TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dihukum FIFA, Sada Sumut Sebut Belum Tahu Apa Kesalahannya

Sada Sumut belum terima surat keputusan

Duel Kapten PSMS Joko Susilo dengan striker Sada Sumut asal Uzbekistan Uktamov saat duel di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Sabtu (16/9/2023) (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- Kabar mengejutkan hadir dari otoritas sepak bola tertinggi dunia, Federation Internationale de Football Association (FIFA). Lima klub Indonesia dihukum registration ban atau larangan transfer.

Sada Sumut FC bersama Persiraja, Persikab, Persiwa dan Persija disanksi larangan transfer pemain selama tiga periode. Hukuman ini berlaku mulai 26 Februari 2024 untuk Sada Sumut, dan Persikab.

Sementara Persija dan Persiraja mulai 26 Januari 2024. Lain lagi Persiwa, klub yang sebenarnya sudah tak terlihat lagi ini ternyata disanksi sejak 12 Mei 2022.

1. Sada Sumut belum tahu apa kesalahannya dan belum terima suratnya

Duel Sada Sumut kontra Sriwijaya di Stadion Baharoeddin Siregar, Minggu (21/1/2024) (IDN Times/Doni Hermawan)

Menanggapi ini manajemen Sada Sumut mengaku belum bisa berbicara banyak soal sanksi tersebut. Soalnya mereka belum menerima salinan keputusannya.

"Kita sejauh ini belum menerima surat. bahkan kita sudah cek semuanya email, segala macam, belum ada surat masuk terkait sanksi itu. Jadi kita belum bisa bicara banyak, kenapa kita disanksi, apa penyebabnya," kata Sekretaris tim Sada Sumut FC Stephanus Purba.

 

2. Sada Sumut masih berkoordinasi dengan PSSI

Manajer Sada Sumut Yosephine Sembiring dan para pemain di Stadion Baharoeddin Siregar (IDN Times/Doni Hermawan)

Sejauh ini klub yang baru degradasi ke Liga 3 itu belum bisa melakukan upaya apapun. Mereka baru berkoordinasi dengan PSSI soal sanksi tersebut.

"Upaya apa yang bisa kita lakukan kalau gak punya dasar. Kita dihukum kalau surat hukumannya gak ada apa dasarnya mau banding atau apapun," bebernya.

"Sejauh ini kita masih menunggu, sejauh ini berkomunikasi dengan PSSI. Sudah juga menyampaikan, mereka belum terima salinannya. Apa penyebab kita dihukum, belum mengerti juga. Kalau sudah jelas, karena apa, kita tahu mengupayakannya," jelasnya.

 

Berita Terkini Lainnya