TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Catatan Menpora Dito dari Aceh-Sumut untuk Tuan Rumah PON 2028

Sejumlah peristiwa jadi catatan penting untuk PON NTT-NTB

Seremoni penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, Jumat (20/9/2024) malam. (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Medan, IDN Times – Perhelatan akbar multi-event Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, resmi berakhir, Jumat (21/9/2024). Menteri Koordinator Bidang Pembanguan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menutup gelaran, mewakili Presiden Joko Widodo yang batal hadir.

Pemerintah mengklaim, ini adalah penyelenggaraan PON terbesar di Indonesia. Tercatat, lebih dari 13 ribu atlet berlaga jadi yang teratas dalam 65 cabang olahraga (Cabor). Ditambah ada 11 Cabor yang ada di tahap eksibisi.

Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo menilai ada beberapa catatan yang dibawa untuk perbaikan PON 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

1. Menpora akui masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan

Dito mengatakan meski viral beberapa pemberitaan negatif soal PON 2024, ada juga sisi positif yang harus diapresiasi. 

"Di awal-awal sampai hari ini, pemberitaan atau dokumentasi yang viral di sisi negatif tapi sebenarnya PON Aceh-Sumut ini banyak sekali kemajuan-kemajuan yang harus kita apresiasi. Khususnya pembangunan di Aceh untuk olahraga, wisata dan Sumut. Tapi saya rasa ini, baik untuk Aceh dan Sumut," jelas Dito, Jumat (20/9/2024). 

2. Konsep PON dua provinsi pastikan sirkulasi tuan rumah

PON adalah gelaran olahraga empat tahun sekali. Kata dito, penyelenggaraan PON dengan dua provinsi sebagai pelaksana cukup baik.

"Konsep (PON) di dua provinsi ini, sangat bagus. Karena ini, memastikan sirkulasi untuk tuan rumah PON agar lebih banyak daerah yang bisa merasakan," ucap Dito.

Dito mengungkapkan atas segala rintangan dan tantangannya, PON ini bisa menjadi sampai hari ini sampai lancar dan akan dilakukan upacara penutupan atau closing ceremony PON 2024, malam ini.

"Di luar itu, saya Menpora yang bertanggungjawab penuh untuk perhelatan nasional olahraga ini, mohon maaf jika tidak sempurna. Tapi dengan evaluasi yang ada, ke depan PON agar semakin baik," jelas Dito.

Berita Terkini Lainnya