Sumut Ujung Tombak Suara Jokowi-Ma'ruf di Sumatera
IDN Times/istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
MEDAN, IDN Times- Sumut menjadi ujung tombak Pulau Sumatera untuk meraih suara kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Sumut Ivan Iskandar Batubara usai acara Silaturahmi Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo dengan Masyarakat Sumatera Utara, di Stadion Mini Jalan Pancing, Kecamatan Percut Seituan, Jumat (5/4) malam.
1. Ivan yakin capai 70 Persen
IDN Times/Fadli SaputraIvan mengatakan, berdasarkan hasil survei semua wilayah di Indonesia dimenangkan pasangan ini, kecuali Sumatera. Namun hari ini, selisih tipis di Pulau Sumatera akan ditutupi Sumatera Utara.
"Kekalahan yang begitu besar di beberapa daerah, terutama di Aceh dan Sumatera Barat nantinya akan ditutupi Sumatera Utara. Suara 65 persen adalah minimum, sementara target yang dibebankan kepada TKD adalah 70 persen, sedikit lagi, kami mohon doa dan dukungan warga Sumut semuanya," kata Ivan dihadapan awak media.
Baca Juga: Minta Bantuan Menantu, Jokowi Targetkan 65 Persen Suara di Sumut
2. Jokowi punya gelar dan marga di Sumut
IDN Times/istimewaMenurut Ivan, hasil survei yang menyebutkan Jokowi-Ma'ruf menang di atas angin tidak akan membuat pihaknya lengah. Ini menjadi pertanda bahwa masyarakat sudah lebih cerdas, rukun, tetap menjaga persatuan, dan tidak percaya kabar serta isu bohong. Apalagi saat ini, Jokowi sudah menjadi bagian dari Sumut, maka tidak berlebihan kalau warga Sumut memilihnya.
"Di sini beliau diberi gelar Tuanku Seri Indra Utama Junjungan Negeri. Selain itu, Jokowi juga bermarga Siregar dan punya cucu Boru Nasution, sudah tidak terbantahkan lagi. Jadi tidak berlebihan kalau warga Sumut memilihnya," ujar dia.
3. Hilangkan stigma negatif terhadap Jokowi
IDN Times/Fadli SaputraSaat ini, sambung Ivan, tim TKD Sumut yang berada di wilayah Pantai Timur dan Barat sedang bekerja keras menghilangkan stigma negatif yang sengaja dilekatkan kepada Jokowi dan tidak lupa menghimbau warga agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April nanti. Menurutnya, tidak ada gunanya hasil survei tanpa mencoblos, militansi itu harus juga dibuktikan dengan cara bagaimana menggunakan hak pilihnya.
Ketika disinggung tentang penggunaan politik identitas, Ivan membantahnya. "Lihat aja apa yang kami lakukan, kami menggunakan politik gembira. Hoaks dengan hope. Optimis Indonesia maju, bukan pesimis," ujarnya.
4. Kampanye dari pintu ke pintu
IDN Times/Fadli SaputraMenanggapi waktu pemilihan yang tinggal beberapa hari kedepan, ia mengatakan strategi yang dilakukan pihaknya adalah melakukan kampanye-kampanye penting di beberapa daerah yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat sebagai juru kampanye. Namun, sambungnya, yang paling diutamakan itu adalah kampanye dari pintu ke pintu.
5. Banyak didukung pengusaha
IDN Times/istimewaStrategi ini ternyata dilirik para pengusaha, kata Ivan, banyak pengusaha yang mendukung karena yakin di tangan Jokowi-Ma'ruf Indonesia akan lebih maju lagi. Terkait masalah keamanan jelang pemilu serentak di Sumatera Utara, Ivan menjelaskan bahwa Polda Sumut dan TNI sudah bekerja dengan cukup baik.
"Hasil yang saya dapat di lapangan adalah, mereka ingin mengantarkan ulama ke istana, mendampingi Pak Jokowi untuk membangun negeri ini. Termasuk para pengusaha nasional yang mendukung Jokowi karena kebijakannya sangat pro rakyat," ungkap Ivan.
Baca Juga: KPU Sumut Ingin Dongkrak Jumlah Pemilih Disabilitas