TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Infrastruktur Toba Caldera Resort Digenjot, Target Rampung Tahun Depan

Jika pembangunan rampung, TCR bakal seperti Nusa Dua

Foto aerial The Kaldera Toba Nomadic Escape di atas Lahan Zona Otorita, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba. (Istimewa)

Toba, IDN Times – Proses pembangunan Toba Caldera Resort (TCR) di Lahan Zona Otorita (LZO) Kabupaten Toba, Sumatra Utara terus digeber. Pembangunan berfokus pada infrastruktur dasar. Mulai dari akses jalan, saluran air dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.

Pembangunan itu semakin cepat semenjak pemerintah mendapatkan sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) seluas 386 hektar. Nantinya TCR diprediksi akan menjelma seperti Nusa Dua Bali.  Pembangunan tetap berorientasi pada kesejahteraan masyarakat setempat. Khususnya yang berada di tiga desa, Sigapiton, Pardamean Sibisa dan Motung.

Baca Juga: [FOTO] Geopark Sipinsur, Menatap Indahnya Danau Toba dari Humbahas

1. Progres pembangunan semakin terlihat

Lahan Zona Otorita yang dikelola BPODT di Kabupaten Toba. (Istimewa)

Pembangunan di TCR dilaksanakan lintas kementerian dan lembaga. Diawaki oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).

Direktur Destinasi BPODT Tata Syafaat Ridwanullah mengatakan, sejauh ini progres pembangunan TCR cukup baik. Beberapa penyusunan perencanaan terus digarap.

“Kementerian PUPR sudah melakukan penyusunan rencana induk (masterplan) dan sudah mengarah ke Detail Engineering Drawing (DED),” ujar Tata, Minggu (29/8/2020).

Saat ini, pengembangan kawasan masih dilakukan di bagian Selatan. Pemerintah sudah merampungkan akses jalan sepanjang 1,9 Km. Sudah dimulai sejak 2019 lalu.

“Sekarang ini dari Balai Jalan Nasional, meneruskan tahap kedua. Nanti totalnya sekitar 8 Km,” ujarnya.

2. Pembangunan digeber 2021 mendatang

Rumah adat di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. (Istimewa)

Untuk perencanaan seperti pembangunan pagar kawasan hingga gerbang masuk juga sudah dirampungkan. BPODT masih menunggu perampungan DED lanskaping dan utilitas penunjang lainnya hingga akhir 2020. Sehingga bisa digarap pada 2021.

“Karena kita saat ini juga terkena dampak penghematan anggaran, pagar yang harusnya sudah terbangun tetapi kami harus reschedule. Tapi kita percepat di 2021 dan 2022,” ujar Tata.

Setelah semua utilitas dasar rampung, giliran investor yang akan membangun berbagai amenitas. Saat ini, pemerintah sudah memiliki The Kaldera Toba Nomadic Escape yang sudah rampung dan bisa dinikmati wisatawan.

“Bersamaan dengan pembangunan itu, kalau ada investor yang akan melakukan pembangunan, kita akan langsung mulai,” ujarnya.

Baca Juga: Satu-satunya di Indonesia, Ini Potret Pemandian Air Soda Tarutung

Berita Terkini Lainnya