7 Taman Nasional di Indonesia Masuk ASEAN Heritage Park

Gunung Leuser masuk satu di antaranya

Taman nasional adalah sebuah kawasan konservasi dengan ekosistem alami yang ditetapkan dan dikelola oleh pemerintah. Tujuan pengelolaan taman nasional ini adalah untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Di Indonesia, telah ada 54 wilayah yang ditetapkan sebagai taman nasional.

Dari semua taman nasional tersebut, ada 7 taman yang masuk dalam ASEAN Heritage Park atau Taman Warisan ASEAN. ASEAN Heritage Park adalah kawasan konservasi tinggi yang memiliki ekosistem alami di Asia Tenggara. Berikut 7 taman nasional di Indonesia yang masuk daftar ASEAN Heritage Park.

1. Taman Nasional Gunung Leuser

7 Taman Nasional di Indonesia Masuk ASEAN Heritage ParkTaman Nasional Gunung Leuser (google.com/maps/Sarjana Politik)

Taman Nasional Gunung Leuser ditunjuk sebagai salah satu ASEAN Heritage Park pada 29 November 1984. Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu kawasan perlindungan flora dan fauna yang berlokasi di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Kawasan konservasi ini memiliki luas yang mencapai 1.094.692 hektar. 

Taman Nasional Gunung Leuser memiliki ekosistem yang beragam, sehingga terdapat lebih dari 4.000 jenis tumbuhan hidup, 84 jenis mamalia, dan 380 burung berada di taman ini. Lima spesies endemik yang menjadi bintang di taman nasional ini adalah gajah sumatera, harimau sumetera, beruang madu, orangutan, dan badak. Selain itu, Leuser juga menjadi habitat tumbuhan langka seperti Rafflesia Athegensis dan Rafflesia Zippelni.

2. Taman Nasional Way Kambas

7 Taman Nasional di Indonesia Masuk ASEAN Heritage ParkTaman Nasional Way Kambas (istockphoto.com/Goddard_Photography)

Taman Nasional Way Kambas berlokasi di Kecamatan Ratu, Lampung Timur, Lampung. Kawasan konservasi yang memiliki luas 130.000 hektare ini mulanya adalah sebuah tempat pelestarian gajah. Diketahui Way Kambas menjadi sekolah gajah pertama di Indonesia. Taman Nasional Way Kambas baru ditunjuk sebagai salah satu ASEAN Heritage Park pada 28 Oktober 2015.

Tidak hanya gajah, berbagai macam fauna yang dapat ditemukan di Taman Nasional Way Kambas antara lain badak sumatera, gajah sumatera, harimau sumatera, mentok rimba, buaya sepit, tapir, rusa, dan beruang madu. Way Kambas juga menjadi rumah bagi beberapa primata seperti lutung, owa, siamang, dan sebagainya. Selain itu, di taman ini juga ditemukan beberapa jenis burung seperti banagu tongtong, sempidan biru, kuau raja, dan burung pependang timur.

Baca Juga: Mahasiswa Demo Kenaikan UKT, USU Dianggap Tak Punya Empati

3. Taman Nasional Kerinci Seblat

7 Taman Nasional di Indonesia Masuk ASEAN Heritage ParkTaman Nasional Kerinci Seblat (google.com/maps/Sanzzz)

Taman Nasional Kerinci Seblat Kerinci menjadi salah satu bagian dari ASEAN Heritage Park pada 29 November 1984. Kawasan konservasi flora dan fauna ini terletak di 4 provinsi yang ada di Pulau Sumatera yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Oleh karena itu, Taman Nasional Kerinci Seblat menjadi salah satu taman nasional terluas di Sumatera dengan luas 1.375.349,867 hektar.

Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki ekosistem alami yang beragam sehingga terdapat 4.000 jenis tanaman, 300 jenis anggrek, 371 spesies burung, 85 spesies mamalia, 7 spesies primata, 6 spesies amfibi, dan 10 spesies reptil berada di taman nasional ini. Adapun yang menjadi fokus pengelolaan di kawasan konservasi ini adalah spesies endemik yang terancam punah seperti harimau sumatera, orang utan sumatera, dan gajah sumatera.

4. Taman Nasional Kepulauan Seribu

7 Taman Nasional di Indonesia Masuk ASEAN Heritage ParkTaman Nasional Kepulauan Seribu (google.com/maps/Devani Moelyono)

Taman Nasional Kepulauan Seribu berlokasi di sebelah utara Jakarta, tepatnya di antara Kelurahan Panggang dan Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu,  Kabupaten Pulau Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Taman Nasional ini memiliki luas sekitar 107.489 hektar yang terdiri dari 78 pulau kecil, perairan laut dangkal, dan hamparan laut dangkal pasir karang. Taman Nasional Kepulauan Seribu menjadi salah satu bagian dari ASEAN Heritage Park pada 15 Maret 2017.

Sebagai sebuah taman nasional, Kepulauan Seribu memiliki ekosistem pesisir serta perairan laut yang lengkap mulai dari ekosistem karang, lamun, mangrove, dan pantai. Perpaduan ekosistem pesisir dan perairan laut di taman nasional ini menghasilkan pemandangan yang unik dan indah. Yang menarik, ekosistem terumbu karang di Kepulauan Seribu ini menjadi habitat hewan langka seperti penyu sisik, penyu hijau, kima raksasa, dan biota laut langka lainnya.

5. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

7 Taman Nasional di Indonesia Masuk ASEAN Heritage ParkTaman Nasional Bantimurung Bulusaraung (google.com/maps/Nur Diana)

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung adalah sebuah taman nasional yang terletak di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Bone. Taman nasional ini memiliki luas kurang lebih 43.750 hektar. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung resmi masuk dalam ASEAN Heritage Park pada 25 Oktober 2019.

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung menyuguhkan pemandangan alam yang unik dan indah seperti pegunungan karst, bebatuan, serta gua prasejarah dengan stalaknit dan stalakmit yang indah. Sebagai sebuah taman nasional, Bantimurung Bulusaraung memiliki berbagai macam keanekaragaman hayati diantaranya tumbuhan berkayu, kupu-kupu, rusa, babi, dan kera hitam Sulawesi. Namun yang menjadi ikon utama taman nasional ini adalah kupu-kupu. Sebanyak kurang lebih 240 jenis kupu-kupu ekor layang-layang telah teridentifikasi terdapat di taman nasional ini.

6. Taman Nasional Wakatobi

7 Taman Nasional di Indonesia Masuk ASEAN Heritage ParkTaman Nasional Wakatobi (google.com/maps/Hendra Tan)

Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu taman nasional yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan. Taman nasional ini terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas mencapai 1,39 juta hektar. Taman Nasional Wakatobi resmi menjadi salah satu bagian dari ASEAN Heritage Park pada 15 Maret 2017.

Sebagai taman nasional yang wilayah perairan jauh lebih banyak daripada wilayah daratan, maka jenis flora dan fauna di Wakatobi juga didominasi oleh spesies air. Sepanjang 600 kilometer perairan Wakatobi terdapat 25 gugusan terumbu karang dengan 112 jenis terumbu karang. Ekosistem karang ini menjadi habitat berbagai fauna bawah laut.

Fauna laut Wakatobi antara lain kepiting kenari, lola, duyung, lumba-lumba, hingga cumi-cumi berbintik hitam.Selain itu, Taman Nasional Wakatobi juga melindungi berbagai spesies langka seperti penyu sisik, penyu hijau, dan ikan napoleon. Di Taman Nasional Wakatobi juga ditemukan beberapa jenis burung laut, seperti angsa batu coklat, cerek melayu, hingga raja udang. 

7. Taman Nasional Lorentz

7 Taman Nasional di Indonesia Masuk ASEAN Heritage ParkTaman Nasional Lorentz (google.com/maps/Fahmi Adimara)

Taman Nasional Lorentz berlokasi di Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Selatan. Taman nasional ini merupakan kawasan lindung terbesar dan terlengkap ekosistemnya di Asia Tenggara dengan luas mencapai 2.354.644.066 hektar. Taman Nasional Lorentz ditunjuk sebagai salah satu ASEAN Heritage Park pada 29 November 1984.

Sebagai sebuah taman nasional, Lorentz memberikan kontribusi terhadap kekayaan keanekaragaman hayati Papua. Tercatat ada 34 tipe vegetasi di taman nasional ini. Selain itu, Taman Nasional Lorentz menjadi habitat bagi 1.200 tumbuhan berbunga, 123 spesies mamalia, 411 spesies burung, dan 150 spesies reptil dan amfibi. Adapun 3 satwa yang menjadi bintang di taman nasional ini antara lain burung kasuari, burung cendrawasih ekor panjang, dan burung puyuh salju.

Itulah 7 taman nasional di Indonesia yang masuk dalam ASEAN Heritage Park atau Taman Warisan ASEAN. Semoga dengan terpilihnya beberapa taman nasional tersebut dapat membangun kesadaran masyakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Rektor Universitas Riau Polisikan Mahasiswanya karena Kritik UKT

diah nur fitriana Photo Community Writer diah nur fitriana

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya