5 Fakta Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Hanguskan 30 Pekerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langkat, IDN Times – Duka masih menyelimuti keluarga korban terbakarnya industri rumahan korek api gas di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Jumat (21/6) siang. Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Medan, masih disesaki keluarga yang menunggu hasil autopsi.
Lantas siapa yang harus bertanggung jawab atas hilangnya 30 nyawa. Korban adalah perempuan yang bekerja sebagai buruh lepas di industri yang tidak memiliki izin itu. Lima diantaranya adalah anak-anak para buruh yang kebetulan ikut ibunya di pabrik..
Polisi juga terus menelusuri fakta-fakta industri tersebut. Meskipun, sudah ada tiga orang yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus kebakaran itu.
Berikut fakta-fakta yang berhasil dirangkum IDN Times. Mulai saat api melahap habis bangunan, duka keluarga, hingga penetapan tersangka.
Baca Juga: Bos Pabrik Korek Gas Ditangkap, Operasional Dihentikan Sementara
1. Pintu pabrik terkunci menjadi penyebab korban sulit meyelamatkan diri
Api berkobar begitu hebatnya sekira pukul 11.00 WIB lebih. Warga sekitar mencoba memadamkannya.
Ada 30 orang di dalam pabrik. Mereka hangus terbakar. Menumpuk di salah satu ruangan. Posisi jenazah seperti berangkulan. Mencoba menyelamatkan satu sama lainnya.
Warga sekitar pabrik tak bisa berbuat banyak saat kejadian. Salah satu saksi mengatakan, pintu depan pabrik selalu tergembok. Para pekerja biasa masuk ke pabrik lewat belakang rumah yang dijadikan pabrik itu.
“Makanya mereka numpuk semua itu di ruangan,” kata Suryadi, saksi yang tinggal bersebelahan dengan pabrik.
Saat kejadian, Suryadi juga mengatakan ada sejumlah ledakan yang terdengar. Sebelum pemadam kebakaran datang, warga mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya.
2. Empat pekerja selamat karena makan siang
Nasib baik didapat empat pekerja. Mereka selamat dari kebakaran. Sebelum kejadian mereka keluar dari pabrik.
“Ada empat yang makan siang keluar. Makanya mereka selamat,” kata Suryadi.
Identitas keempat korban selamat antara lain, Nur, Deni Novita Sari, Afriyani dan Ayu.
3. Kesaksian para keluarga korban yang ditinggalkan
Para keluarga koban tak pernah menyangka akan kehilangan orang tersayang dengan cara yang tragis. Para keluarga kini terus berdatangan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Mereka menyerahka data ante mortem untuk keperluan identifikasi.
Sofyan, istri Fitriana yang turut menjadi korban berupaya tetap tegar. Tak ada firasat buruk terlintas sebelum kebakaran merenngut nyawa istri dan Syifa Oktaviana, anaknya.
“Saya kebetulan lagi ada acara. Jadi pas mau istirahat siang teman telepon. Nanyai istri saya udah pulang atau belum. Saya bilang belum. Rupanya kawan saya bilang pabriknya terbakar,” kata Sofyan yang ditemui IDN Times di RS Bhayangkara, Medan.
Terlebih lagi Faisal. Suami korban lainnya yang masih dirundung duka karena kehilangan Marlia, istri tercintanya. Sama sekali tak ada firasat buruk.
Pagi sebelum kejadian, Marlia berpamitan akan berangkat kerja. “Berangkat pagi tadi pukul 08.30 WIB. Cuma salaman pamit pergi kerja. Seperti biasa saja,” kata Faisal dengan mata berkaca-kaca.
Maria meninggalkan satu orang anak berusia empat tahun. Biasanya, anak mereka juga ikut ke industri rumahan itu.
“Gak ikut karena ada neneknya datang,” ujar Sofyan sembari menunjukkan foto Marlia semasa hidup.
Sudah tiga tahun terakhir Marlia bekerja di pabrik itu. Di pabrik itu, Marlia memasang kepala korek bersama puluhan perempuan lainnya.
4. Kebocoran gas diduga menjadi penyebab kebakaran
Polisi sudah membeberkan hasil penyelidikan sementara kebakaran itu. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja menjelaskan kebocoran pas diduga menjadi penyebab kebakaran.
“Dari keterangan saksi saat kejadian itu pekerja sedang memasang kepala mancis dan diduga bocor. Dilakukan penggesekan kepala mancisnya lalu dilepas sehingga menyambar ke mancis lain," ujar Tatan.
5. Tiga orang ditetapkan menjadi tersangka
Kasus kebakaran pabrik korek gas itu terus dikembangkan kepolisian. Saat ini polisi sudah menetapkan tiga orang tersangka.
Para tersangka antara lain, Indramarwan warga Jakarta Barat yang merupakan pemilik pabrik, Burhan sebagai manajer dan Lisma warga Kecamatan Sunggal sebagai supervisior
Kombes Tatan menyebut induk perusahaan ini ada di Kecamatan Sunggal. Perusahaan memiliki tiga cabang industri rumahan. Termasuk yang hangus terbakar.
Baca Juga: Ini Kronologi Terbakarnya Pabrik Korek Gas di Langkat