Gubernur Edy Temui Wapres Ma’ruf, Paparkan Strategi Tekan Stunting

Stunting masuk jadi Kegiatan Strategis Daerah

Jakarta IDN Times – Dalam beberapa hari terakhir, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi melakukan kunjungan kerja ke beberapa menteri di Jakarta. Edy memaparkan sejumlah program yang akan dan tengah digeber di pemerintahannya. Termasuk soal stunting atau gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Gubernur Edy menemui Wapres Ma’ruf Amin di Istana Wapres, Kamis (4/8/2022). Edy Rahmayadi memaparkan strategi percepatan penurunan stunting di Sumut.

1. Percepatan penurunan stunting jadi agenda strategis di Sumut

Gubernur Edy Temui Wapres Ma’ruf, Paparkan Strategi Tekan Stuntingilustrasi perbedaan tinggi anak stunting dengan anak normal (Dok. IDN Times)

Edy menjelaskan, pihaknya menjadikan kegiatan percepatan stunting di Sumut sebagai salah satu Kegiatan Strategis Daerah (KSD). Kegiatan ini didukung dengan pembiayaan APBD. Selain itu, Edy juga telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Sumut.

Kemudian,  penetapan Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir.

“Kami juga memiliki inovasi dalam penyediaan makanan tambahan bagi Balita kurus dengan bahan baku daun kelor, bekerja sama dengan UMKM dan bersumber APBD tahun 2022,” kata Edy, usai rapat.

Baca Juga: Ketemu Menkes, Gubernur Edy Bahas Rumah Sakit hingga Stunting

2. Angka balita stunting di Sumut mencapai 347.437 orang

Gubernur Edy Temui Wapres Ma’ruf, Paparkan Strategi Tekan StuntingIlustrasi kegiatan posyandu. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Saat ini, kata Edy, jumlah Balita stunting di Sumut tercatat 347.437. Menurut Edy, ada beberapa tantangan penurunan stunting di Sumut. Di antaranya adalah pandemik COVID-19, perubahan perilaku yang membutuhkan waktu, dan lainnya.

Untuk itu, Edy sangat mengharapkan komitmen kuat dari seluruh pihak mulai dari bupati, walikota, Forkopimda serta tokoh masyarakat.

“Kami juga mengharapkan dukungan APBN, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penyediaan alat surveilans gizi, sanitarian kit, serta makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis dan balita kurus,” ucap Edy.

3. Ada 12 provinsi prioritas untuk percepatan penurunan stunting

Gubernur Edy Temui Wapres Ma’ruf, Paparkan Strategi Tekan StuntingUNICEF Indonesia

Sebelumnya, Wapres Ma’ruf Amin selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) dalam rapat memastikan komitmen percepatan penurunan 60 persen jumlah Balita stunting di Indonesia, yang tersebar di 12 provinsi prioritas.

Ma’ruf ingin memastikan program dan kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting dapat dilakukan secara konvergen, holistik, terintegrasi, serta berkualitas sehingga target prevalensi 14 persen pada tahun 2024 tercapai.

Ma’ruf meminta para kepala daerah, meneruskan praktik dan inovasi untuk penurunan stunting. Karena itu, para Gubernur harus fokus pada intervensi spesifik dan sensitif yang masih rendah cakupannya.

Dia juga mengimbau agar sistem perencanaan serta penganggaran disusun berdasarkan bukti dan data, sehingga benar-benar dapat menyasar permasalahan yang dihadapi. Agar terus dilakukan penajaman dan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran dari mulai tingkat desa, kabupaten/kota, provinsi hingga kementerian/lembaga. Sinkronikasi tersebut pun harus dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas. 

Ma’ruf  menganggap konvergensi merupakan hal yang penting. Untuk itu Ia meminta dilakukannya perbaikan pelaksanaan pendampingan masyarakat di lapangan melalui penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh desa/kelurahan untuk bersinergi dengan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Kader Posyandu. Serta kerja sama dan kemitraan dengan lembaga non-pemerintah terus ditingkatkan, baik dari perguruan tinggi dan lembaga riset, kalangan swasta dan filantrofi, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat maupun lembaga mitra pembangunan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Pertanian Organik di Sumut akan Digeber, Ini Langkah Gubernur Edy

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya