Mengenal Mitos Tentang  Naga Padoha di Tanah Batak

Dikenal sebagai tiga Dewa yang menguasai Alrase

Di Indonesia banyak tersebar cerita-cerita rakyat, yang dikenal oleh masyarakat. Hampir ada di semua daerah yang ada di Indonesia. Bahkan ada cerita rakyat yang menjadi keyakinan dari sebagian suku yang ada di Indonesia juga.

Salah satu cerita tersebut adalah cerita Naga Padoha yang berasal dari Tanah Batak.

Padoha Sendiri merupakan sosok naga atau ular ghaib. Dalam kepercayaan mitologi Batak dan Bali. Di tanah Batak Padoha dikenal sebagai dewa pengacau kehidupan manusia. Jika manusia sudah keluar dari tatanan kearifan hidup. Untuk mengetahui lebih cerita tentang naga Padoha ini.

Berikut ini serba serbi cerita tentang Naga Padoha di tanah Batak. Diantaranya adalah :

1. Tiga Dewa yang Menguasai Alrase

Mengenal Mitos Tentang  Naga Padoha di Tanah Batakvexels.com

Di dalam kepercayaan masyarakat Batak, meyakini semesta (Alrase) di kuasai oleh tiga kekuatan alam yang berbeda: Banua Ginjang (Surga-Kayangan), Banua Tonga (Alam Realita), Banua Toru (Alam Percobaan dan penderitaan).

Tuhan Pencipta Alam Semesta (Alrase) disebut juga Mulajadi Nabolon. Memberikan kekuasaan tiga Banua itu kepada tiga Dewa Penguasa yang si sebut Dewa Batara Guru yang berkuasa atas Banua Ginjang, Dewa Mangala Sori yang berkuasa atas Banua Tonga, dan Dewa Mangala Bulan yang berkuasa atas Banua Toru.

Mereka disebut juga Debata Natolu (Dewa Triniti) yang bersinggasana di kayangan.

Baca Juga: Potret Meriahnya Prosesi Tabuik Naik Pangkek di Pariaman

2. Awal Muasal terbentuknya Bumi

Mengenal Mitos Tentang  Naga Padoha di Tanah Batakilustrasi Bumi (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketiga Dewa yang berkuasa atas 3 Banua mengutus dewa-dewa ke bumi untuk menjadi raja. Yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Ada saty Dewi yang bernama Deak Parujar. Yaitu putri dari Dewa Batara Guru.

Yang berhasil menjadikan bumi yang sebelumnya di selimuti air menjadi daratan. Melalui pemintalan benang menjadi ulos. Kemudian menggelarnya menjadi dataran tempatnya berkuasa. Dan atas kehendak Mulajadi Nabolon lah, bumi kemudian dipenuhi tumbuhan dan makhluk hidup.

3. Terciptanya Manusia Di Bumi

Mengenal Mitos Tentang  Naga Padoha di Tanah Bataktravel.tribunnews.com

Dalam mitologi batak manusia merupakan makhluk kayangan dan bukan dari tanah. Hal itu terjadi karena Dewa Mangala Bulan yang menguasai Banua Toru. Mengutus anaknya yang bernama Odapopap. Yang tubuhnya berbentuk komodo untuk menjumpai Deak Parujar.

Untuk menjadi istrinya untuk menguasai bumi. Alasan Deak Parujar mau dinikahi oleh Odapopap yang buruk rupa. Dikarenakan Mulajadi Nabolon sudah memerintahkan kepada Dewa Triniti untuk memiliki keturunan. Dengan cara saling kawin mengawini secara silang.

4. Mengikat Naga Padoha

Ketika Deak Parujar putri dari Dewa Batara Guru, dalam proses menjadikan bumi menjadi dataran. Naga Padoha selalu mengusik pekerjaannya. Agar yang bertujuan untuk mengingatkan Deak Parujar akan janjinya kepada Mulajadi Nabolon.

Ketika saat itu Deak Parujar pun murka. Akhirnya mengikat Naga Padoha agar tidak bergerak lagi.

5. Tujuan dari Naga Padoha

Naga Padoha diutus oleh Dewa Mangala Bulan untuk mengusik pekerjaan Deak Parujar. Ketika awal penciptaan dataran. Karena jika Naga Padoha bergerak, hal itu akan membuat dataran yang sedang diciptakan Deak Parujar bergoncang. Yang mengakibatkan longsor.

Hal itu dilakukan Naga Padoha untuk mengingatkan Deak Parujar. Agar selalu ingat bahwa dia bukanlah makhluk kayangan, dan bumi bukanlah tempatnya.

6. Naga Padoha yang terlupakan

Cerita motologi ini sudah mulau terlupakan oleh masyarakat yang ada di tanah batak. Hal ini dikarenakan masuknya agama Kristen yang banyak menentangi mitologi ini.

Seperti bahwa Banua Tonga Alam Realita, yang di ciptakan oleh Deak Parujar dan Mulajadi Nabolon. Yang merupakan tuhan memiliki istri yang berupa ayam.

7. Representasi Iblis

Mengenal Mitos Tentang  Naga Padoha di Tanah BatakIlustrasi Hantu/Iblis (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam Mitologi Batak sosok Naga Padoha ini, mungkin bisa di representasikan sebagai sosok iblis  yang mengganggu manusia. Walaupun masih belum ada sumber yang pasti. Terkait cerita Naga Padoha dan masih kurangnya data terkait mitologi ini.

Dari cerita di atas, mungkin bisa di katakan cerita dari Naga Padoha ini menjadi sebuah cerita keagaman. Yang percayai masyarakat batak dan bukan sekedar kepercayaan semata. Karena cerita di dalamnya, memiliki benang merah yang sama dengan agama-agama yang lainnya. Namun untuk beberapa masyarakat pun mempercayai ini hanya sebatas motologi semata.

Baca Juga: Mengenal Upacara Adat Kawin Lari Dalam Masyarakat Batak

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya