6 Fakta Ngengat Macan Tutul Raksasa, Berhibernasi saat Musim Dingin 

Ngengat macan tutul raksasa bisa mengganggu sonar kelelawar

Ngengat macan tutul raksasa atau giant leopard moth adalah spesies ngengat berukuran besar yang mudah dikenali. Panjang kepakan sayapnya mencapai 5,7--9,1 sentimeter, lho. Ngengat dewasa berwarna putih dengan bintik hitam khasnya. Beberapa bintik cenderung padat, sementara yang lainnya berlubang. Di sisi atas perutnya, ada warna biru tua dan beberapa tanda oranye.

Sementara itu, bagian bawah perutnya juga berwarna putih dengan bintik hitam. Ngengat macan tutul raksasa jantan punya garis kuning yang khas di setiap sisinya. Mari mengenal mereka lebih jauh melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran ngengat macan tutul raksasa

6 Fakta Ngengat Macan Tutul Raksasa, Berhibernasi saat Musim Dingin Ngengat macan tutul raksasa (commons.m.wikimedia.org/Andy Reago and Chrissy McClarren)

Penyebaran ngengat macan tutul raksasa berada di bagian selatan Kanada, sepanjang Amerika Serikat dan beberapa negara di Amerika Selatan hingga menuju Kolombia. Mereka banyak ditemui di area berhutan dan menemukan tanaman yang ditinggalinya. Akan tetapi, spesies ngengat ini bisa ditemukan di area publik seperti lahan pertanian dan taman. A-Z Animals menginformasikan bahwa tanaman yang sering dihinggapinya adalah dandelion, willow, kubis, black locust, magnolia dan sweet orange.

2. Makanannya saat menjadi ulat sangat beragam

6 Fakta Ngengat Macan Tutul Raksasa, Berhibernasi saat Musim Dingin Ngengat macan tutul raksasa (commons.m.wikimedia.org/Micha L. Rieser)

Sama seperti kebanyakan serangga lainnya, ngengat macan tutul raksasa juga memakan banyak tanaman saat memasuki tahap larva. Berdasarkan informasi dari Missouri Department of Conservation, menu makannya adalah maple, dandelion, bunga matahari, kubis, ceri, willow dan violet. Di negara-negara bagian selatan, ulatnya juga memakan jeruk dan daun pisang.

3. Berhibernasi selama musim dingin

6 Fakta Ngengat Macan Tutul Raksasa, Berhibernasi saat Musim Dingin Ngengat macan tutul raksasa (commons.m.wikimedia.org/Geoff Galice)

Spesies ini diklasifikasikan kembali karena gaya hidupnya yang cenderung lebih aktif saat malam hari. Jantan sangat tertarik pada cahaya terang saat malam, sementara betina jarang ditemukan berputar-putar di sekitar lampu.

Saat ngengat macan tutul raksasa masih dalam bentuk ulat, mereka menghabiskan musim dingin dengan berhibernasi, lho. Saat musim semi, mereka akan berputar dan menjadi kepompong.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Ngengat Komet, Apa Fungsi Ekor Panjangnya?

4.  Lebih suka hidup menyendiri

6 Fakta Ngengat Macan Tutul Raksasa, Berhibernasi saat Musim Dingin Ngengat macan tutul raksasa (commons.m.wikimedia.org/Andy Reago and Chrissy McClarren)

Terkadang ngengat macan tutul raksasa bisa ditemukan hidup bersama pada satu pohon. Akan tetapi, mereka lebih suka hidup menyendiri dan tidak biasa hidup dalam kelompok. Jantan dan betina hanya bertemu saat musim kawin.

Kebanyakan ngengat berukuran besar memang suka hidup sendirian, bintik pada sayapnya membantu mereka menyatu dengan lingkungan yang dihinggapinya dan menghindari pemangsa.

5. Bagaimana cara ngengat macan tutul raksasa melindungi dirinya?

6 Fakta Ngengat Macan Tutul Raksasa, Berhibernasi saat Musim Dingin Ngengat macan tutul raksasa (commons.m.wikimedia.org/Andy Reago and Chrissy McClarren)

Saat masih menjalani hidupnya sebagai ulat, mereka tidak memiliki duri penyengat dan tidak menggigit. Akan tetapi, bulu kakunya bisa dijadikan sebagai pertahanan efektif untuk melawan predator invertebrata dan vertebrata. Ketika terancam, mereka akan meringkuk untuk melindungi bagian tubuhnya yang rentan. Saat diangkat, bulu kakunya yang halus membengkok ke belakang lalu mendorong ulat agar bisa melarikan diri dari cengkaraman pemangsa.

Pada posisi tersebut, mereka juga memperlihatkan area tubuhnya yang berwarna merah terang. Itu dijadikan sebagai peringatan bahwa dirinya bisa saja beracun jika dimakan. Melansir dari laman University of Florida, ulatnya juga mengeluarkan tetesan carian kuning dan tajam dari kelenjar dadanya sebagai pertahanan diri.

6. Ngengat macan tutul raksasa punya telinga

6 Fakta Ngengat Macan Tutul Raksasa, Berhibernasi saat Musim Dingin Ngengat macan tutul raksasa (commons.m.wikimedia.org/Dmitry Brant)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa ngengat macan tutul raksasa dan berbagai jenis ngengat harimau mempunyai telinga. Diperkirakan bahwa itu digunakan untuk mendeteksi sonar lokasi gema kelelawar pemburu yang memungkinkannya mengelak lebih cepat. Telinganya itu terletak tepat di belakang pangkal sayap belakangnya.

Banyak ngengat macan juga mempunyai organ timbal toraks yang dapat menghasilkan bunyi klik berfrekuensi tinggi sebagai respons dari sonar kelelawar. Bunyi klik itu bisa jadi sebagai sinyal peringatan terhadap pertahanan ngengat. Tapi, tidak diketahui dengan pasti apakah ngengat macan tutul dewasa bisa menghasilkan suara.

Ngengat macan tutul raksasa ternyata berhibernasi saat mereka masih pada tahap ulat. Ngengat ini juga lebih suka hidup menyendiri dan hanya bertemu saat musim kawin. Sayangnya, walaupun memiliki banyak mekanisme pertahanan diri, ngengat macan tutul raksasa masih menjadi mangsa lezat bagi hewan lainnya.

Baca Juga: 6 Fakta Ngengat Hercules, Mendeteksi Feromon Betina dari Jarak 2 KM

Nur Aulia Safira Photo Community Writer Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya