Anies Baswedan: Naik Jenjang itu Bukan karena Anak dan Keponakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menjawab sesi pertanyaan terkait menteri yang akan direkrutnya jika terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya identitas partai atau nonpartai bukan masalah.
“Naik jenjang itu bukan karena anak keponakan tapi yang memegang prinsip demokrasi. Gitu juga di sektor lain,” ucapnya dalam sesi diskusi dalam acara Desak Anies di Pos Bloc Medan, pada Minggu (3/12/2023).
Dalam sehari Anies mengunjungi wilayah Deli Serdang dan Kota Medan, dengan beragam agenda kegiatan sebagai bentuk kampanye. Anies nampak didampingi oleh beberapa tim Pemenangan seperti Mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong , Ketua Tim Kampanye Edy Rahmayadi mantan Gubernur Sumut, Rahudman Harahap mantan Walikota Medan.
1. Partai dan nonpartai bukan menjadi masalah
Menurutnya, bukan partai atau nonpartai yang menjadi masalah, tapi soal kompetennya seseorang untuk menduduki posisi tersebut.
“Kompeten atau tidak, yang (pastinya) direkrut itu orang yang kompeten,” ucapnya.
Ia mencontohkan kompeten tersebut, yaitu memiliki kedekatan dengan urusan yang akan dikerjakan dalam untuk menyesuaikan jabatannya.
2. Semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama
Dia menilai bahwa, semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk dapat direkrutnya nanti jika menjadi presiden.
“Yang menjadi pimpinan seharusnya adalah orang yang paling terseleksi. Contohnya, seperti anak-anak pada lomba olimpiade dunia. Nah, di sana mereka adalah yang benar-benar jago, bukan anak titipan yang ikut. Mereka berprestasi,” jelas Anies.
3. Anies akan kaji proyek IKN dan food estate jika jadi Presiden
Sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa dirinya memiliki komitmen untuk mengkaji proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan food estate jika nanti menjadi Presiden 2024 mendatang.
“Saya ingin mengembalikan marwah KPK dan menyusun tim untuk mengkaji IKN dan food estate,” kata Anies.
Baca Juga: Datang ke Sumut, Anies Sebut Butuh Arahan Ulama Persulukan Jabal Qubis