Etnis Cina Masuk ke Sumut dalam Tiga Gelombang Besar
Kota Cina di Medan jadi bukti sejarah migran Cina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Sumatera Utara (Sumut) merupakan Provinsi ke-4 terbesar dengan jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Pada akhir tahun 2023, tercatat sebanyak 15.471.582 jiwa penduduk Sumatera Utara kepadatan penduduk 210 jiwa/km2 dengan beragam suku ataupun etnis.
Ada kesan menarik dalam sejarah yang masih ada peninggalannya di daerah Sumatera Utara, yakni etnis Cina.
Sekedar informasi, sejarah Sumatera Utara sejak zaman Mesolitikum berdasarkan penemuan arkeologi, seperti diungkap dalam buku Sejarah Daerah Sumatera Utara terbitan Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun 1976. Pada masa itu, penghuninya disebut sebagai orang Austro Melanesoid yang banyak mendiami daerah muara sungai.
Pada tahun 2000 SM, Sumatera Utara mulai dihuni oleh orang Proto Melayu dan kemudian dihuni pula oleh orang Deutro Melayu yang berasal dari daerah bagian selatan China.
Berikut IDN Times rangkum peninggalan etnis Tionghoa dan perjuangannya hingga saat ini di wilayah Sumut.
1. Kota Cina di Medan jadi bukti sejarah
Sejarawan Kota Medan Ichwan Azhari menjelaskan bahwa, ada tiga gelombang besar migran cina.
Yakni, pertama era kuno, seperti yang ada di beberapa situs sejarah kuno seperti di Kota Cina, Bulu Cina, Pulau Kampai, juga di situs Bongal Tapteng dengan jurusan waktunya abad ke 5-16. Hingga saat ini tidak ada terlihat lagi jejaknya.
Kemudian era kerajaan, seperti yang ada di Labuhan Deli, saat abad 17 hingga 18. Selanjutnya, di era perkebunan, tepatnya akhir abad 19 sampai awal abad 20. Sedangkan keberadaan untuk migran era kerajaan, telah lebur dengan migran era perkebunan.