Tanjungbalai United harus kecewa dengan raihan satu point saat melawan PS Keluarga USU pada laga pembuka Liga 3 PSSI Sumatera Utara 2019. Skor 1-1 membuat kedua tim mengantongi nilai 1.
Di awal babak, kedua kesebelasan dibuat repot angin yang cukup kencang hingga membuat sulit memperagakan permainan terbaiknya. Belum lagi kontur tanah dan luas lapangan yang tidak memadai.
PS Keluarga USU unggul lebih dulu lewat gol pada ke-36 melalui sundulan Dedi Rahmad. Skor ini bertahan hingga turun minum.
Pelatih Tanjungbalai United, Taufik Silaen merubah pola bermain anak asuhnya dengan taktik bola pendek. Pola ini berhasil membuat repot anak asuh Amrustian.
Pemain depan Prabowo dapat menerima umpan lambung dari Rifki dan membawa bola ke areal penalti. Namun sayang, Bowo dijatuhkan dan wasit menunjuk titik penalti.
M Rifki berhasil melesakkan bola ke gawang yang di jaga M Ernesto. Skor pun berubah menjadi 1 - 1 di menit 67.
Taufik Silaen sedikit agak kecewa dengan hasil tersebut. Pasalnya, dia memasang target menang untuk meraih 3 poin pertama.
"Target kami tiga poin. Ya, kecewa dengan hasil ini. Anak-anak bermain maksimal. Kondisi lapangan dan cuaca membuat skema permainan kami terganggu,' kata Taufik Silaen usai pertandingan.
Pelatih Amrustian juga mengeluhkan kondisi cuaca dan lapangan. Hanya saja dia merasa puas dengan hasil imbang ini.
" Kondisi memang kurang enak. Tapi lumayanlah hasil ini," kata Amrustian.