat Pulau Samosir dengan perbukitan  yang menjulang.

Saat masuk ke dalam kawasan The Kaldera Toba Nomadic Escape kita merasakan betul bagaimana berada di alam liar yang dihiasi fasilitas mewah. Udara segar masih begitu terasa. Kicauan burung terdengar bersahutan dari pohon-pohon pinus.

Lahan dua hektar yang dipakai, dimanfaatkan betul oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) selaku pengelolanya. Begitu masuk ke dalam, di sebelah kiri tepi jurang, terdapat dua kabin yang disulap jadi penginapan. Dinding kacanya langsung menghadap ke arah danau.

Bayangkan saja, kalau tidur di dalam kabin. Ketika bangun, mata kita langsung dimanjakan dengan pemandangan aduhai.

Baca Juga: Menikmati Keajaiban Danau Toba dari Pantai Pasir Putih Parbaba

Glamping nan Romantis 'The Kaldera Toba Nomadic Escape'IDN Times/Prayugo Utomo

Konsep yang diusung Kementerian Pariwisata adalah Glamour Camping (Glamping).  Dianggap lebih cepat proses pembangunannya ketimbang harus membangun permanen. Misalnya membangun amenitas sekelas hotel berbintang lima.

“Butuh waktu sampai 25 tahun untuk menjadikan Nusa Dua (Bali) sebagai tempat wisata internasional seperti sekarang. Kalau pakai cara lama, lima tahun pun saya yakin belum tentu terbangun,” kata Menteri Arief  Yahya saat peresmian April lalu.

The Kaldera Toba Nomadic ditargetkan jadi destinasi internasional. Di tengah popularitas konsep Glamping,  ini dianggap jadi solusi untuk mendatangkan wisatawan. Semakin membuat yakin jika target 1 juta wisatawan mancanegara ke Danau Toba tercapai.

Konsep Glamping, sangat diminati para pelancong. Karena mereka suka berpindah-pindah.  Dari satu destinasi ke destinasi lainnya. Menyusul, Danau Toba yang menyajikan begitu banyak spot wisata andalan.

Keberadaan The Kaldera Toba Nomadic haruslah betul-betul menjual. Konsep atraksi, amenitas dan aksesibilitas harus tetap dipertahankan.

Glamping nan Romantis 'The Kaldera Toba Nomadic Escape'IDN Times/Prayugo Utomo

Selain kabin, di dalamnya juga tersemat fasilitas yang tak kalah molek. Seperti 12 bell tent (tenda besar berbentuk lonceng) dengan dekorasi dalam yang tak kalah dengan hotel. Jadi konsep outdoor tetap terasa meski dengan fasilitas ala hotel berbintang.

Lalu sebuah Bubble tent transparan. Dari tenda berbentuk bola itu, wisatawan bisa merasakan sensasi bermalam yang romantis. Karena wisatawan bisa menyaksikan gugusan bintang saat malam hari.

Di bagian atas,  terdapat lahan parkir yang cukup luas. Lalu ada juga camping ground yang disediakan untuk para backpacker. Mereka bisa membawa tenda sendiri. Fasilitas lain yang ada di di sana adalah Kaldera Ampiteathre dengan kapasitas 250 orang, Kaldera Plaza, Kaldera Stage, hingga Kaldera Hill.

Fasilitas anyar yang disematkan adalah rumah telur. Sebuah bilik berbentuk bulat lonjong yang mengambil konsep eco tourism. Bangunan serupa juga ada di Desa Sigapiton.

Glamping nan Romantis 'The Kaldera Toba Nomadic Escape'IDN Times/Prayugo Utomo

The Kaldera Toba Nomadic Escape Tourism juga sangat cocok sebagai spot foto. Para finalis Putri Indonesia asal Sumut juga sudah membuktikannya. Pastinya harus jadi pilihan berlibur untuk sekedar menghilangkan penat selama di perkotaan.  

"Ini bener-bener keren. Instagramable. Kalau seperti ini lokasinya pasti banyak yang akan datang. Pariwisata pasti akan semakin maju," ujar Gratia Ariefa, salah seorang finalis Putri Indonesia.

Akses menuju The Kaldera sangatlah mudah. Jaraknya hanya 20 menit berkendara dari Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun. Meskipun harus melintasi jalan berkelok khas perbukitan. Namun jalanannya sudah mulus. 

Pemerintah juga sedang membangun kembali Bandara Sibisa. Lokasinya tak jauh dari The Kaldera Toba Nomadic. Hanya sekitar lima menit.

Sehingga kelak bandara itu jadi salah satu pintu masuk utama wisatawan. Pembangunannya hingga kini terus digenjot. Mulai dari terminal hingga landasan yang diperpanjang jaraknya, sehingga bisa didarati oleh pesawat penumpang besar. Sedangkan dari Bandara Silangit wisatawan hanya menempuh dua jam perjalanan.

Glamping nan Romantis 'The Kaldera Toba Nomadic Escape'IDN Times/Prayugo Utomo

Pastinya, pembangunan kawasan wisata di Toba Samosir memberikan dampak ke masyarakat. Pembangunan wisata harus juga selaras dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya.

The Kaldera dibangun di atas lahan otorita. Total luas lahan, lebih dari 386 hektare. Nantinya bakal dibangun fasilitas lainnya.  Mulai dari hotel berbintang, resort hingga padang golf. Bahkan tempat itu juga diproyeksikan bisa digunakan untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Baca Juga: [FOTO] Festival 1.000 Tenda Kaldera yang Bikin Rindu

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya