Fakta Gajah Sumatra, Ciri Fisik hingga Ancaman Kepunahan

Jika tidak dilindungi maka gajah akan punah

Gajah Sumatra menjadi salah satu sub spesies gajah Asia. Satwa bernama latin Elephas maximus sumatrensis ini hidup di habitat yang ada di Pulau Sumatra.

Secara ilmiah gajah diklasifikasikan ke dalam keluarga Elephantidae. Terdapat dua genus hewan yang termasuk dalam keluarga Elephantidae yang masih hidup di muka bumi yaitu genus Elephas dan Loxodonta. Genus Elephas adalah terdapat di Asia. Sedangkan Loxodonta adalah gajah yang berada di Afrika.

Gajah Sumatra gidup di hutan-hutan dataran rendah dengan ketinggian di bawah 300 mdpl. Namun di lapangan sering ditemui di dataran yang lebih tinggi. Di Sumatra, hanya Sumatra Barat yang tidak memiliki habitat gajah.

Saat ini, gajah masuk ke dalam daftar merah Uni Konsevasi Internasional (IUCN) Statusnya terancam punah atau critically endangered (CR). Dalam beberapa dekade, jumlah populasi gajah terus menurun. Gajah masih terancam dengan degradasi habitat karena berkurangnya hutan, perburan dan konflik dengan manusia.

Upaya konservasi harus terus digeber untuk mempertahankan mamalia terbesar di daratan itu. Paling tidak bisa memperpanjang eksistensi satwa cerdas itu di muka bumi.

Sebagai milenials, kita juga harus peduli. Untuk menjadi peduli, maka kita harus mengetahui tentang gajah. Simak nih guys, sejumlah fakta soal gajah sumatra.

1. Petani hutan yang membantu fotosintesa

Fakta Gajah Sumatra, Ciri Fisik hingga Ancaman KepunahanGajah Sumatra bersama para mahout di Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS), Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Gajah sumatra hidup berkelompok. Dalam satu kelompok biasanya ada 20 – 35 gajah. Mulai dari indukan, hingga anak.

Di habitatnya, gajah terus bergerak. Dalam sehari, pergerakannya bisa mencapai 20 Km.

Pergerakan gajah ternyata punya dampak baik terhadap hutan. Bayangkan, raksasa yang jumlahnya bisa sampai puluhan ekor, berjalan dalam satu waktu. Hutan dengan tutupan yang rapat akan terbuka. Bukaan ini sangat membantu tanaman baru di hutan melakukan fotosintesis. Sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik.

Selama perjalanan di wilayah jelajahnya, gajah akan memakan tanaman. Beberapa literatur menyebut jika gajah menghabiskan waktu 16 jam sehari untuk makan.  Setiap sejam sekali dia akan membuang kotorannya. Ini juga akan membantu pemupukan di lantai hutan.

2. Punya memori yang bagus dan makhluk yang emosional

Fakta Gajah Sumatra, Ciri Fisik hingga Ancaman KepunahanSeekor gajah sumatra mandi di sungai yang berada di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Sumatra Selatan, Kamis (13/7/2023). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Gajah dikenal sebagai satwa yang memiliki ingatan yang bagus. Dalam beberapa kasus, gajah bahkan ingat wilayah jelajahnya yang sudah puluhan tahun tidak dilintasinya. Ingatan ini dipengaruhi oleh volume otak gajah yang besar.

Gajah juga dikenals ebagai satwa yang emosionil. Saat gajah lain mati misalnya, anggota kelompok yang lain akan merasa khawatir. Bahkan bisa menangis.  

Baca Juga: Polisi Tangkap Penjual Kulit dan Tulang Belulang Harimau Sumatra

3. Punya ciri fisik yang khas

Fakta Gajah Sumatra, Ciri Fisik hingga Ancaman KepunahanIlustrasi Gajah Sumatra. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Ternyata, gajah sumatra memiliki ciri khas tertentu dari gajah di Afrika. Utamanya bisa dilihat dari bentuk fisiknya.

Gajah Sumatra memiliki bobot fisik tiga sampai lima ton. Tingginya bisa mencapai tiga meter. Kulit gajah Sumatra lebih terang dari gajah Asia lainnya. Ukuran bentang telinganya juga lebih kecil dari gajah di Afrika.

Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang panjang. Pada betina, kalaupun ada gadingnya pendek hampir tidak kelihatan. Gading pada gajah betina disebut caling.

Sementara, pada gajah Afrika, baik jantan atau betina sama sama memiliki gading.

Ciri fisik yang mencolok adalah pada bagian atas kepala. Pada gajah sumatra memiliki dua tonjolang. Sementara di Afrika cenderung lebih datar. Gajah sumatra memiliki 5 kuku di kaki bagian depan dan 4 kuku di kaki belakang.

4. Masa kehamilan gajah hingga 22 bulan

Fakta Gajah Sumatra, Ciri Fisik hingga Ancaman KepunahanSeekor gajah sumatra di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Sumatra Selatan, Kamis (13/7/2023). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Gajah betina bisa berkembang biak setelah berusia di atas sembilan tahun. Usia kehamilannya bisa sampai 22 bulan. Bayi gajah yang baru lahir akan diasuh oleh induknya sampai usia 18 bulan. Jarak antar kehamilan sendiri berkisar 4 – 4,5 tahun.

5. Konflik dan perburuan menjadi ancaman serius bagi gajah sumatra

Fakta Gajah Sumatra, Ciri Fisik hingga Ancaman KepunahanPotret seekor gajah jantan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Kabupaten Lampung Timur, Lampung. (Bims Harahap for IDN Times)

IUCN menetapkan gajah dalam status terancam punah pada 2012 lalu. Ancaman terbesar bagi gajah sumatra adalah hilangnya habitat, konflik dengan manusia, perburuan ilegal, dan hilangnya kemampuan genetik akibat ukuran populasi yang kecil dan terisolasi.

Aceh menjadi salah satu provinsi di mana konflik antara gajah dengan manusia. Catatan BKSDA Aceh yang dilansir Mongabay, sejak Januari hingga Oktober 2022, terjadi konflik gajah dengan manusia sebanyak 69 kasus. Sebelumnya, pada 2021 [145 kasus], 2020 [111 kasus], dan 2019 [106 kasus]. Konflik ini menyebabkan kerugian, baik bagi manusia atau pun gajah sendiri. Dalam beberapa kasus, gajah ditemukan dalam keadaan mati karena konflik.

Populasi gajah juga masih terancam dengan perburuan. Tingginya permintaan akan gading gajah membuat para pemburu nekat. Untuk mengambil gadingnya, gajah akan dibius, bahkan dibunuh.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Hyrax Batu, Pengerat yang Berkerabat dengan Gajah

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya