Puting Beliung Mengamuk di Sergai, Belasan Rumah Rusak

Waspadai hujan dan angin kencang

Serdangbedagai, IDN Times – Bencana angin puting beliung terjadi di Kabupaten Serdangbedagai, Sumatra Utara. Angin  mengamuk  sejadi-jadinya di Kamis (18/8/2022) dini hari. 

Rumah rumah warga mengalami kerusakan. Paling banyak, atap rumah menghilang dihempas angin.

1. sebanyak 14 rumah mengalami kerusakan

Puting Beliung Mengamuk di Sergai, Belasan Rumah RusakIlustrasi Puting Beliung (IDN Times/Mardya Shakti)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdang Bedagai mencatat , ada 14 rumah yang terkena dampak puting beliung.

14 rumah itu ada di tiga desa. Antara lain; Desa Pematang Setrak dan Desa Bogak Besar di Kecamatan Teluk Mengkudu dan Desa Sukasari di Kecamatan Pegajahan.

2. BPBD masih melakukan pendataan

Puting Beliung Mengamuk di Sergai, Belasan Rumah RusakIlustrasi bangunan rusak akibat angin kencang. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi mengatakan, saat  ini tim BPBD tengah melakukan pendataan.

“BPBD Serdang Bedagai juga mendata kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah bahan material bangunan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang terdampak,” ungkap Abdul, Jumat (19/8/2022).

3. BNPB ingatkan potensi hujan lebat dan angin kencang

Puting Beliung Mengamuk di Sergai, Belasan Rumah RusakIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

BNPB mengingatkan masyarakat agar waspada dengan Hujan berintensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dan sekitarnya hingga Minggu (21/8/2022). Sebagaimana menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hari ini, Jumat (19/8/2022).

Menyikapi hal itu, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.

“Upaya seperti monitoring kekuatan struktur baliho dan pohon-pohon besar di wilayah perkotaan hingga desa, pemantauan lereng perbukitan, susur sungai, pembersihan aliran sungai, kanal, saluran drainase perkotaan, dan saluran irigasi agar dilakukan secara berkala untuk meminimalisir potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan,” ungkapnya.

Abdul juga mengingatkan potensi ancaman bencana hidrometerologi lainnya seperti banjir. Dia mengimbau, apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Baca Juga: Yuk Intip Fitur Tokopedia untuk Dongkrak Pendapatan dan Perluas Pasar

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya