Pamit dari PSMS Medan, Ini 5 Fakta Soal Muhammad Rifqi

Muhammad Rifqi adalah pesepak bola kelahiran 6 Februari 1993. Dia menimba ilmu di SSB Tasbi ketika kecil. Kemudian saat remaja mengasah kemampuan olah bolanya di Akademi Sepak Bola Medan United (ASMU).

Tahun 2011, Rifqi memulai karir profesionalnya dengan memperkuat Pro Duta FC yang bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. Selama 4 tahun, bersama para alumni ASMU lainnya seperti Rachmad Hidayat dan Ghozali Siregar, dia memperkuat klub milik Sihar Sitorus tersebut.

Rifqi kemudian mulai berkelana ke klub-klub luar Medan sejak 2015. Saat itu dia memperkuat Persegres Gresik yang dibesut Liestiadi di kompetisi kasta teratas. Namun sayangnya kompetisi berhenti saat baru memainkan tiga laga karena konflik Menpora dan PSSI.

Tapi Rifqi tetap bertahan di klub tersebut selama 2 tahun hingga 2017 hijrah ke Barito Putra. Dia memperkuat Laskar Antasari selama 2 musim.

Rifqi kemudian hijrah ke Semen Padang pada 2019. Saat itu Semen Padang masih berada di Liga 1. Namun akhirnya harus turun kasta ke Liga 2 hingga saat ini.

Rifqi banyak diminati karena serba bisa. Selain sebagai bek tengah, dia dulunya sering ditempatkan sebagai bek kanan. Rifqi punya kemampuan menyerang dan bertahan yang sama bagus. Dia juga beberapa kali mencetak gol meski berposisi sebagai pemain bertahan. Dia mencetak 4 gol sepanjang karir di Liga 1.

Sebagai anak Medan, Rifqi punya keinginan memperkuat PSMS Medan, klub kota kelahirannya. Akhirnya dia berjodoh dengan PSMS tahun 2020 lalu. Saat itu Rifqi tak mempermasalahkan status PSMS di kasta kedua.

Apalagi tahun itu bek bertinggi 180 cm ini ingin menikah sehingga memilih pulang ke Medan. Sayangnya, baru turun satu laga kontra KS Tiga Naga, kompetisi dihentikan karena pandemik COVID-19. 

Rifqi sebelumnya memang tak termasuk pemain yang masuk 18 pemain yang dikontrak. Itu karena belum dealnya negosiasi. 

Namun beberapa hari belakangan muncul kabar baik dari komentar Manajer PSMS Mulyadi Simatupang dan Rifqi soal adanya kesepakatan.