2. Bukti yang dikumpulkan adanya Surat Keterangan Tanda Tamat yang dinilai janggal

Aliansi Mahasiswa Bersatu Medan kembali menggelar aksi dan kali ini ke Bawaslu Medan (Dok. Istimewa)

Menurutnya, dari bukti-bukti yang telah dikumpulkan, massa aksi sangat yakin bahwa Surat Keterangan Tanda Tamat tersebut janggal karena ada beberapa hal yang tidak masuk akal.

Lanjut Dimas, Surat Keterangan Tanda Tamat Sekolah Menengah Umum yang asli dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Sumatera Utara, dan dianalisa surat tersebut dengan surat tanda tamat yang asli pada umumnya. Perbedaan tersebut yakni, dalam pembuatan Surat Keterangan Tanda Tamat Sekolah milik Bayek tidak tertera asal sekolah dan Nomor Induk Peserta (NIP) Ujian Persamaan.

Massa menilai surat yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Sumatera Utara pada 2010 itu tidak masuk akal, karena pada tahun 2016 Dinas Pendidikan Sumatera Utara mempunyai wewenang untuk mengeluarkan surat pengesahan (leges). Artinya tahun 2010 sistem Pendidikan di Kota Medan masih wewenang Dari Dinas Pendidikan Kota Medan.

3. Ada juga dugaan rekayasa stempel dan tanda tangan paraf

Aliansi Mahasiswa Bersatu Medan kembali menggelar aksi dan kali ini ke Bawaslu Medan (Dok. Istimewa)

Ada juga dugaan rekayasa stempel pada surat tersebut, dan leges surat yang seharusnya tanda tangan asli bukan tanda tangan paraf.

Dari aksi ini, mereka menuntut kepada KPU Kota Medan agar memeriksa kembali keaslian berkas Mulia Asri Rambe khususnya Surat Keterangan Tanda Tamat Sekolah Menengah Umum yang saat ini juga mencalonkan lagi sebagai Bacaleg Kota Medan.

“Sesuai dengan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang KUHP yang mengatur larangan penggunaan izajah dan Gelar Akademik Palsu dan Pasal 272 Ayat (1) KUHP, maka kami meminta kepada KPU Kota Medan untuk tidak menerima atau membatalkan berkas saudara Mulia Asri Rambe," katanya.

4. Diharapkan juga KPU Medan bisa membuktikan soal berkas pemalsuan

Aliansi Mahasiswa Bersatu Medan kembali menggelar aksi dan kali ini ke Bawaslu Medan (Dok. Istimewa)

Massa berharap KPU Medan bisa membuktikan soal pemalsuan yang mereka tuding. Mereka juga berharap tindakan tegas untuk Bayek.

“Terakhir kami berharap kepada KPU Kota Medan, agar bertindak secara transparansi terhadap penyelidikan dugaan pemalsuan Surat Keterangan Tanda Tamat Sekolah Menengah Umum yang dimiliki Bayek. Kami menekankan kepada KPU agar tidak terintimidasi dalam menanggapi kasus ini terkhususnya terhadap pejabat pejabat negara yang mungkin menghalang-halangi atau mempengaruhi keputusan KPU Kota Medan,” ucapnya.

Usai melakukan aksi, perwakilan massa diajak diskusi oleh pihak KPU Medan. Hasil dari diskusi tersebut, berkas-berkas ini yang menjadi barang bukti dan akan diperiksa terlebih dahulu secara bertahap oleh KPU Kota Medan untuk kebenarannya. Akan ditindaklanjuti selama 10 hari jangka waktu dari tahapan-tahapan tersebut.

5. Bayek heran karena sudah tiga periode dirinya menjabat

Aliansi Mahasiswa Bersatu Medan kembali menggelar aksi dan kali ini ke Bawaslu Medan (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Mulia Asri Rambe juga pernah angkat bicara bahwa hal tersebut akan diserahkan ke KPU. Menurutnya berkas yang tidak layak pasti dikembalikan.

"Biarkan saja KPU yang menilai keabsahan daripada ijazah itu. Kita serahkan saja semua pada KPU, kalau memang berkas itu tidak layak pasti dikembalikan," ucap Bayek pada IDN Times pada Rabu (23/8/2023).

Bayek sendiri saat ini tercatat sebagai anggota DPRD Medan fraksi Golkar. Dia heran karena sudah 3 periode baru sekarang dipersoalkan.

“Perlu diketahui bahwa ini sudah ke 3 periode. Biar saja adik-adik itu menyampaikan hal itu, kan wajar. Kalau aku senang hal seperti ini," pungkasnya.

6. Bayek dinilai tidak berani untuk berbicara langsung

Aliansi Mahasiswa Bersatu Medan kembali menggelar aksi dan kali ini ke Bawaslu Medan (Dok. Istimewa)

Dimas melanjutkan bahwa, tanggapan dari Bayek tersebut dinilai tidak berani untuk berbicara langsung.

"Kalau memang benar berkas dia tidak bermasalah kenapa tidak speak up saja. Apalagi dia seorang anggota DPRD Medan Ketua fraksi Golkar," jelas Dimas.

Baca Juga: Massa Demo KPU Tuding Bacaleg Golkar Palsukan Surat Tamat Sekolah