TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keunikan dan Ragam Bahasa Mandailing yang Perlu Kamu Tahu

Bahasa Mandailing juga beragam

pengantin mandailing sedang menari (budayanesia.com)

Ada banyak bahasa yang ada di Sumatra Utara. Itu karena ada beragam suku dan budaya di Sumut. Salah satunya Suku Mandailing. Suku ini biasanya mendiami bagian selatan dari Sumut yang berbatasan dengan Sumatera Barat dan Riau bagian utara.

Suku ini punya bahasa khas sendiri yang disebut juga Bahasa Mandailing. Berikut beberapa hal soal bahasa Mandailing yang perlu kamu tahu. 

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Etnis Mandailing di Sumatra Utara

1. Bahasa Mandailing terbagi dua jenis

adat mandailing markobar (mandakshowbitz/showbitz-eo.com)

Bahasa Mandailing dibagi menjadi dua jenis, yaitu Bahasa Mandailing Julu dan Bahasa Mandailing Godang. Mandailing Godang dikenal dengan gaya pengucapan yang lebih lembut jika dibandingkan dengan bahasa Angkola. Bahkan juga jauh lebih halus dibandingkan dengan Bahasa Batak Toba.

Masyarakat mayoritas yang menggunakan bahasa ini adalah masyarakat Mandailing Natal, namun tidak termasuk Bahasa Minang (Bahasa Natal). Berikutnya yang masih merupakan versi Bahasa Mandailing yaitu versi Padang Lawas biasa digunakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Kabupaten Padang Lawas utara dan Padang Lawas.

Sedangkan di Pasaman, Rokan Hulu, Riau dan Pasaman memiliki variasi bahasa tersendiri. Masyarakat Mandailing yang tinggal di Asahan, Batubara dan Labuhanbatu pada umumnya menggunakan Bahasa Melayu Pesisir Timur.Sastra Mandailing Klasik disampaikan melalui tradisi yang khas. 

2. Perkembangan di zaman kolonial

Tikar amak lampisan mandailing (facebook.com/bagasnitapsel.pelaminan)

Perkembangan Sastra Mandailing juga mengalami perkembangan pada masa kolonial berkat beberapa tokoh yang membuat karya sastra berupa buku, mereka adalah Willem Iskander, Soetan Martua Raja, Soetan Hasoendoetan,Mangaradja Goenoeng Sorik Marapi, Sutan Pangurabaan dan Soetan Habiaran Siregar.

Pemakaian Bahasa Mandailing terkikis sedikit demi sedikit dengan mulai berkembangnya bahasa Nasional yang digunakan pada kurikulum pendidikan. Sejak masa pra-kemerdekaan, sastra mandailing kontemporer sudah tidak lagi berkembang. 

Upaya pengembangan karya sastra juga dilakukan di ranah hiburan. Lirik lagu dan drama musikal dibuat menggunakan Bahasa Mandailing. Beberapa upaya tersebut didokumentasikan dalam bentuk kaset recorder kepingan tape dan kepingan VCD. 

Baca Juga: Dodol Sumpit, Oleh-oleh Khas Mandailing yang Bisa Tahan hingga Sebulan

Berita Terkini Lainnya