Bangkai Babi Berserakan! Taman Wisata Danau Siombak Sepi Pengunjung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Bangkai babi dibuang ke sungai di Medan jadi pembicaraan hangat. Temuan terakhir, bangkai babi juga ditemukan di Sungai Bedagai, Kabupaten Serdangbedagai.
Di Danau Siombak, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, bangkai babi yang jumlahnya tak sedikit berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Pengelola objek wisata di Danau Siombak mengaku merugi.
1. Jumlah kunjungan menurun hingga 50 persen saat akhir pekan
Erlianto, pengelola Taman Wisata Danau Siombak mengakui jika bangkai babi mempengaruhi usahanya. Lokasi taman wisata yang dikelolanya menurun drastis.
Penurunan terjadi pada jumlah kunjungan. Pada akhir pekan, pengunjung menurun lebih dari 50 persen dari sebelum bangkai babi ada di Danau Siombak.
“Intinya sangat berdampak sekali sama perekonomian kita sebagai pelaku usaha,” kata Erlianto, Minggu (10/11).
Baca Juga: Diserang Virus Hog Cholera, 4 Ribu Ekor Babi di Sumut Mati
2. Pengunjung tidak mau datang karena bau bangkai
Penurunan angka kunjungan itu sangat beralasan. Lantaran bangkai babi yang mengapung di kawasan danau menimbulkan aroma busuk.
“Kita di sini aja sudah mual. Luar biasa baunya. Bagaimana pengunjung mau datang. Padahal Danau Siombak ini kan salah satu ikon wisata,” kata Erlianto.
3. Warga khawatir terserang penyakit
Untuk melakukan upaya pembersihan, Erlianto menarik bangkai dengan peralatan seadanya. Erlianto berkeliling danau dengan kapal miliknya dan menarik bangkai.
“Saya sudah koordinasi dengan camat agar ini diperhatikan serius. Karena dampak dari bangkai ini juga dikhawatirkan jadi penyakit,” tukasnya.
4. Akan dilakukan penguburan massal besok
Camat Medan Marelan M Yunus mengatakan, pihaknya akan segera bertindak. Bangkai-bangkai babi akan dikuburkan di lokasi seputar danau, Senin (12/11) besok.
“Itu besok kita akan kubur. Tim gabungan dari Pemko Medan sudah turun ke lokasi untuk menyiapkan lubang,” kata Yunus.
5. Lebih dari 4.000 ekor babi mati karena terjangkit Hog Cholera
Sebelumnya, bangkai babi di Danau Siombak meresahkan warga. Jumlahnya pun mencapai ratusan. IDN Times berkesempatan untuk melakukan peninjauan langsung ke Danau Siombak.
Hasilnya, bangkai babi tersebar di tepian danau hingga aliran Sungai Bedera.
Kematian babi secara masal ini diduga karena serangan virus Hog Cholera. Lebih dari 4.000 ekor babi mati karena terjangkit Hog Cholera di Sumut.