TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Menarik Unta Baktria, Punya 2 Punuk dan Mantel Tebal

Baktria dibaluti mantel tebal untuk bertahan di musim dingin

unta baktria (pixabay.com/Mariakray)

Unta baktria (Camelus bactrianus) adalah mamalia berukuran besar yang memiliki dua punuk. Unta ini telah digunakan manusia selama ribuan tahun sebagai alat transportasi atau untuk diambil dagingnya. Spesies Camelus bactrianus ini juga memiliki kerabat dekat, yaitu Camelus ferus (unta baktria liar). Unta sendiri merupakan anggota kelompok hewan berkuku genap atau disebut Artiodactyla.

Ada perbedaan penampilan antara unta baktria domestik (yang menjadi fokus topik ini) dan unta baktria liar. Baktria liar berukuran sedikit lebih kurus dan lebih kecil dibandingkan unta baktria domestik. Kata "Baktria" sendiri mengacu pada wilayah bersejarah Baktria, yang terdiri dari wilayah Afghanistan, Uzbekistan, dan Tajikistan. Dalam kesempatan ini kita hanya akan mengulas keunikan unta baktria domestik.

1. Penampilan unta baktria

unta baktria (commons.wikimedia.org/Becker1999)

Unta baktria memiliki mantel atau bulu tebal dan lebat dengan nuansa warna coklat. Menariknya, mantel ini memiliki dua lapisan yang memberikan perlindungan dari dinginnya malam serta teriknya panas gurun di siang hari.

Mereka juga memiliki kaki yang panjang dan tipis. Namun ketika berjalan, kaki depan dan belakangnya bergerak secara bersamaan pada sisi tubuh yang sama.

2. Unta baktria memiliki dua punuk

unta baktria (commons.wikimedia.org/Frank Schwichtenberg)

Tidak seperti unta Arab yang memiliki satu punuk, unta baktria justru dilengkapi dua punuk di punggungnya. Dilansir National Geographic, punuk berfungsi dengan cara yang sama--menyimpan lemak yang dapat diubah menjadi air dan energi ketika makanan tidak tersedia.

Kedua punuk tersebut memberi unta kemampuan untuk bertahan dalam perjalanan panjang meskipun tanpa air. Saat lemak yang tersimpan telah habis, punuk unta akan kembali menjadi kendur dan lembek.

Baca Juga: 5 Spesies Burung Unta, Bisa Berlari Kencang!

3. Unta baktria mampu bertahan hidup di lingkungan yang keras

unta baktria (commons.wikimedia.org/Bouette)

Unta baktria biasa hidup di gurun berbatu yang terdapat di Asia Timur dan Tengah. Suhu di wilayah tersebut bisa sangat panas--terutama saat musim panas bisa mencapai lebih dari 100 derajat Fahrenheit. Namun saat musim dingin, suhunya bisa turun mencapai -20 derajat Fahrenheit.

Meski begitu, unta baktria telah mengembangkan adaptasi khusus yang membantu mereka dapat bertahan hidup di lingkungan yang keras. Salah satu yang dimilikinya adalah mantel tebal dan bulu lebat yang melindungi mereka dari cuaca musim dingin.

Di sisi lain, unta baktria memiliki lubang hidung yang dapat mencegah masuknya pasir. Alisnya yang lebat dan bulu mata yang panjang juga turut melindungi kedua matanya. Di bagian kakinya, mereka memiliki telapak atau alas kaki yang besar dan datar, yang membantu mereka menavigasi medan berbatu yang kasar.

4. Unta baktria jarang berkeringat tapi minum airnya sangat banyak

unta baktria (commons.wikimedia.org/Edmart80)

Sebagaimana halnya unta Arab, unta baktria juga jarang berkeringat. Kemampuan ini memungkinkan mereka menghemat cairan tubuh dalam jangka waktu yang lama. Saat musim dingin, unta baktria masih mendapat kelembapan yang cukup selama beberapa minggu dengan memakan tanaman, meskipun mereka kekurangan air.

Hal menariknya adalah ketika unta baktria--sama seperti unta Arab--meminum air, mereka dapat menyerapnya seperti spons. Dengan kata lain, unta dapat meminum air sebanyak 30 galon hanya dalam waktu 13 menit.

5. Pola makan unta baktria

unta baktria (pixabay.com/Mariakray)

Unta baktria pada dasarnya adalah hewan herbivora yang memakan berbagai jenis tumbuhan, meski terkadang bersifat omnivora. Dilansir Animalia, ketika sumber nutrisi lain tidak tersedia, unta-unta ini memakan bangkai, menggerogoti tulang, kulit, atau berbagai jenis daging. Bahkan dalam kondisi yang sangat ekstrem, mereka dapat memakan bahan apa pun yang ditemuinya, termasuk tali, sandal, hingga tenda.

Kendati demikian, di alam liarnya unta baktria biasa memakan tumbuhan berduri dan tumbuhan pahit. Jika berada di kebun binatang, mereka memakan campuran jerami dan biji-bijian. Sama seperti unta lain, unta ini juga memuntahkan makanannya dulu, kemudian mengunyahnya kembali agar mendapatkan nilai gizi yang utuh.

Verified Writer

Ali Akbar Muhamad

Menulis dalam keheningan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya