Kampus Merdeka ala Menteri Nadiem, Alasan USU Buka Prodi Kelapa Sawit

Dianggap berpotensi besar meski kampanye hitam sawit masif

Medan, IDN Times – Kebijakan Kampus Merdeka yang diwacanakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendapat sambutan positif Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Runtung Sitepu. Salah satu kebijakan Nadiem adalah, kampus mendapat kemudahan untuk membuka Program Studi. Khususnya yang berakreditasi A dan B.  

USU berencana membuka Program Studi Kelapa Sawit. Nantinya, Prodi kelapa sawit itu akan masuk ke dalam Fakultas Pertanian. Hingga saat ini USU tengah gencar menjalin kerjasama kepada stakeholder terkait wacana Prodi Kelapa sawit itu.

Runtung pun membeberkan apa alasan, kenapa sampai punya ide untuk membuka Prodi Kelapa Sawit. Menyusul kampanye hitam tentang sawit yang masif di Eropa.

1. Sawit Indonesia pertama kali masuk ke Sumut

Kampus Merdeka ala Menteri Nadiem, Alasan USU Buka Prodi Kelapa SawitGabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia

Sejarah menjadi alasan yang cukup penting bagi Runtung. Tak ditampik lagi, perkebunan sawit pertama di Indonesia terletak di Sumatera Utara di era 1870-an. Peningkatan kebutuhan akan minyak nabati membuat pemerintahan Hindia-Belanda membangun kebun sawit di kawasan Pantai Timur Sumatera.

“Hingga saat ini perkebunan kelapa sawit jumlahnya juga sangat luas di Sumut. Ini menjadi primadona masyarakat karena bernilai ekonomis yang tinggi,” ungkap Runtung, Minggu (2/2).

Baca Juga: 100 Hari Jokowi-Ma'ruf, Dosen Politik USU: Masih Menekankan Sensasi

2. Lahan USU di Kwala Bekala akan disiapkan menjadi etalase kelapa sawit berbagai varietas

Kampus Merdeka ala Menteri Nadiem, Alasan USU Buka Prodi Kelapa SawitShutterstock.com/Nirapai Boonpheng

Sejauh ini, USU sudah menjalin kerjasama dengan Gabungan pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Selain itu, USU juga bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) untuk menggarap prodi tersebut.

USU juga tengah mempersiapkan lahan mereka di kawasan Kwala Bekala, Deli Serdang untuk dijadikan etalase kelapa sawit. Nantinya, lahan itu akan diisi berbagai varietas sawit dari berbagai PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang ada di Indonesia.

“Etalase ini nantinya akan dimanfaatkan oleh para mahasiswa sebagai laboratorium. Sampai nantinya, ketika orang berbicara kelapa sawit, akan datang ke kampus kita,” ungkapnya.

3. Prodi Kelapa Sawit juga akan diisi pengajar dari kalangan profesional

Kampus Merdeka ala Menteri Nadiem, Alasan USU Buka Prodi Kelapa SawitKebun sawit (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Tak hanya dosen aktif yang akan mengajar di Prodi Kelapa Sawit. USU akan melibatkan tenaga profesional. Misalnya para manajer yang mengawaki perusahaan kelapa sawit juga bisa melibatkan diri untuk berbagi  ilmunya.

“Kumudian di PPKS itu pakar-pakar kelapa sawit ada banyak. Sehingga sangat relevan. Didukung oleh dosen kita yang selama ini melakukan penelitian di bidang kelapa sawit. Jadi tentu klau kita buka prodi ini sangat relevan,” ungkapnya.

Paling tidak, kata Runtung, nantinya lulusan Prodi Kelapa Sawit bisa dengan punya prospek kesejahteraan yang bagus. “Kalau pun dia tidak kerja di perusahaan kelapa sawit, dia bisa mengurusi kebunnya sendiri,” pungkasnya.

Baca Juga: Kampus Merdeka ala Nadiem, Rektor USU: Kita Buka Prodi Kelapa Sawit

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya