Jangan Salah, Ini Beda Cap Go Meh, Sa Cap Me, dan Ceng Beng

Semuanya punya makna yang penting buat masyarakat Tionghoa

Gak terasa sebentar lagi akan tiba Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili yang jatuh pada tanggal 23 Januari 2023.

Imlek adalah Tahun Baru dalam penanggalan masyarakat Tionghoa. Kalender Imlek menganut perhitungan penanggalan berdasarkan peredaran bulan (lunar calender). Tidak seperti kalender masehi yang berdasarkan peredaran matahari (solar calender).

Pada perayaan Imlek, biasanya masyarakat Tinghoa melakukan persembahyangan di Wihara atau Klenteng. Setelah itu berkumpul bersama di rumah Orang tua untuk kemudian makan bersama-sama. 

Merayaan Imlek, intinya adalah mensyukuri anugerah yang telah diberikan Tuhan dan memohon perlindungan di masa mendatang. Selain itu Imlek juga dijadikan sarana untuk saling mengunjungi kerabat. Biasanya yang muda mengunjungi yang tua, kemudian yang tua memberikan semacam hadiah yang biasa disebut angpao kepada yang muda.

Untuk merayakan imlek, tenyata banyak tahapannya baik sesudah maupun sebelum imlek. Di antaranya Cap Go Meh dan Sa Cap Me. Selain itu ada pula namanya Ceng Beng. Apa sih arti dan perbedaanya ketiganya? Yuk simak:

1. Sa Cap Meh

Jangan Salah, Ini Beda Cap Go Meh, Sa Cap Me, dan Ceng BengIlustrasi Sa Cap Meh jelang Imlek. IDN Times/Reza Iqbal

Imlek memang bakal jadi hari yang meriah bagi masyarakat Tionghoa. Namun malam sebelum Imlek, biasanya selalu dirayakan dengan tradisi makan besar bersama keluarga yang disebut dengan Sa Cap Meh. 

Perayaan ini disebut Sa Cap Meh karena malam sebelum tahun baru jatuh pada tanggal 30 pada kalender Cina. Tahun 2023 ini merupakan tahun kelinci air yang bermakna dapat memberikan kesegaran baru dan pemulihan akibat dari kerusakan dan hal buruk yang telah terjadi sebelumnya.

Saat Sa Cap Me, umat diwajibkan menyajikan berbagai makanan berupa nasi, lauk dan buah disertai teh dan arak yang disusun sedemikian rupa di depan altar Kwan Te Kong sembari mendoakan para leluhur. 

2. Cap Go Meh

Jangan Salah, Ini Beda Cap Go Meh, Sa Cap Me, dan Ceng BengIlustrasi perayaan Imlek (Istimewa)

Setelah perayaan Tahun Baru Imlek, lima belas hari kemudian masyarakat Tionghoa merayakan Cap Go Meh (Cap berarti sepuluh, Go berarti lima, dan Meh berarti malam atau hari). Jadi Cap Go Meh berarti perayaan hari kelima belas.

Sebagian masyarakat yang merayakannya memulai dengan memasang lentera atau lampion. Melepaskan lampion ke udara berarti membuang hal-hal buruk.  Selain itu, biasanya pada perayaan Cap Go Meh juga ada atraksi Barongsay dan Liang Liong (Naga).

Pertunjukan Barongsay atau Singa dan Liang Long atau Nega merupakan lambang dari kepercayaan masyarakat untuk mengusir hal-hal buruk.

Pada perayaan Cap Go Meh di Indonesia, terjadi akulturasi budaya yang melahirkan kuliner khas semacam ketupat sayur yang dikenal dengan nama Lontong Cap Go Meh. 

3. Ceng Beng

Jangan Salah, Ini Beda Cap Go Meh, Sa Cap Me, dan Ceng BengIDN Times/ Masdalena Napitupulu

Kemudian, setiap tanggal 4 atau 5 April setiap tahun, masyarakat Tionghoa mengenal yang namanya ziarah kubur atau Ceng Beng. Kalau tahun ini jatuh pada 5 April 2023.

Masyarakat Tionghoa melakukan Ceng Beng atau ziarah kubur sekaligus sebagai sarana bertemu dengan anggota keluarga lain, meskipun tempat tinggalnya berjauhan atau berbeda keyakinan.

Tak hanya sekedar mendoakan arwah keluarga dan leluhur, Ceng Beng juga moment mempererat persaudaraan. Karena itu, tak ada raut wajah sedih di acara Ceng Beng, tetapi justru rasa syukur atas kebahagiaan terus bersama anggota keluarga yang masih hidup.

Itulah perbedaan antara Cap Go Meh, Sa Cap Me, dan Ceng Beng. Jangan salah sebut ya guys.

Baca Juga: Jelang Imlek, Pedagang Pernak-pernik Raup Omzet Rp10 Juta Per Hari

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya