Murid SD Diduga Disuntik Vaksin Kosong, IDI Medan akan Panggil Dokter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Kasus penyuntikkan vaksin kepada murid SD yang diduga kosong atau tak berisi terjadi di sekolah SD Wahidin Medan Labuhan mendapat perhatian Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan. Sekretaris IDI Medan, dr Ery Suhaimi menyebut pihaknya akan melakukan investigasi sesuai hukum.
Selain itu juga, ia mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Polres Belawan dan Dinas Kesehatan atas kasus yang telah terjadi.
1. IDI Medan akan panggil dokter yang bersangkutan
Ery mengatakan, saat ini kasus tersebut belum dapat menentukan apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan.
"Tentu kita dari organisasi profesi akan mendalami lebih lanjut dan akan memanggil dokter yang bersangkutan," ucap Ery, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga: Viral! Video Siswi SD Diduga Disuntik Vaksin Kosong di Medan
2. Jika terbukti, maka akan ada peninjauan dari bidang profesi sesuai etik
Menurutnya, jika terbukti maka hal tersebut akan ditinjau dari bidang profesinya sesuai etik kehormatan kedokteran.
"Cabang dekat wilayah juga ada tentu ada ahli-ahli yang mengurus itu, apakah terbukti ada pelanggaran etik apa tidak," tuturnya.
3. Pihak IDI meminta para dokter untuk lebih berhati-hati dan teliti
Ery juga menambahkan bahwa, jika dilihat dari buku panduan yang sudah ada, maka akan ada sanksi ringan dan berat. Sanksi ringan berupa teguran lisan dan sanksi berat berupa ditangguhkan surat izin praktik.
"Tentu kita juga mengabdi untuk masyarakat, tidak ada niat sama sekali mencelakakan vaksinasi. Untuk tetap semangat membantu pemerintah dan stake holder lain menjalankan vaksinasi. Bekerjalah dengan standar yg ada serta lebih hati-hati, dan teliti dan mengikuti ajaran sesuai standarnya," harapnya.
Baca Juga: Murid SD Diduga Disuntik Vaksin Kosong, Polda Sumut Sita Barang Bukti