Penyaluran Kredit UMKM di Sumut Meningkat 3,06 Persen

Risiko gagal bayar menurun

Medan, IDN Times – Bank Indonesia (BI) Sumatra Utara menyebut, penyaluran kredit untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sumatera Utara naik 3,06 persen. Jumlah kredit yang disalurkan sudah mencapai Rp58,9 triliun pada September 2021.

BI juga menyebut  dengan risiko gagal bayar menurun. "Sejalan dengan menurunnya penderita COVID-19, kredit UMKM di Sumut bergerak naik. Posisi September kredit UMKM Sumut sudah Rp58,9 triliun," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Soekowaedojo dilansir ANTARA, Minggu (31/10/2021).

1. Menurunnya angka COVID-19 membuat kredit UMKM perlahan naik

Penyaluran Kredit UMKM di Sumut Meningkat 3,06 PersenIlustrasi UMKM (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Kredit UMKM itu naik dibandingkan posisi September 2020 yang masih Rp57,21 triliun atau posisi Juni 2021 yang sebesar Rp58,71 triliun.

Kata Soekowaedojo, peningkatan kredit UMKM, sejalan dengan menurunnya penderita COVID-19 di sumut. Sehingga hal ini membuat perekonomian kembali berdenyut.

"Kenaikan penyaluran kredit itu semakin menggembirakan karena diikuti turunnya NPL," katanya.

2. Angka NPL juga terus menurun

Penyaluran Kredit UMKM di Sumut Meningkat 3,06 PersenIlustrasi kredit (IDN Times/Istimewa)

Pada September 2021 non performing loan (NPL) atau kesehatan aset bank kredit UMKM tinggal 4,85 persen dari September 2020 yang berada di angka 4,93 persen atau di Juni 2021 yang sebesar 4,90 persen.

"NPL masih di bawah batas aman dan diyakini semakin turun karena ekonomi mulai membaik dan adanya berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung UMKM," katanya.

NPL semakin bisa dikendalikan karena program restrukturisasi kredit yang dilakukan pemerintah.

3. Penyaluran kredit didominasi kepada usaha berskala menengah

Penyaluran Kredit UMKM di Sumut Meningkat 3,06 PersenIlustrasi UMKM: Perajin ulos di Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Saat ini pangsa pasar penyaluran kredit UMKM di tahun 2021 masih terbesar di usaha menengah dan kecil. Pangsa pasar kredit UMKM di usaha menengah sebesar 40 persen, kecil 33 persen dan mikro 27 persen.

"Pemerintah terus mendorong agar penyaluran kredit bisa semakin besar ke usaha mikro dan kecil sehingga usahanya semakin berkembang menjadi usaha menengah," katanya.

Soekowardojo menyebutkan, penyaluran kredit UMKM yang tumbuh sekitar 3 persen itu sama dengan pertumbuhan penyaluran kredit secara umum.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Warung Mie Sop di Kota Siantar, Dijamin Mantap!

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya