Teman Tunarungu Siantar-Simalungun Kampanyekan Bahasa Isyarat

Teman tunarungu memiliki keterampilan tinggi

Pematangsiantar, IDN Times - Memperingati hari bahasa isyarat internasional yang jatuh pada tanggal 23 September, Komunitas Teman Tunarungu Siantar - Simalungun yang diprakarsai oleh Aisyah Agnes Nainggolan mengadakan aksi jalan santai dan belajar bahasa isyarat.

Adapun rute jalan santai dimulai di Lapangan Adam Malik menuju Siantar Plaza terus lalu ke Suzuya, dan kembali dengan mengelilingi Lapangan Adam Malik. Sembari berjalan santai, Teman-teman tunarungu membagikan selebaran bahasa isyarat (huruf A - Z).

1. Empat poin tujuan kampanye bahasa isyarat

Teman Tunarungu Siantar-Simalungun Kampanyekan Bahasa IsyaratDok.IDN Times/istimewa

Puluhan anggota Teman Tunarungu turun kr jalan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Mereka fokus agar masyarakat yang ingin belajar langsung bahasa isyarat dapat berinteraksi dengan teman tunarungu.

Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut yakni mendukung hak bahasa isyarat untuk semuanya, Agar teman tunarungu dan teman dengar dapat berkomunikasi, Masyarakat mengenal keberadaan teman tunarungu, dan diterima di masyarakat serta mendapatkan pekerjaan.

2. "Kami berharap teman dengar, sabar dan maklum kepada kami"

Teman Tunarungu Siantar-Simalungun Kampanyekan Bahasa IsyaratDok.IDN Times/istimewa

Aisyah Agnes melalui keterangan tertulis mengatakan, teman tunarungu butuh perjuangan lebih untuk mendapat perkerjaan. "Misalnya kami melamar kerja di perusahan, kami butuhkan orang harus tahu dan percaya sama kami,"katanya, Senin (28/10).

Kalaupun teman tunarungu lambat memahami komunikasi, ia berharap masyarakat memahami bahasa isyarat atau menuliskan bahasa tersebut.

"Kami berharap teman dengar, sabar dan maklum kepada kami," katanya.

Baca Juga: Ini Syarat Jumlah Dukungan Bacalon Independen di Siantar & Simalungun

3. Meski cukup sulit, berkomunikasi dengan teman tunarungu bukan tidak bisa sama sekali

Teman Tunarungu Siantar-Simalungun Kampanyekan Bahasa IsyaratDok.IDN Times/istimewa

Ketua Yayasan Kita Serupa Christina Oktavia Hasibuan menjelaskan, komunikasi dengan teman tunarungu gampang gampang susah. Namun hal itu bukan berarti tidak bisa sama sekali.

"Saya dan Kak Agnes sering berkomunikasi via WA, atau Video call. Dan bila nemenukan kata-kata yg jarang dipakai sehari-hari, saya menuliskannya di kertas, saat sedang video call," jelasnya.

4. Teman Tunarungu memiliki keterampilan yang tinggi

Teman Tunarungu Siantar-Simalungun Kampanyekan Bahasa Isyarattribaltatoodesign.com

Memiliki perbedaan dengan masyarakat pada umumnya tidak membuat teman tunarungu patah semangat. Bahkan kebanyakan dari antara mereka memiliki keterampilan yang tinggi.

"Di samping itu, kebanyakan dari mereka punya keterampilan, ada yang bisa menjahit, reparasi alat elektronik, bengkel, tata rias wajah dan rambut, merangkai bunga, fotografer," terangnya.

Hanya saja sayangnya, kata Christina, mereka seringkali menerima penolakan saat melamar pekerjaan, dan alasannya tidak jauh dari topik komunikasi/bahasa. Padahal lanjut wanita berprofesi sebagak Psikolog ini, mereka sangat qualified dengan keterampilan yang dimiliki untuk posisi yang sedang dilamar.

"Ke depannya teman tunarungu akan sesering mungkin sosialisasi mengenai bahasa isyarat bahkan bila memungkinkan diadakan penyelenggaraan pelatihan berbahasa isyarat bagi masyarakat," harapnya.

Baca Juga: Mau Maju Pilkada Medan 2020 Jalur Independen? Ini Syaratnya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya