[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa Melayang

Tiga tersangka sudah ditahan

Terbakarnya industri rumahan korek api gas di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Jumat (21/6) sangat mengejutkan. Sebanyak 30 nyawa melayang, dan lima di antaranya merupakan anak-anak dari pekerja yang tewas. Seluruh jenazah sudah dimakamkan pada Senin (24/6) dini hari.

Lantas siapa yang harus bertanggung jawab atas hilangnya 30 nyawa. Korban adalah perempuan yang bekerja sebagai buruh lepas di industri yang tidak memiliki izin itu. 

Polisi juga terus menelusuri fakta-fakta industri tersebut. Tiga orang yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus kebakaran itu. Berikut lini masa terbakarnya pabrik korek gas di Langkat yang dirangkum IDN Times

Senin (24/6) Bos PT KU yang bertanggung jawab atas usaha korek gas berjanji menyantuni keluarga korban yang tewas

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangIDN Times/Fadli Syahputra

Direktur Utama PT KU, Indra Marwan mengaku bersedia bertanggungjawab terhadap 30 orang yang meninggal dunia akibat kebakaran itu.

"Ya, kita bersedia bertanggungjawab, paling tidak kita beri santunan," kata Indra Marwan kepada wartawan ketika ditanyai tanggapannya terkait nasib para korban.

Baca Juga: Bos Pabrik Korek Gas akan Santuni 30 Keluarga Korban Kebakaran

Senin (24/6) Manajemen mengaku tak memerintahkan pintu depan dikunci saat bekerja

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangIDN Times/Fadly Syahputra

Manager Personalia, Lisma Warni di Polres Binjai mengatakan manajemen tidak mengetahui soal adanya pintu yang dikunci saat pabrik beroperasi. Menurutnya mengunci pintu itu adalah inisiatif mandor, karena tidak ada dari manajemen memerintahkan mengunci pintu itu pada saat bekerja.

"Perintah kunci itu hanya pada saat usai bekerja dan saat rumah itu ditinggalkan. PT Kiat Unggul sudah ada sejak 2013 silam," kata Lisma sembari mencoba menutupi wajahnya ketika digiring petugas meninggalkan lokasi paparan.

Senin (24/6), pelaku terancam hukuman 5 sampai 10 tahun penjara karena lalai yang menyebabkan hilangnya nyawa

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangIDN Times/Prayugo Utomo

Ketiga tersangka merupakan petinggi PT Kiat Unggul (KU) yang merupakan pabrik induk dari tiga cabang pabrik mancis yang ada di Kabupaten Langkat, termasuk yang terbakar.

"Ancaman hukuman terhadap pasal yang dipersangkakan kepada tersangka antara lima tahun sampai 10 tahun penjara," kata Nugroho saat memaparkan kasus di hadapan awak media di Polres Binjai, Senin (24/6).

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Korek Gas, Keluarga Korban Serahkan Data Fisik

Minggu (23/6), Polisi menangkap tiga orang tersangka yang merupakan pimpinan pabrik

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangIDN Times/Fadli Syahputra

Kasus kebakaran pabrik korek gas itu terus dikembangkan kepolisian. Saat ini polisi sudah menetapkan tiga orang tersangka.

Para tersangka antara lain, Indramarwan warga Jakarta Barat yang merupakan pemilik pabrik, Burhan sebagai manajer dan Lisma warga Kecamatan Sunggal sebagai supervisior

Kombes Tatan menyebut induk perusahaan ini ada di Kecamatan Sunggal. Perusahaan memiliki tiga cabang industri rumahan. Termasuk yang hangus terbakar.

Senin (24/6) seluruh jenazah sudah teridentifikasi dan dimakamkan

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangIDN Times/Istimewa

Seluruh jenazah korban kebakaran korek api gas di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara akhirnya dimakamkan. Pemakaman dilakukan usai Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut berhasil mengidentifikasi korban, Minggu (23/6).

Totalnya 30 jenazah sudah diidentifikasi. Jenazah pun sudah diserahkan ke pihak keluarga.

Minggu (23/6) malam jenazah disalatkan di RS Bhayangkara

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangDok.IDN Times/istimewa

Keluarga yang berada di RS Bhayangkara juga ikut menyalatkan jenazah. Usai disalatkan jenazah langsung diserahterimakan kepada pihak kelauarga.

Sebelum proses serah terima para keluarga sempat menyalatkan jenazah yang beragama Islam di RS Byangkara Polda Sumut.

Minggu (23/6), polisi membeberkan penyelidikannya soal adanya kebocoran saat pemasangan kepala korek gas

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangANTARA FOTO/Septianda Perdana

Polisi sudah membeberkan  hasil penyelidikan sementara kebakaran itu. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja menjelaskan kebocoran pas diduga menjadi penyebab kebakaran.

“Dari keterangan saksi saat kejadian itu pekerja sedang memasang kepala mancis (korek gas) dan diduga bocor. Dilakukan penggesekan kepala mancisnya lalu dilepas sehingga menyambar ke mancis lain," ujar Tatan.

