Medan, IDN Times - PSSI resmi menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 tahun 2020. Rapat Exco yang digelar Rabu (20/1/2021) memutuskan untuk tidak melanjutkan kompetisi yang sudah terhenti hampir setahun.
Dihentikannya kompetisi karena kondisi force majeure atau kondisi darurat karena pandemik COVID-19. Lantas bagaimana tanggapan PSMS?
Manajer PSMS Mulyadi Simatupang mengaku keputusan ini sangat positif. Meskipun sebenarnya sedikit terlambat.
"Ya ini sudah sesuai harapan kita. Jadi akhirnya ada ketegasan akhirnya dari PSSI meski agak terlambat (menghhentikan liga). Karena kami juga dari kemarin sudah minta liga dihentikan," ujarnya saat ditemui di Sekretariat PSMS, Rabu (20/1/2021).
PSMS sendiri sudah menghabiskan banyak dana untuk persiapan tim dan perekrutan pemain. Pasalnya PSMS menjadi klub paling aktif saat klub-klub lain menepi karena pandemik. Bahkan mereka mendatangkan bintang-bintang seperti Ferdinand Sinaga, Paulo Sitanggang, dan lainnya.
Mulyadi mengatakan, seharusnya jika memang tak bisa mengantongi izin Polri lebih baik liga dihentikan sejak gagal diputar yang semula dijadwalkan bulan November 2020 lalu.
"Alasan kami jelas sejak kemarin minta liga dihentikan karena waktunya yang tidak tepat lagi. Selain itu izin nya juga tak kunjung ada kejelasan. Jadi ini juga mengakibatkan pengeluaran klub semakin besar. Sedangkan tidak ada pemasukan," ungkap Kadis Perikanan dan Kelautan itu.
Namun Mulyadi mengatakan meski agak terlambat tapi mendukung keputusan PSSI. Dia juga berharap PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi agar segera mencari restu Polri.
"Dengan dihentikannya liga , klub tinggal konsentrasi nanti menunggu kapan liga 2 musim 2021 dimulai," pungkasnya.