Sejak Jumat (21/6) sore, keluarga korban menunggu hasil identifikasi di RS Bhayangkara

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangIDN Times/Prayugo Utomo

Seluruh jenazah pun diangkut ke RS Bhayangkara Medan. Keluarga korban pun menyerahkan data ante mortem untuk mengenali jenazah anggota keluarganya.

Sofyan, istri Fitriana yang turut menjadi korban berupaya tetap tegar. Tak ada firasat buruk terlintas sebelum kebakaran merenngut nyawa istri dan Syifa Oktaviana, anaknya.

“Saya kebetulan lagi ada acara. Jadi pas mau istirahat siang teman telepon. Nanyai istri saya udah pulang atau belum. Saya bilang belum. Rupanya kawan saya bilang pabriknya terbakar,” kata Sofyan yang ditemui IDN Times di RS Bhayangkara, Medan.

Terlebih lagi Faisal. Suami korban lainnya yang masih dirundung duka karena kehilangan Marlia, istri tercintanya. Sama sekali tak ada firasat buruk.

Pagi sebelum kejadian, Marlia berpamitan akan berangkat kerja. “Berangkat pagi tadi pukul 08.30 WIB. Cuma salaman pamit pergi kerja. Seperti biasa saja,” kata Faisal dengan mata berkaca-kaca.

Maria meninggalkan satu orang anak berusia empat tahun. Biasanya, anak mereka juga ikut ke industri rumahan itu.

“Gak ikut karena ada neneknya datang,” ujar Sofyan sembari menunjukkan foto Marlia semasa hidup.

Jumat (24/6), berikut nama 30 korban yang tewas dari kebakaran tersebut

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangIDN Times/Prayugo Utomo

Berikut nama korban-korban yang tewas:

1. Nurhayati asal Desa Selayang Mancang
2. Yunita Sari asal Sambirejo Gang Mirat
3. Pinja, anak dari Yunita Sari
4. Sasa, anak dari Yunita Sari
5. Suci atau Aseh dari Kuala Begumit
6. Mia, warga Sambirejo Dusun I
7. Ayu, warga Jalan Perdamaian
8. Desi asal Sambirejo Dusun IV
9. Juna, asal Sambirejo Dusun IV
10. Bisma, Sambirejo Dusun IV
11. Dhijah, Sambirejo Dusun II
12. Maya, warga Sambirejo Dusun IV
13. Rani, warga Jalan Perdamaian
14. Alfia, warga Jalan Perdamaian
15. Rina, warga Sambirejo Dusun IV B
16. Amini, warga Sambirejo Dusun II
17. Kiki, warga Kwala Begumit Kampung Baru
18. Priska, earga Sambirejo Dusun IV
19. Yuni, warga Sambirejo Dusun II
20. Sawitri, warga Sambirejo Dusun I
21. Fitri, warga Sambirejo Dusun I
22. Sifah, anak Wiwik asala Sambirejo Dusun IX
23. Wiwik, warga Sambirejo Dusun IX
24. Rita, warga Sambirejo Dusun II
25. Rizki, warga Sambirejo Dusun II
26. Imar, warga Sambirejo Dusun VII
27. Lia, mandor pabrik, warga Kwala Begumit
28. Yanti, warga Kwala Begumit
29. Sri Rahmadhani, warga Sei Remban
30. Samiati, warga Kwala Begumit

Jumat (24/6), empat pekerja berhasil selamat karena sedang istirahat makan siang

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangDok.IDN Times/istimewa

Nasib baik didapat empat pekerja. Mereka  selamat dari kebakaran. Sebelum kejadian mereka keluar dari pabrik.

“Ada empat yang makan siang keluar. Makanya mereka selamat,” kata Suryadi.

Identitas keempat korban selamat antara lain, Nur, Deni Novita Sari, Afriyani dan Ayu.

Jumat (21/6) jam 11.00 WIB, warga dikejutkan kobaran api dari pabrik, 30 orang menumpuk di satu ruangan

[LINI MASA] Terbakarnya Pabrik Korek Gas yang Buat 30 Nyawa MelayangIDN Times/Prayugo Utomo

Api berkobar begitu hebatnya sekira pukul 11.00 WIB lebih. Warga sekitar mencoba memadamkannya.

Ada 30 orang di dalam pabrik. Mereka hangus terbakar. Menumpuk di salah satu ruangan. Posisi jenazah seperti berangkulan. Mencoba menyelamatkan satu sama lainnya.

Warga sekitar pabrik tak bisa berbuat banyak saat kejadian. Salah satu saksi mengatakan, pintu depan pabrik selalu tergembok. Para pekerja biasa masuk ke pabrik lewat belakang rumah yang dijadikan pabrik itu.

“Makanya mereka numpuk semua itu di ruangan,” kata Suryadi, saksi yang tinggal bersebelahan dengan pabrik.

Saat kejadian, Suryadi juga mengatakan ada sejumlah ledakan yang terdengar. Sebelum pemadam kebakaran datang, warga mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Baca Juga: 30 Wanita Jadi Korban, FJPI Sumut Minta Usut Tuntas Kebakaran Langkat

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya